8• SLYTH DORM

1.6K 222 14
                                    

     "Malfoy, kau mau membawaku kemana?!" Aku tidak henti-hentinya mengoceh saat dia menarik tanganku secara paksa di sepanjang koridor bawah tanah, cengkeramannya semakin erat saat aku terus mengulangi kata yang sama, "Lepasin!"

Tanpa peduli dengan semua yang aku katakan, dia hanya fokus tengok kanan kiri, berjaga-jaga jika ada seseorang yang melihat kami. Beruntungnya, semua anak slytherin sudah pergi ke Great Hall, tidak ada tanda-tanda dari mereka yang masih tersisa.

Laki-laki menjengkelkan ini tidak berhenti berjalan dan membawaku menuruni anak tangga bebatuan yang dingin, semakin ke bawah dan terus ke bawah. Kalau boleh jujur, suasananya agak gelap, misterius, dan sedikit menyeramkan.

Bloody hell, apa yang mau dia lakukan?

Satu-satunya ruangan yang aku kenali di bawah sini adalah kelas potion, tapi jalan yang kami tempuh saat ini berbeda, udara di sekitar sini juga jauh terasa lebih dingin. Tidak pernah terpikirkan olehku bahwa di Hogwarts ada tempat yang sama sekali tidak layak huni seperti ini.

Setelah menuruni tangga yang terakhir, dia akhirnya berhenti dan melepaskan tanganku di depan tembok kosong yang sangat besar. Tidak ada jalan lain yang terlihat, selain tangga yang baru saja kami lewati.

Aku mengernyit, berputar mengamati tiap detail ruangan kosong ini, "Ini dimana? Kau membawaku kemana?" Cecarku, berhenti sejenak dan menatap matanya yang masih terlihat santai, "Kita mau ngapain disini?!"

     "Sssttt.." Dia menatapku datar, menaikkan salah satu ujung bibirnya dan berbalik menghadap tembok seraya berbisik, "Pure-blood."

Seketika, mataku terbelalak saat sesosok ular batu besar tiba-tiba muncul di tembok depan kami yang mana semulanya benar-benar kosong. Ular batu tersebut merayap ke atas dan membentuk sebuah lengkungan yang memperlihatkan suatu lorong, jalan gelap seperti menuju ruangan lain.

Dengan mulut yang masih menganga karena kaget, aku mencoba menebak, "Jangan bilang ini asramamu? Dan kau mau membawaku masuk ke dalam sana?" Kataku disertai dengan rasa panik, menunggu reaksi darinya sambil terus bermisuh-misuh,"Kau tau kan itu dilarang? Kau tidak bisa membawa seseorang dari asrama lain untuk masuk ke asramamu sendiri!"

     "Bisa saja—" Jawabnya santai, mengerutkan hidungnya dan memicingkan mata ke arahku untuk menekankan kata-katanya, "Asal kau tidak akan memberitahu siapapun."

Fix, dia memang sudah gila.

Buat apa dia membawaku kesini kalau tau risikonya bahwa aku akan memberitahu orang lain? Atau dia memang terlalu percaya diri kalau aku tidak akan berani melakukan hal itu?

Demi Merlin!

Aku memegang kepalaku frustasi dan menggeleng, "Aku tidak akan memberitahu siapapun tapi aku tidak mau masuk kesana!"

Dia mendesah nafas berat, "Oh... ayolah, Granger," Keluhnya, mencoba merayu. "Jangan drama seperti ini."

     "Drama?!" Bentakku keras-keras, melotot dan heran dengan jalan pemikiran lelaki satu ini, "Kau pikir aku sedang bermain drama?!"

     "Kalau kau terus seperti ini, besar kemungkinan mereka akan kembali dan melihatmu disini."

     "Kau yang membawaku kesini!"

Dia mengedikkan kedua bahunya tak peduli, "Fine, kalau kau tidak mau ya sudah." Katanya, lalu memperingatkanku sekali lagi, "Tapi jangan salahkan aku, kalau kau kembali ke atas dan seseorang memergokimu."

𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐆𝐫𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫? | Draco Malfoy X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang