CHAPTER 36

3.5K 143 4
                                    

*******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*******

Keringat terus membanjiri wajah Mike yang tertidur dalam posisi meringkuk di atas sofa kulit yang berada di ruang tamu. Apartemen yang begitu gelap, tidak ada penerangan sama sekali.

Tubuh Mike meringkuk di atas sofa yang lebih kecil dari tubuhnya, wajahnya mengkerut. Mimpinya begitu menakutkan.

"Tidak! Tidak jangan menuju ke arah sana Zella. Berbahaya! Kembalilah kepadaku aku mencintaimu." monolog Mike yang berusaha menarik tangan Zella tetapi tetap saja ia seperti tak memiliki kekuatan untuk meraih tubuh itu.

"Selamat tinggal Mike, aku akan menunggumu di Neraka!"

Mike berteriak dan membuka matanya, ia baru saja melihat tubuh Zella melompat ke rel kereta api yang membuat tubuh kecil itu hancur tak terselamatkan.

"Aku merindukanmu." Mike bergumam.

Ia benar- benar gila dihantui rasa bersalah, hatinya juga masih merasakan sakit. Sampai detik ini ia tak berani mendatangi makam dimana wanita yang ia cintai beristirahat dengan tenang. Mike pria pengecut yang melarikan diri dari masalah, ia masih tak bisa memunculkan wajahnya di Italia— pasca kematian Zella yang di sebabkan keracunan karenanya.

Selama dua minggu Mike mengurung dirinya di dalam apartemen. Obat- obatan, sisa makanan dan beberapa botol kosong minuman alkohol. Mike mencoba untuk tetap sadar di antara akal sehat yang sudah hancur, ia kehilangan semangat hidup tetapi tak bisa membunuh dirinya sendiri.

"Aku membunuhnya. Seharusnya, aku membuatnya mencintaiku! Kenapa tangan sialan ini malah menghilangkan nyawanya!" teriak Mike dengan terus menampar kencang wajahnya sendiri.

Air mata kembali mengalir bagaikan anak sungai pada kedua matanya. Mike tak pernah nangis separah ini, tetapi dua Minggu ini dirinya terus menangis setiap waktu, tidak ada waktu yang ia lewati tanpa memikirkan Zella.

"Haruskah aku mati? Dengan begitu aku bisa bertemu denganmu," monolog Mike dengan tatapan kosong.

"Aku sungguh ingin memilikimu, tetapi aku terlalu hina untuk mendapatkan wanita sepertimu."
 
Sedangkan di tempat lain nyaris sama hancurnya hanya saja sedikit terdapat  perbedaan. Kenneth terus mengurung  dirinya dengan setumpuk pekerjaan, nyaris 20 jam dalam setiap harinya. Hanya empat jam waktu tidur yang  Kenneth habiskan.

Dua minggu setelah kematian Zella, mengubah Kenneth 100%. Ia jauh lebih tertutup tak ingin berbicara jika tak penting, tak ingin bertemu dengan orang lain. Kenneth bahkan menjadikan sekretarisnya sebagai pilar utama yang berperan mengatasi semua pertemuan yang seharusnya Kenneth datangi.

Seperti saat ini. Ia baru saja menyadari bahwa jam telah menunjukkan pukul tiga pagi, tubuhnya lelah. Hatinya juga lelah, saat layar monitornya telat di matikan—saat itu juga rasa sedih kembali menyelimutinya.

Kenneth menatap pada satu sisi kanan dimana ia meletakan sebuah foto kecil yang di bingkai di dalam frame. Hanya foto itu yang dapat mengobati rasa sedihnya namun— tidak dengan rasa rindu yang menakutkan setiap harinya.

𝐓𝐇𝐄 𝐌𝐈𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 𝐊𝐈𝐋𝐋 𝐘𝐎𝐔 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang