KEDATANGAN CINTA

4.4K 151 5
                                    

"Dulu, semua memang atas perintah Bulan. Itu semua karena aku mencintainya. Dan aku tidak tau apa yang harus aku lakukan padamu. Bulan mengajariku bagaimana aku harus adil padamu, bagaimana aku harus juga mencintaimu Ngi. Aku menuruti apa yang dia perintah agar aku tidak salah langkah. Meskipun kadang aku masih tetap menyakitimu." terdiam.

"Tapi sekarang, aku menuruti perintahnya karena Bulan tau aku juga mencintaimu. Sama seperti cintaku pada Bulan." Lanjutnya.

"Cinta ? Sejak kapan ? Cinta yang timbul setelah kamu tau kalau aku bisa hamil dan melahirkan anakmu dan Bulan tidak bisa ? Itu bukan cinta mas. Tapi terpaksa karena keadaan. Dan sekali lagi kubilang, itu sudah terlambat. Hatiku udah mati buat kamu mas. Gak ada gunanya kamu ngomong cinta sama aku."

"Ngi ! Aku serius. Aku mencintai kamu. Aku sendiri tidak tau sejak kapan, tapi jujur saat kamu pergi aku kehilangan kamu. Aku ingin mencarimu tapi terbentur dengan keadaan. Keadaan bisnis dan keadaan Bulan yang shock karena dia mandul."

Aku tersenyum sinis dan menggeleng tidak percaya.

"Aku gak percaya mulut manismu. Aku sudah bukan anak kecil lagi yang bisa kamu bohongi seperti dulu."

"Ngi dengarkan aku, bahkan jika kamu memberiku kesempatan sekali lagi padaku untuk menebus segala kesalahanku apapun perintahmu akan kulakukan, termasuk jika aku harus menceraikan Bulan."

Plak !! Aku menampar mas Moondy. Aku yakin pasti sangat sakit.

"Keterlaluan kamu mas ! Kamu masih saja jahat seperti dulu ! Laki-laki yang sama sekali ga punya perasaan!"

"Lalu apa yang harus aku lakukan untuk membuatmu percaya padaku ?"

"Untuk apa ? Toh aku tidak akan kembali padamu. Dan dengan sikapmu seperti ini semakin jelas bahwa kamu memang tidak pantas dijadikan suami. Ayah dari Cilla !"

"Pelangi ! Jangan bicara seperti itu di depan Cilla. Aku tidak mau Cilla menganggap ayahnya adalah orang yang jahat."

"Memang begitu kenyataanya mas. Apa aku salah ?"

"Ngi ! Stop ! Jangan ungkit itu. Ayo kita tutup buku dan ijinkan aku memperbaiki semuanya. Aku ingin bisa bersatu kembali denganmu." Mas Moondy meraih tanganku dan menatap mataku.

"Gampang banget kamu minta aku buat tutup buku mas ? Coba kamu rasain jadi aku sekali saja, apa kamu bisa ? Aku yakin tidak akan."

"Iya aku tau aku salah, sudah berapa kali aku bilang padamu kalau aku salah ? Ngi manusia tempatnya salah, akupun menyadarinya. Untuk itulah aku meminta maaf padamu, aku ingin mengulang semuanya dari awal." 

"Aku yang tidak bisa mas." 

"Ngi kasih aku kesempatan. Satu kali lagi Ngi, setelah itu aku janji jika dikemudian hari aku kembali menyakitimu aku akan menghilang dari kehidupanmu dan Cilla." 

Aku benci melihat mas Moondy. Aku benci melihat dia menatapku seperti itu. Tatapan mata yang dulu membuatku percaya akan ketulusan cintanya yang akhirnya malah membuatku terluka. Kutarik tanganku kembali dari genggaman mas Moondy. Kuambil Cilla dari ayunan dan kugendong Cilla menuju ke kamar.

***

Aku kembali sibuk dengan pekerjaanku. Bekerja membuatku sejenak lupa dengan permasalahan mas Moody. 

"Stt..... Stttt..... " Dito sengaja menggodaku dengan terus mengikuti setiap langkahku.

"Apa sih Dit ?" Tanyaku sambil tersenyum.

"Ngi, aku main kerumah kamu ya ?"

"Ngapain ?"

"Mau sowan sama bapak ibumu."

madu dalam perahu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang