CHAPTER 12

5K 136 6
                                    

******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


******

"Berhentilah menguping, kembalilah bekerja." Ruby melepaskan tangannya dari pergelangan Zella.

Zella masih tak mau pergi. Sekarang ia jauh lebih penasaran dengan siapa wanita bernama Dealova itu, nama belakang mereka sama. Queenzella Persson, Dealova Persson apakah ayah Dealova dan Zella orang yang sama?

"Apa yang kau lakukan disini?" Suara Mike kembali menyapa pendengaran Zella, tetapi Zella tak mau mengambil pusing. Ia justru menarik tangan Mike  untuk bersembunyi di belakang tubuhnya, tangan Zella menutup mulut Mike dengan mengunakan tangannya.

"Diam!" Zella memperingati Mike dengan tatapan tajamnya.

Mike mengangguk dan mengusap tangan Zella. Zella dengan cepat menarik tangannya melepaskan bekapan mulut Mike, mata Zella kembali berfokus kepada dua manusia yang masih saling berbicara satu sama lain.

"Dimana abu ayahku, Tuan Zaverio?"

Zella kembali mendengar percakapan antara Dealova dan juga Tuan besar.

"Kau mengenal dia?" Mike berbisik di telinga Zella, hembuskan napas Mike membuat Zella sempat tak fokus.

"Tidak." Zella kembali menjawab ucapan Mike.

"Dia Dealova Persson, putri dari Markus Persson yang baru saja mati... Dan abunya, di bawa oleh Daddy yang merupakan teman ayahnya Dealova." Mike menjelaskan semua hal yang ia ketahui tenang Dealova.

Zella hanya terdiam. Ia menahan marahnya, semua hal yang di katakan Mike sudah cukup baginya, ternyata Markus sialan itu mempunyai anak yang seusianya! Berarti sudah sejak lama Markus bermain di belakang ibunya? Pernikahan apa yang sebenarnya terjadi antara ibunya dan bajingan itu? Jika Markus memiliki anak dari wanita lain saat itu, lalu ibunya juga mengandung dirinya begitu?.

Zella memutar tubuhnya, seketika ia tak ingin lagi mendengar pembicaraan mereka. Zella melewati Mike begitu saja, sedangkan Mike bingung dengan sikap Zella yang tiba- tiba menjadi datar tanpa ekspresi.

"Aneh! Ada apa dengan dia?" ujar Mike yang hanya melihat punggung Zella yang berjalan menjauh darinya.

Zella naik ke rooftop, dadanya bergemuruh ia ingin marah atas pemikirannya yang kembali merasa lemah. Sebuah pintu besi yang menghubungkan antara ruangan dan rooftop, Zella berhasil menghirup udara yang segar. Langit yang biru, dan rooftop yang luas tanpa jemuran seprai hari ini, Zella terus melangkah hingga— ia mencapai sebuah pagar besi pembatas antara dirinya agar tak melompat.

Zella memejamkan matanya dan menarik cipulan rambutnya. Angin yang membelai rambutnya dan wajahnya, Zella mencoba untuk tersenyum tetapi yang ia ingat hanyalah luka.

"Akhirnya aku menemukan saudara lain... Kupikir aku hanya anak tunggal yang tak beruntung." Zella membatin dalam hatinya, Dealova adalah saudaranya meskipun mereka berbeda ibu.

𝐓𝐇𝐄 𝐌𝐈𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 𝐊𝐈𝐋𝐋 𝐘𝐎𝐔 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang