CHAPTER 48

4.4K 138 10
                                    

Silahkan vote dan komen
3000+ kata
SELAMAT MEMBACA

******
Semua yang berada pusat divisi agen rahasia kembali terkejut dengan kembalinya Queenzella. Kabar kembalinya ia menjadi agen rahasia menimbulkan pro dan kontra, sebagian memberinya pujian atas penyamaran yang Zella lakukan sampai berkorban begitu banyak demi menyelesaikan misi. Dan sebagian lagi memperlihatkan kebencian yang menjadi bukti tanda iri karena, mereka tidak bisa melakukan sebaik Zella dan divisinya.

"Woah ada apakah, sang pahlawan bungsu datang kemari," ucap pria berbadan besar menatap ke arah Zella dengan tajam.

Suara menggelegar dari salah satu leader divisi lain yang datang dengan wajah angkuh. Serta tatapan meremehkannya, Zella tidak sedikitpun tersinggung bahkan ia berlalu melewatinya. Apa ia harus menjawab pertanyaan pria yang tua yang menggonggong untuk mendapatkan pujian, sayangnya hal itu tidak berlaku bagi dirinya.

Zella terus saja berjalan melewati banyak orang yang menatapnya. Ia hanya berfokus ke depan, sebuah ruangan yang menjadi titik tujuannya menginjakan kakinya kembali ke tempat yang penuh kutukan baginya. Zella mengetuk pintu perlahan, sampai ia mendapatkan jawaban yang memberikan ia izin untuk masuk.

Theodore Brooks yang menjadi pemimpin semua divisi agen rahasia. Sebelumnya, hanya para leader yang dapat bertemu dengan Theodore. Tetapi Queenzella mendapatkan kesempatan itu, dan ia ingin meminta satu hal kepada Theodore.

Zella dengan cepat memberi hormat dengan mengangkat tangannya dan menyebutkan indentitasnya "Queenzella divisi AH01."

"Zella, selamat datang kembali," ucap Theodore dengan wajah datar.

"Ada apa membuatmu jauh- jauh datang ingin bertemu denganku." kata Theodore yang duduk dengan satu kaki yang menopang satu kakinya, kedua tangan yang saling bertautan di atas meja. Tubuh yang tegap dengan tatapan tajam mengalahkan elang, tak heran banyak isu yang mengatakan bertemu dengan pemimpin jauh lebih menyeramkan dari pada bertemu singa di hutan.

"Maaf sekali lagi jika aku lancang kepada anda. Tapi bisakah aku meminta pertolongan?" ucap Zella yang masih berdiri tegap tanpa merasa terintimidasi dengan tatapan Theodore.

"Berikan aku izinkan bertemu dengan Mikequel Christoper. Aku mohon." Zella menundukan tubuhnya, ia tau permintaan ini kemungkinan kecil untuk di kabulkan.

"Untuk apa kau bertemunya lagi, tugasmu telah selesai Zella. Kau akan mendapatkan kenaikan pangkat," jawab Theodore menatap wanita muda yang dengan berani meminta izin kepadanya.

Zella mengangkat kepalanya menatap berani mata Theodore pemimpin yang paling di takuti. Persetan dengan kenaikan pangkat, Zella butuh Mike untuk menemukan Kenneth.

"Kekasihku. Tidak maksudku, pria yang aku cinta berada dalam bahaya saat ini, hanya Mikequel yang mengetahuinya keberadaannya. Apa anda tetap tidak akan memberikan izin kepadaku? Aku bersedia melepaskan semua yang aku terima tapi aku mohon, pertemukan aku dengannya untuk terakhir kalinya," ucap Zella dengan berlutut di hadapan Theodore.

"Bukankah kau dalam masa pemulihan? Terakhir kali aku dengar kau hampir mati di tangan Mikequel Cristopher," sahut Theodore.

"Bukan aku yang hampir mati, tapi Mikequel yang hampir mati di tanganku," timpal Zella yang tak terima dengan rumor yang menyimpang tenang dirinya.

𝐓𝐇𝐄 𝐌𝐈𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 𝐊𝐈𝐋𝐋 𝐘𝐎𝐔 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang