Aku sudah berada di Owlery sejak pukul tujuh pagi, menjadi satu-satunya orang yang mengirim surat di saat yang lain—mungkin—masih tertidur. Biasanya sih, Morro yang selalu mengantarku ke sini, namun saat aku melewati Ruang Rekreasi tadi, tidak kutemukan dirinya di manapun. Jadi, kuanggap saja dia memang belum bangun, toh ini juga akhir pekan.
Dan kalau bukan karena Hermione yang menggedor-gedor pintu kamarku, seperti ada maling padahal hanya ingin menyuruhku untuk mengirim surat, aku juga tidak mungkin sudah berada di dalam Owlery pagi-pagi begini.
Berdiri dengan mantel tebal, di tengah dinginnya udara pertengahan bulan November, juga dikelilingi oleh puluhan burung hantu yang—sejenak aku menyapukan pandangan—bahkan belum keluar dari sarangnya!
Ya ampun.. malas sekali.
Aku mengerang enggan. Mengusap-usap wajah sebentar lalu mengeratkan mantel. Segera aku berjalan menghampiri Spooky dengan malas-malasan. Mengelus kepalanya beberapa kali sebelum mengikatkan envelope di kakinya.
Spooky berkukur riang sambil mematuk-matuk tanganku. Dia bahagia sekali jika diberi tugas.
"Antarkan ini ke rumah, Spoo," ujarku padanya, sesuai permintaan Hermione. "—Dan hati-hati."
Itu adalah surat kabar bulanan untuk Ayah dan Ibu. Seharusnya menjadi bagian kebiasaan Hermione, tapi terkadang dia memang gemar menyuruhku. Tidak sering sih, hanya ketika dia sedang tidak sempat atau terlampau sibuk.
Entah apa kesibukannya kali ini. Mungkin mengurus organisasi peri-rumah. Atau mengurus dua sahabatnya yang masih bertengkar seperti anak kecil itu. Atau ... kesibukan lain yang dia buat-buat sendiri?
Yeah, kakakku memang gemar mencari kesibukan. Sedangkan aku justru menghindari kesibukan.
Mundur beberapa langkah, aku melambaikan tangan saat Spooky sudah terbang. Kepalaku perlahan mendongak, menyaksikan dengan mata menyipit tubuh Spooky yang mulai menjadi titik di langit. Pemandangan awan pagi membuat suasana murungku berangsur cerah.
Sama seperti cuaca hari ini; cerah dan berawan. Walaupun memang sangat dingin, namun setidaknya salju belum turun. Cocok sekali kan, jika digunakan untuk berjalan-jalan keluar kastil. Seperti ke Hogsmeade atau—
Aku terkesiap. Astaga ... Hogsmeade! Hari ini kami ada jadwal kunjungan ke Hogsmeade! Hari yang ditunggu-tunggu sejak awal masuk kelas tiga.
Mengingat itu, aku buru-buru melangkahkan kaki keluar. Bergegas menuju Aula Besar untuk menemui teman-temanku. Pasti mereka sudah berada di sana mengingat betapa antusiasnya Lilac tadi malam. Dia bahkan sudah membuat daftar panjang mengenai tempat-tempat apa saja yang akan kami singgahi nantinya.
Langkahku terayun melewati beberapa koridor, melihat siswa-siswi lain yang mulai berhamburan. Aku mengecek jam tangan yang sudah menunjukkan pukul setengah delapan. Artinya masih ada tiga puluh menit lagi sampai kami semua diperbolehkan keluar kastil.
Namun, sialnya aku... Belum ada setengah perjalanan, panggilan menjijikkan familiar memasuki indera pendengaran. Membuatku sontak mengerang malas. Mengapa harus banget di koridor sepi seperti ini, sih?
"Hey, darah lumpur!"
Aku tidak menoleh, mempercepat langkah kaki sembari pura-pura tidak mendengar, namun aku tahu itu adalah suara Pansy-Sialan-Parkinson. Memangnya siapa lagi yang berani memanggilku dengan sebutan kotor itu? Tentu saja selain dia dan teman-temannya yang kulihat dari ujung mata kini kompak berduyun-duyun menghampiriku.
Sial, mau apa mereka semua?
Jujur saja aku sama sekali tidak menatap. Bukan karena aku tidak berani, tapi lebih ke malas meladeni biang masalah. Aku juga tidak berniat mengubah suasana hatiku yang cerah ini menjadi buruk, jadi sebisa mungkin kucoba untuk mengabaikan mereka. Walaupun aku tahu itu tidak akan terjadi mengingat semakin dekatnya jarak kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐆𝐫𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫? | Draco Malfoy X Reader
Fanfiction"𝑰 𝒓𝒆𝒂𝒍𝒍𝒚 𝒉𝒂𝒕𝒆 𝒚𝒐𝒖, 𝑴𝒂𝒍𝒇𝒐𝒚 ... " "𝑻𝒉𝒆 𝒑𝒆𝒐𝒑𝒍𝒆 𝒚𝒐𝒖 𝒉𝒂𝒕𝒆 𝒕𝒆𝒏𝒅 𝒕𝒐 𝒃𝒆𝒄𝒐𝒎𝒆 𝒕𝒉𝒆 𝒐𝒏𝒆𝒔 𝒚𝒐𝒖 𝒍𝒐𝒗𝒆 𝒕𝒉𝒆 𝒎𝒐𝒔𝒕, 𝑮𝒓𝒂𝒏𝒈𝒆𝒓 ... " "𝑨𝒏𝒅 𝑰 𝒉𝒂𝒕𝒆 𝒕𝒉𝒆 𝒘𝒂𝒚 𝑰 𝒅𝒐𝒏'𝒕 𝒉𝒂𝒕𝒆 𝒚𝒐𝒖...