"y/n, no." Morrigan mencegahku untuk memakan roti yang sudah aku pegang dan meletakkannya kembali di atas piring. "Kamu makan punyaku saja." Katanya, menyodorkan roti miliknya.
Terhitung sudah dua hari sejak aku keluar dari Hospital Wing, sahabat laki-lakiku itu berubah menjadi super protektif. Bukan tanpa alasan, tapi aku sudah menceritakan semua hal yang Malfoy katakan di malam itu kepada mereka, ketiga sahabatku.
Aku memberitahu tentang Malfoy yang datang ke ruanganku setelah Morrigan pergi, juga tentang alasan lelaki slytherin itu menarikku dengan paksa karena Parkinson mencoba untuk meracuni makananku.
Morrigan tentu saja sangat marah, dia sangat tidak terima atas perlakuan Parkinson, lalu berinisiatif untuk mencoba melabraknya secara langsung. Beruntungnya, aku berhasil untuk mencegahnya melakukan hal itu, karena menurutku itu adalah hal yang sia-sia.
Dia juga masih membenci Malfoy, dengan alasan meskipun si pirang itu sudah menyelamatkanku dari ulah temannya sendiri, tapi tetap saja dia berakhir membuatku terbaring di Ruang Kesehatan. Morrigan juga berpikir bahwa Malfoy hanya mencoba memanipulasiku untuk melakukan hal yang lebih gila kedepannya, yang mana pemikiran tersebut langsung disetujui oleh Ginny.
"Bagaimanapun, dia tetap berbahaya," Lontar Ginny saat aku selesai bercerita mengenai Malfoy. "Mereka tetap berbahaya," Sambungnya lagi.
Lilac menangkup wajahnya seraya berpikir, "Menurutku—" Dia meletakkan bantal sofa dipangkuan dan membenarkan posisi duduknya. "Malfoy berusaha untuk melindungi y/n, iya gak sih? Kalau dia memang mau mencelakai y/n, harusnya dia biarkan aja kelakuan temannya."
"Mungkin menurutnya itu terlalu ekstrim?" Ginny menimpali. "Tapi tetap saja, mereka itu berkelakuan buruk."
"Aku sih gak tau ya," Kilahku, mengambil nafas panjang. "Tapi aku jadi merasa beruntung dia sudah menyelamatkan nyawaku. Kalau tidak, mungkin saja aku sekarang sudah sekarat."
Morro mendengus, merasa tidak terima dengan ucapanku. "Dan pada akhirnya kamu juga berakhir di Hospital, y/n. Jangan lupakan itu." Urainya. "Kalau memang dia peduli sama kamu, mana mungkin dia menyakiti kamu seenaknya."
"Aku tidak bilang dia peduli padaku, Mor." Elakku, seraya menatapnya dengan sungguh-sungguh. "Dan aku juga sudah bilang kan? Aku terluka karena tergelincir, bukan karena dia."
Belum sempat Morro mengeluarkan suara lagi, the trio tiba-tiba muncul dari balik pintu. Aku memberitahu sahabatku untuk tidak menceritakan hal ini kepada mereka, sebelum akhirnya Harry, Ron, dan Hermione bergabung untuk duduk bersama kami.
Keputusanku untuk tidak memberitahu the trio mengenai Parkinson adalah keputusan yang tepat. Aku hanya tidak yakin bagaimana mereka, terutama Hermione, akan bereaksi jika mengetahui ada seseorang yang mencoba meracuniku. Akhir-akhir ini saja, dia terlihat sangat lelah dan sibuk dengan urusannya sendiri, lalu bagaimana masalahku akan lebih membebani pikirannya, aku hanya tidak ingin itu terjadi.
Bahkan, sejak aku dan ketiga sahabatku tiba di Great Hall untuk makan siang sekarang ini, mereka juga tidak terlihat, atau mungkin belum terlihat. Entahlah, yang pasti dugaanku kalau mereka tampak sibuk itu cukup benar.
"Aku bagi kamu setengah deh, mau gak?" Pertanyaan Ginny membuatku mengerjap, lalu menoleh ke arahnya yang sudah menyodorkan setengah dari roti miliknya ke wajahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐆𝐫𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫? | Draco Malfoy X Reader
Fanfiction"𝑰 𝒓𝒆𝒂𝒍𝒍𝒚 𝒉𝒂𝒕𝒆 𝒚𝒐𝒖, 𝑴𝒂𝒍𝒇𝒐𝒚 ... " "𝑻𝒉𝒆 𝒑𝒆𝒐𝒑𝒍𝒆 𝒚𝒐𝒖 𝒉𝒂𝒕𝒆 𝒕𝒆𝒏𝒅 𝒕𝒐 𝒃𝒆𝒄𝒐𝒎𝒆 𝒕𝒉𝒆 𝒐𝒏𝒆𝒔 𝒚𝒐𝒖 𝒍𝒐𝒗𝒆 𝒕𝒉𝒆 𝒎𝒐𝒔𝒕, 𝑮𝒓𝒂𝒏𝒈𝒆𝒓 ... " "𝑨𝒏𝒅 𝑰 𝒉𝒂𝒕𝒆 𝒕𝒉𝒆 𝒘𝒂𝒚 𝑰 𝒅𝒐𝒏'𝒕 𝒉𝒂𝒕𝒆 𝒚𝒐𝒖...