13• HALLOWEEN

1.4K 217 40
                                    

Di hari Halloween, ternyata aku bangun lebih pagi —dibanding dengan hari-hari libur biasanya— dan turun untuk sarapan bersama the trio yang sudah bersiap-siap dengan jaket tebalnya ingin pergi Hogsmeade, kecuali Harry.

Lilac dan Ginny tentu saja masih berada di alam mimpi, mereka tidak mungkin akan melewatkan kesempatan pada hari seperti ini selain dengan caranya seperti memperpanjang jam-jam tidur.

Bahkan mereka rela melewati sarapannya dan bangun di saat mendekati jam makan siang.

Insane, I said.

Aku duduk untuk menyantap bubur hangatku bersama dengan siswa-siswi kelas tiga lain yang terlihat sangat antusias dalam kunjungan pertamanya ke Hogsmeade. Mayoritas dari mereka memakai syal, jaket, dan topi untuk menghindari dinginnya rintik-rintik salju yang mulai turun hari ini— sedangkan aku hanya mengenakan sweater merah gryffindor dan celana panjang hitam karena sepertinya tidak akan pergi kemana-mana.

Maksudku, hanya berjalan-jalan di sekitar kastil. Itu yang dia tulis di dalam suratnya, kan?

Tapi sejauh mataku memandang, tidak juga kutemukan batang hidungnya di meja hufflepuff sekalipun. Disana hanya ada siswa-siswi yang tidak aku ketahui namanya sedang mengobrol dan menyantap bubur yang sama sepertiku dengan perasaan semangat di setiap wajahnya.

     "Hermione, look, adikmu sedang mencari teman kencannya," suara Ron menginterupsi pengamatanku, membuatku langsung berbalik untuk memutarkan bola mata dengan jengah.

     "Hey, memangnya kelas berapa teman kencanmu itu?" tambah Ron lagi. Bahkan dia masih dalam keadaan mengunyah saat mengatakan, "kalo Colin tentu saja dia masih tertidur seperti anak babi, dan kalo Cormac, uhm, dimana dia–" matanya mengitari sepanjang meja gryffindor "–oh mungkin sedang membenarkan gaya rambutnya yang aneh."

     "Terserah apa katamu saja, Ron," jawabku pasrah, kembali menyendok buburku untuk tidak terlalu ingin memperdulikan rasa penasarannya yang tidak masuk akal itu.

     "Ayolah, y/n, cepat atau lambat kita juga akan tahu," balas Ron lagi. "Harry akan mengawasimu hari ini, ya kan, Harry?"

Aku menoleh ke arah Harry saat dia menggeleng dengan wajah datarnya, bisa dipastikan tidak mungkin Harry akan menuruti omongan Ron.

     "Lebih baik kau diam dan cepat habiskan sarapanmu, Ron," gerutu Hermione yang pada akhirnya membuat Ron terdiam. "Sebentar lagi kita akan berangkat — oh, y/n, jangan lupa kenakan jaketmu jika ingin keluar kastil, yeah?"

     "Okay, sister," balasku tersenyum.

Rasanya tidak ada yang lebih menyenangkan dibanding mendapatkan kepercayaan penuh dari kakakku tercinta— Hermione Granger.

Setelah selesai sarapan, aku dan Harry memutuskan untuk menemani keduanya sampai ke depan Entrance Hall. Di sana sudah ada Mr. Filch, si penjaga, yang sedang berdiri mengecek nama-nama siswa pada perkamen panjang untuk memastikan tidak ada seorangpun yang dapat menyelinap tanpa surat izin dari orang tua, seperti hal-nya Harry.

Ron dan Hermione tidak berhenti menghibur sahabatnya itu yang tampak sedikit kecewa karena menjadi satu-satunya anak kelas tiga yang tertinggal tidak bisa pergi ke Hogsmeade.

Well, wajar sih, aku juga pasti akan merasakan hal yang sama jika berada di posisinya sekarang.

     "Kami akan membawakanmu banyak permen dari Honeydukes," kata Hermione, tampak sangat kasihan sekali pada Harry.

     "Yeah, banyak sekali," Ron menambahkan.

     "Aku juga mau lho, guys," candaku, berusaha mencairkan suasana yang kelihatannya sedang sedih ini. "Butterbeer dari Three Broomsticks kedengarannya menggiurkan."

𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐆𝐫𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫? | Draco Malfoy X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang