Happy Reading ❤️
•••
POV Evanfull version
Namaku Evan. Evan Putra Kusuma. Dulu namaku Evan Putra Baene. Namaku diubah setelah ibu menikah dengan ayah sambung ku. Namanya Giman Kusuma, laki-laki pewaris perusahaan Kusuma.
Aku sadar setelah umurku beranjak dewasa. Aku sadar jika ayah menikahi ibu hanya sebatas harta, perusahaan ayah diambang kehancuran. Keluarga Kusuma sangat pandai mencari celah, mereka tahu saja jika ibu tergila-gila kepada ayah kala itu. Tanpa berpikir panjang ibu langsung setuju ketika beliau mau dijodohkan dengan ayah Giman.
Ternyata cinta bertepuk sebelah tangan itu sangat menyakitkan. Kulihat nasib ibu kini, bertahun-tahun beliau mengharap balasan cintanya. Naasnya hingga ayah meninggal pun ibu tak mendapatkan balasan cintanya, ayah masih menutup rapat hatinya kepada ibu.
Hampir semua orang mengharapkan nasibnya sepertiku. Dilahirkan dengan gelimang harta. Puluhan mobil mewah berjejer di garasi rumah, bahkan keluarga kami memiliki pesawat pribadi.
Namun sebenarnya tak sebahagia itu. Masa kecilku dirampas oleh harta dunia. Tak punya teman, waktu bermain dibatasi, hidupku hanya sebatas belajar dan belajar. Bahkan aku pun pernah ingin kabur saat itu, juga pernah ingin mengakhiri hidup. Seandainya tak ada kakek waktu itu, mungkin aku sudah melompat dari tingkat dua rumahku.
Kakek begitu memanjakan ku. Hanya kakek! Selebihnya memandang syirik juga benci. Ayahku meninggal diracun pesaing bisnisnya, lalu kakek menjadi manusia lemah dan terus sakit-sakitan hingga akhirnya beliau pergi menyusul ayah.
Kematian kakek menjadi huru-hara di keluarga Baene. Adik ayah bernama Caca bersikukuh ingin mengambil alih semua harta keluarga Baene, bahkan aku sebagai pewaris tunggal hampir lenyap ditangannya. Andai saja ibu tak melarang ku meminum susu itu mungkin aku sudah menyusul ayah, tapi ternyata ibu bukan wanita lemah. Ibu sangat kuat dan cerdik. Dari kejadian itu Tante Caca dihukum beberapa tahun karna bukti cctv sangat kuat, selain dihukum Tante juga kehilangan semua harta warisannya dari keluarga Baene. Secara tidak langsung semua harta keluarga Baene jatuh kepadaku sebagai pewaris tunggal.
Sedangkan Azka anak Tante Caca tak menerima apapun karna dia anak diluar nikah, jadi kekek tak memberikan warisan apapun dalam wasiatnya. Bahkan dalam wasiat kakek diharamkan jika cucunya Azka memakan atau memakai apapun dari harta keluarga Baene.
Setelah itu ibu mengambil alih perusahaan untuk sementara. Karna aku tak bisa melakukan apapun mengingat usiaku masih sangat muda, aku masih dibawah tujuh tahun kala itu.
Ibu bertemu ayah Giman dikantornya. Saat itu ayah Giman tengah meeting dengannya. Ayah menawarkan ibu untuk investasi di perusahaannya, dan ibu langsung mengiyakan karna beliau sudah terpesona sejak pandangan pertama melihat ayah Giman.
Dan akhirnya mereka menikah.
Setelah ibu menikah dengan ayah baru, hidupku tak berubah. Masih kesepian, menjadi lebih pendiam karna ayah Giman selalu membuatku takut. dia tak pernah tersenyum kepadaku, juga kepada ibu. Dia terlihat sangat menyeramkan waktu itu.
Waktu terus berlalu. Aku besar tanpa kasih sayang. Ayah Giman yang selalu tak pernah perduli denganku, lalu ibu selalu sibuk mencari perhatian ayah seperti melupakanku perlahan. Aku besar dengan kebencian. Benci dengan semuanya. Ternyata sikap mereka telah membuatku menjadi laki-laki Egois, kasar, dan cuek. Cuek untuk hal apapun.
"Sudah waktunya aku melepas tanggung jawabku. Kuserahkan perusahaan Baene kepadamu. Aku sudah cukup penat dengan semua ini, aku sudah lelah."
Baru dua hari aku tinggal di istana ini, aku baru pulang dari luar negri menyelesaikan S2 ku. Ayah sudah memberikan bebannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/341275185-288-k689010.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AUTO JANDA [ TAMAT ]
Teen Fiction"Semua bajumu sudah aku kemas. Mulai hari ini kamu bukan istriku lagi. Ibu di bawah sudah menunggumu, baik-baik menghadapnya." Evan menatap datar. "Oke," Timpalku tak kalah datar. "Kamu gak sedih? Aissh, benar-benar kamu Wulan." Ucapnya kesal. Kutar...