CHAPTER 41

3K 124 13
                                    

Zella bersembunyi di dalam bagasi mobil Kenneth. Sebelumnya ia sudah mengatakan tak akan ikut ke pemakaman Zaverio, dan Kenneth mempercayai ucapannya. Tidak ada cara lain selain membohongi Kenneth, ia tak bisa berdiam diri di rumah saja. Zella ingin melihat secara langsung Mike! Target selanjutnya.

"Semoga aku tidak ketahuan," batin Zella memejamkan matanya, Menahan sesak dengan tubuh yang meringkuk.

****
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh dari apartemen Zella. Mobil yang di kendari Kenneth tiba di rumah duka, karangan bunga dan tamu- tamu penting ayahnya ikut datang memenuhi ruangan. Ia turun dengan wajah datarnya, orang pertama yang ia lihat di samping peti ayahnya adalah Mikequel.

"Ternyata kau sudah kembali," ucap Kenneth berbicara tanpa melihat ke arah Mike.

"Katakan padaku. Siapa yang melakukan ini kepada Daddy?" balas Mike menyentuh lengan jas Kenneth.

Kenneth hanya menatap kosong ke arah tangan Mike yang menyentuh lengannya. Setelah kematian ayahnya, Mike bukanlah saudara lagi. Kerena sampai kapanpun kedatangan Mike tak pernah Kenneth harapkan!

"Apa kau yakin bukan kau pelukannya?" imbuh Kenneth menepis tangan Mike.

"Apa kau pikir aku setega itu membunuh ayahku sendiri!" ucap Mike yang tak terima mendapatkan tuduhan atas hal yang tidak ia lakukan.

"Aku hanya menebak. Tidak usah terlihat berlebihan," timpal Kenneth menatap wajah Zaverio ayahnya.

Suara tangisan kembali terdengar. Mike dan Kenneth sontak menoleh, wajah Ruby mantan maid di mension datang dengan wajah yang memerah dan mata yang sembab. Kenneth dan Mike sontak memundurkan diri, membiarkan kekasih gelap ayahnya mengucapakan perpisahan terakhir mereka.

"Hiks...Hiks siapa yang melakukan ini kepadamu sayang," ucap Ruby yang menangis mengusap pipi Zaverio yang penuh lebam.

"Wanita jalang! Tangisan palsu," gumam Mike.

Tiba- tiba saja anda anak kecil yang menabrak tubuh Mike. Anak kecil itu seperti sengaja, belum sempat dirinya memarahi anak kecil itu kembali menunjukan kertas putih kepadanya.

"Surat apa ini?" tanya Mike kepada anak kecil yang menggelengkan kepalanya, berlalu begitu saja dari Mike.

Mike menoleh ke arah kiri dan kanan. Mencoba untuk menemukan seseorang yang mengirimkan surat. Ia sempat curiga kepada Kenneth tetapi, pria itu terlihat sibuk menyambut tamu. Setelah memastikan tidak ada yang di curigai, tangan Mike membuka amplop putih dan membuka sepucuk surat yang di tulisan dengan tinta merah.

'Turut berduka cita atas kematian Zaverio Christoper. Setelah ini kematianmu Mikequel Christoper'

Mike mencekam cepat kertas yang sudah ia baca isinya. Ancaman pembunuhan yang dirinya terima dari seseorang yang tidak ia ketahui, Mike yakin pengirim surat ini berasal dari orang yang membunuh ayahnya.

"Apa kau yakin bisa membunuhku dengan mudah?" monolog Mike di dalam hatinya. Tidak ada seorangpun yang bisa membunuhnya dengan mudah!

Zella meneguk bir dengan smirk. Matanya menatap lekat ke arah Mike yang terlihat meremas kertas pemberiannya, mulai hari ini ia akan terus mengirimkan teror kepada Mike.

Pemakaman akan segera berlangsung Zella kembali bersembunyi. Kali ini dirinya berbunyi di dalam mobil Mike, ia berusaha untuk tetap tenang menunggu Mike kembali. Tak lama kemudian bunyi pintu mobil terbuka kembali di dengar. Zella menunduk dan melihat Mike yang masuk dan duduk di balik stir- mobil di kendari Mike sendiri meninggalkan pemakaman yang telah selesai, sepanjang perjalanan hanya kesunyian.

𝐓𝐇𝐄 𝐌𝐈𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 𝐊𝐈𝐋𝐋 𝐘𝐎𝐔 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang