0.7 Tanpa Hati

24 2 3
                                    


Hai, boleh sambil dengerin lagunya Gumy berjudul 'Kokoronashi' yang artinya 'Tanpa hati', tapi saya lebih suka versi Sou ^^

Sama-sama tentang cinta yang malah menyiksa.

"Jika aku diberikan kesempatan kedua, maka aku ingin meminta pada Tuhan agar terlahir sebagai anak yang sempurna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika aku diberikan kesempatan kedua, maka aku ingin meminta pada Tuhan agar terlahir sebagai anak yang sempurna. "
-El
——

"Oi, Bang! Anjayyy, si eta tumben maneh ngajak aing juga?" tanya Hendra dengan aksen campurannya. Datang-datang tuh anak nyari ribut depan rumah orang. Beruntung sekali, tidak ada siapa-siapa selain Elvan dan Kakaknya yang galak. Paling para asisten rumah yang udah biasa mendengar teriakan khas darinya.

Reyhan mendelik malas, siapa, sih yang tidak terganggu oleh suara berisik mirip toa masjid itu?! Kalau ada, mungkin cuman Elvan. Tapi, kadang Adiknya juga terlihat muak dengan ocehan dan omong kosong Hendra yang tidak bermutu.

"Serah aing lah" celetuk Reyhan yang seketika membuat semua orang di sana terkekeh. Apalagi melihat wajah Hendra yang langsung memelas bukan main, rasanya ada kupu-kupu di perut mereka.

"Ayo ah, gue udah laper ini!" Rara buka suara. Dia mengerucutkan bibir sambil bergelayut manja di lengan Elvan.

"Yeuuu, nempel mulu kerjaannya!" Seru Hendra yang jadi saksi bisu kebucinan gadis tomboy itu.

"Cieee, cemburu! Makanya punya rasa tuh kasih tahu, jangan di pendem kek tai!!" Reyhan emang mulutnya suka bener, tapi tolong dimaafkan soalnya kalau kesel omongannya nyelekit.

"Dah, ayo berangkat. Nih mobil harus diisi bensin dulu nanti di depan" sahut Janu yang sejak tadi menonton, anak itu sudah siap di samping mobil Ayahnya yang ia pinjam. Mereka langsung berburu tempat duduk, setelah membiarkan Elvan masuk lebih dulu. Dasar para ajudan tak tahu aturan.

Akhirnya, dua puluh menit kemudian mobil Janu sampai di restoran untuk mengisi perut yang keroncongan karena sengaja tak makan siang. Saat itu, cukup banyak pengunjung yang makan di sana.

"Pelan-pelan!" Rara kesal melihat Hendra yang seakan belum makan tiga hari tiga malam, rakus banget!

Alih-alih mendengarkan, dia justru makin sengaja membuat Rara darah tinggi. Rasanya dia ingin mencekik leher bujang satu itu, tapi sayang, kalau nggak ada Hendra siapa yang bakal bayarin? Jadi, Rara sabar dulu. Tapi, sambil saling jambak-jambakan  biar seru. Saat sejoli tersebut tengah asyik ribut, Reyhan melirik Adiknya yang tidak ikut nimbrung atau sekedar tertawa melihat kelakuan ajaib dua sahabatnya. Ia hanya terdiam sambil mengunyah salad buah yang masih sisa setengah. Tatapannya kosong, entah ada apa, anak itu tidak pesan daging atau jus kesukaannya.

"Van, ada masalah?" tanyanya yang membuat suasana senyap seketika.

"Iya, nih dari tadi lu diem mulu. Ada apaan?" pertanyaan Hendra menyusul, begitupun dengan tatapan Janu dan Rara yang kepo.

Lirih [Park Jisung] || NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang