Part 29 AJ - Wanita Berhati Busuk

9.1K 569 48
                                    

Mari vote sebelum baca gays⭐
_____________________


Happy Reading❤️


Sebelum sampai di tempat TKP

POV Evan

Full version

Setengah jam lamanya polisi melacak melalui nomor handphone Wulan, tapi belum mendapatkan tanda keberadaan Wulan.

Ya rab, lindungilah istriku, jangan sampai Wulan mengalami hal yang berbahaya bagi dirinya. Doa ku dalam hati.

"Dapat!" Kata polisi itu, segera ku beranjak mendekati nya. Begitupun dengan Adit.

"Lokasinya berada diujung kota banyak memakan waktu untuk kesana." Sahut Adit saat tahu titik lokasi Wulan berada.

"Persetanan dengan waktu, Adit, Wulan lebih penting!"

"Bang, kita penduduk desa sedangkan kak Wulan berada diujung kota, kita harus melewati kota--"

Aku menyela ucapan Adit, Tak peduli mau sejauh apapun, terpenting aku tahu dimana Wulan berada.

"Adit, ayok!" Ku tarik tangan Adit keluar ruangan.

Lima mobil polisi dan satu ambulans mengikuti mobil kami dari belakang. Ku injak gas kecepatan penuh, tak peduli lagi dengan apa yang akan terjadi.

Yang ada di pikiran ku hanyalah Wulan, Wulan dan Wulan.
Ku lirik Adit melalui ekor mata, sepertinya dia memahami perasaan ku yang gundah gulana tak karuan.
Lama di perjalanan akhirnya kami sampai ditempat tujuan tak berlama-lama aku langsung berlari mendekati bangunan tua yang terbengkalai, pintunya dikunci.

"Mungkin kita salah mencari titik kak Wulan."

"Tak mungkin, bagaimana bisa. Jelas-jelas kita benar dan berada dilokasi yang tepat." Sahut ku, kaki ku terus terayun mencari-cari celah untuk mengintip kedalam bangunan tua ini. Seperti bangunan ini bekas gudang pabrik makanan yang sudah lama tidak berproduksi lagi.

"Lah? Polisi pada kemana, kok hanya kita berdua saja?" Heran ku kembali mendekati Adit yang berdiri tak jauh dari mobil.

"Abang tak kan sadar dengan nyetir kebut-kebutan seperti tadi, hampir saja nyawa ku hendak mengkepakkan sayapnya terbang.

Kalau tak ku tarik lagi itu nyawa, ku pastikan ibu dirumah sudah menjerit-jerit menangisi ku." Jawab Adit senewen.

"Huss mulut mu!" Ku gelengkan kepala mendengar jawaban nya, mau di situasi seperti apapun itu, humornya tak kan pernah tinggal sudah seperti bu Gendis saja anak ini!

"Mungkin polisinya habis bensin dijalan, lama banget." Celoteh Adit sambil menendang batu-batu kecil di kakinya.

Aku tertawa kecil, "Adit ... Adit ... Mana ada sejarahnya polisi kehabisan bensin, tau dari mana kamu?" Aku menepuk pelan pundak Adit.

"Serius abang nggak tahu?" Adit menatapku serius, tentu saja itu membuat senyum ku hilang tergantikan dengan raut wajah yang ikut serius menatap Adit.

"Memangnya kamu pernah lihat polisi isi bensin di SPBU?" Tanyaku serius.

"Nggak" jawabnya enteng.

AUTO JANDA [ TAMAT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang