Ponsel Zella terus saja berbunyi, tangannya meraba- raba ke sisi kirinya. Mata Zella masih tertutup mencoba menemukan ponselnya yang entah berada dimana.
"Hallo."
"Z04. Dengarkan aku! Pembunuhan kembali terjadi hari ini, kita harus mendatangi TKP."
"Shit!" Zella bangun dari posisi tidurnya. Ia baru saja kembali jam dua pagi, dan di jam 6 pagi Zella sudah mendapatkan telepon dari leadernya.
"Baik aku akan segera datang A01." Zella mematikan sambungan telepon tak ada lagi waktu untuk sekedar mengumpulkan nyawa. Zella bergegas bangun dari ranjang, memakai celana jinsnya dan menarik kaos hitam serta jaket kulit yang terlempar di sofa.
Sebelum pergi ia meminum beberapa pil untuk menghilangkan sedikit mabuknya. Benar! Kebiasaan Zella saat mendapatkan banyak tugas, ia kesulitan tidur hingga harus meminum satu botol whiskey sampai ia mabuk dan tertidur. Dan ia menyesali pagi ini, karena tugas pembunuhan sialan itu kembali terjadi.
"Sialan kau Mike! Aku akan membongkar semua kebusukanmu!" Zella mengambil kunci kendaraan, dan langsung saja meninggalkan apartemennya yang sedikit jauh dari pusat kota.
Zella menaiki motor Herley memasang helm dan menghidupkan mesin motor dengan sekali tarikan. Ia memacu roda dua itu dalam kecepatan 70 melintasi jalanan aspal, mungkin akan lebih lambat jika ia mengunakan mobil di pagi hari ini, itulah menjadi alasan Zella mengunakan motor yang ia dapatkan hadiah dari pemberian teman- teman agennya.
Tak butuh waktu lama akhirnya, ia sampai di sebuah tempat dimana markasnya berada. Zella sudah dapat melihat A01, D02 dan L03 sudah berkumpul di depan markas.
"Kak kau sudah kembali dari Las Vegas?" Zella menegur L03 yang merupakan, kode rahasia wanita bernama Layla yang merupakan Hacker terbaik di agennya.
"Yeah. A01 menghubungiku semalam untuk membahas hal ini, tak aku tak menyangka pembunuhan terjadi lagi," ujar Layla yang menatap pada dua orang yang sedang sibuk merapikan pakaian mereka.
"Ayo kita pergi." ujar A01 yang merupakan kode rahasia untuk Audrey.
"Aku dan L03 akan mengunakan motor saja, kalian berdua bisa mengunakan mobil." Zella kembali mengatakan hal itu, mereka semua setuju dan mulai berangkat menuju TKP dimana pembunuhan terjadi di sebuah vila.
Sepanjang perjalanan menuju TKP. Zella hanya terus memikirkan, ia harus cepat menanggapi hal ini. Tetapi, Zella juga masih bingung harus dengan cara apa ia mendapatkan semua informasi yang bisa membuktikan Mikequel Cristopher itu pembunuhnya?.
Semua agennya telah sampai di TKP. Tetapi mereka semua tak mungkin bisa menampakan wajah mereka di depan umum, akhirnya ke empat orang itu masuk melewati pintu rahasia pada villa. Hanya ada, bawahan mereka yang menunggu di sana. Pihak kepolisian juga sudah mengetahui bahwa, mereka berempat akan datang terlebih dahulu untuk melakukan pengecekan sebelum mayat di bawa untuk melakukan Autopsi
"Jangan lupa pakai sarung tangan." Lyla mengeluarkan sarungan tangan hitam berbahan karet.
Zella dan temannya lainnya memasuki kamar yang menjadi TKP pembunuhan. Darah mengalir begitu banyak di atas lantai menuju ke dalam kamar mandi, Zella dan lainnya hanya biasa saja melihat hal ini. Karena mereka berempat, telah melewati banyak hal termasuk melihat darah dalam jumlah yang tak terhingga.
"Pintar sekali dia." Zella mengumpat saat melihat mayat wanita telah mengembang dalam bathtup, air telah berubah menjadi warna darah.
Zella menyentuh jemari wanita itu, untuk memastikan bahwa kuku jari telunjuk mayat wanita ini tidak hilang. Tapi sayangnya, hal itu juga terjadi pada mayat wanita yang malang ini. Satu kuku di jari telunjuk telah hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐄 𝐌𝐈𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 𝐊𝐈𝐋𝐋 𝐘𝐎𝐔
Romance⚠️ 21+ CERITA AKAN DI PRIVATE SECARA ACAK JIKA INGIN BACA PART LENGKAP DI HARAPKAN FOLLOW DULU. JANGAN DATANG UNTUK PLAGIAT! Queenzella atau kerap di panggil Zella adalah salah satu agen rahasia. Zella sedang melakukan sebuah misi dimana dirinya h...