******
Zella membawa tubuh Kenneth masuk ke dalam apartemennya dan berhasil meletakan tubuh Kenneth— di atas permukaan ranjang.Matanya memperhatikan wajah Kenneth untuk beberapa waktu sejenak. Sebelum dirinya membantu melepaskan sepatu dan juga jas yang masih melekat erat pada tubuh atletis Kenneth, seharusnya Zella menghubungi saja salah satu supir di mension Kenneth. Tetapi dorongan yang terjadi ia justru membawa Kenneth kembali ke apartemennya.
"Jangan pergi. Apa kau membenciku? Tolong maafkan aku," gumam Kenneth dengan mata terpejam.
Zella hanya diam, ia tak memberikan reaksi apa pun. Zella kembali berjalan, tetapi tangannya di tahan dengan cengkraman erat.
"Aku mencintaimu, apa yang harus aku lakukan."
Zella menoleh dan melihat ke arah wajah Kenneth. Sepasang mata itu masih terpejam yang menjadi sorotan, air mata yang jatuh di kedua sudut mata Kenneth. Zella menelan salivanya dengan bersusah payah, pikirannya saat ini juga ikut berantakan.
"Apa aku melukai terlalu dalam perasaanya?" batin Zella berteriak dengan kencang.
"Kenneth. Aku minta maaf," bisik Zella di depan wajah Kenneth.
Pemilik sepasang mata grey itu kembali terbuka dan menatap matanya. Meskipun sedikit memerah dan begitu sayu, tangan Kenneth terangkat dan mencakup pipi Zella.
"Aku memilihmu dan meninggalkan keluargaku. Tolong jangan tinggalkan aku," tutur Kenneth dengan air mata yang kembali menetas.
"Kenneth," imbuh Zella, menarik napasnya belum sempat ia berucap Kenneth kembali menarik wajahnya dan melumat bibirnya dengan perlahan.
Ciuman manis yang begitu menuntun begitu menghanyutkan perasaan Zella. Tidak ada amarah, tidak ada kebencian. Ciuman yang ia dapatkan kali ini murni karena cinta yang tulus, setiap gerakan kecil bibir Kenneth membuat Zella merasa di cintai dengan tulus.
Mata Zella kembali terbuka, ia sempat merasa kehilangan saat Kenneth menyudahi ciumannya. Kenneth memeluk tubuh Zella dan memutarnya, membuat tubuh Zella berbaring di sisi ranjang yang kosong di samping Kenneth.
"Apa kau membenciku?" tanya Kenneth membelai wajah Zella.
"Tidak," jawab Zella dengan cepat.
"Apa kau akan meninggalkan aku?" sambung Kenneth lagi.
"Tidak. Kenapa kau berkali- kali bertanya akan hal yang sama?" timpal Zella menurunkan tangan Kenneth.
"Aku hanya takut hal itu akan terjadi."
"Lalu apa yang akan kau lakukan jika aku meninggalkanmu?" tanya Zella yang merasa membutuhkan tanggapan Kenneth.
"Aku akan menemukanmu dimanapun kau pergi," imbuh Kenneth.
"Meninggalkan bukan hanya dengan cara pergi jauh, bisa jadi melewati kematian," balas Zella mengangkat tangannya menghapus sisa air mata Kenneth.
"Saat waktu itu tiba. Jangan menangis, jangan menunggu dan jangan melakukan hal yang sama."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐄 𝐌𝐈𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 𝐊𝐈𝐋𝐋 𝐘𝐎𝐔
Romance⚠️ 21+ CERITA AKAN DI PRIVATE SECARA ACAK JIKA INGIN BACA PART LENGKAP DI HARAPKAN FOLLOW DULU. JANGAN DATANG UNTUK PLAGIAT! Queenzella atau kerap di panggil Zella adalah salah satu agen rahasia. Zella sedang melakukan sebuah misi dimana dirinya h...