Vote dulu sebelum baca🤗⭐
****
Happy Reading📖
5 bulan kemudian
Hari ini aku bersiap-siap ingin pergi ke kebun. Adit memberi ku pesan katanya kebun sudah bisa di panen.
Awalnya mas Evan akan pergi denganku, tapi mendadak dia mendapat panggilan yang harus menyegerakannya untuk ke kantor.Mungkin saja hal mendesak yang sangat penting.
Ah, entahlah.
Kalau begitu aku pergi saja sendiri.
Tak ambil pusing dengan hal itu, aku segera bergegas keluar, pamit kepada ayah dan juga wanita centil itu. Lihat saja bagaimana genitnya, berdapatan oleh mata ku wanita itu tengah mencolek dagu ayah dengan senyum genit.Dasar wanita tua! Meski malas bertatap muka dengan wanita ini aku tetap menyalami nya.
"Honey lihat wanita pemalas itu menatap ku julit." Ibu mengadu dengan nada manja.
Geli mendengar suara radio butut ini. Sejak kapan mereka berdua bisa menjadi super alay.
Ku putar bola mata malas, "ayah tolong radio butut ayah itu kecilkan suaranya, kuping ku panas mendengar nya."
Ku lihat ayah yang berada di tengah-tengah kami memijat keningnya pelan. Ah, mungkin beliau sedikit pusing karna ulah ku dan ibu.
"Heh wanita malas... Jangan kau buat suami ku ini pusing, pergi saja jika ingin pergi." Ibu mengusir ku dengan nada ketus.
"Ih, siapa juga yang ingin berlama-lama berdiri dekat dengan patung pancoran" sindirku dan berlalu begitu saja setelah menyalami tangan ayah dan ibu.
Ibu mendelik tajam menatapku, dalam hati aku tersenyum puas melihat raut wajah marah ibu. Puas sekali rasanya mengerjai wanita tua ini.
•••
Sepasang sejoli dengan menggunakan stelan serba hitam, kepala mereka di tutupi Hoodie yang membuat wajah nya tak terlihat.
"Bagaimana dengan rencana yang ku tawarkan denganmu?" Tanya wanita itu bersedekap dada.
Lawan bicara nya hanya diam sesaat lalu menganggukkan kepala tanda setuju.
"Rencana mu boleh juga, tapi... Awas saja jika tertangkap polisi, kau jangan menyeretku!" Tegasnya dengan menatap wanita di depannya tajam.
Wanita itu seperti terlihat membuang wajah asal.Dasar brengsek! Ingin enaknya saja giliran berurusan dengan polisi malah memilih meloloskan diri! batinnya.
"Baiklah, jika kau beruntung!" Sindirnya berlalu meninggalkan lawan bicaranya di gudang terbengkalai.
•••
Drtt... Drrtt ..
Gawaiku berbunyi terlihat di layar mas Evan menelepon, Segera ku angkat dengan berhati-hati agar fokus mengemudi ku tak terganggu.
"Halo, mas," ujarku setelah mengangkat panggilan.
"Istriku sayang kamu lagi dimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AUTO JANDA [ TAMAT ]
Teen Fiction"Semua bajumu sudah aku kemas. Mulai hari ini kamu bukan istriku lagi. Ibu di bawah sudah menunggumu, baik-baik menghadapnya." Evan menatap datar. "Oke," Timpalku tak kalah datar. "Kamu gak sedih? Aissh, benar-benar kamu Wulan." Ucapnya kesal. Kutar...