CHAPTER 8

6.3K 151 4
                                    

*******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*******

Zella datang ke pemakaman dengan bunga tulip putih di tangannya.

Ia meletakan bunga tulip di atas pusaran tanah bertuliskan nama 'GABRIEL ANTONIO'. Zella bukan datang ke pemakaman Gabriel Van Osch. Tetapi, ia datang ke pemakaman mantan kekasihnya Gabriel Antonio.

Dengan kacamata hitam Zella menatap tajam pada pusaran yang masih basah. Hari ini Gabriel dimakamkan, pria itu tak memiliki hubungan apa pun dengan Gabriel Van Osch.

"Aku minta maaf." Zella mengatakan permintaanya maafnya, setelah ia membunuh Gabriel.

"Benci aku sebanyak apapun itu, balasan dendammu saat aku masuk kedalam neraka nanti."

"Segalanya masih membekas di hatiku... Terima kasih telah memberi tau, bahwa kau mencintaiku." Zella mengusap air matanya, ia sempat mencintai Gabriel 10 tahun yang lalu. Gabriel cinta pertama dalam hidup Queenzella.

Zella memutar tubuhnya pergi meninggalkan pemakaman. Ia hanya datang mengunjungi Gabriel, tidak dengan Markus persson. Markus akan di kremasi dan di kirim kembali ke New York dimana pria itu memiliki seorang keluarga baru. Dan mungkin juga Markus memiliki seorang putri dan anak yang lain. Zella tak ingin tau! Baginya Markus tak ada lagi di kehidupannya, pria itu bukan ayahnya meskipun di dalam tubuh Zella mengalir darah Markus. Zella masuk ke dalam mobilnya, ia menyandarkan kepalanya.

"Kau ingin aku antar kemana lagi?" Layla melihat wajah Zella yang masih pucat, pagi tadi Layla merasakan Zella mengalami demam tinggi. Tetapi, Zella dengan keras kepalanya ingin pergi keluar. Untung saja, Zella tak memaksakan dirinya untuk menyetir sendirian.

"Ke neraka." Zella menjawab Layla dengan mata yang terpejam, lengannya masih sakit.

"Bagaimana jika kita menabrakkan saja mobil ini." Layla tau Zella sedang bercanda, dan tak ada salahnya Layla juga membalas candaan Zella.

"Dan kau tak akan ketemu Daniel di Spanyol."

"Berhentilah menyebutkan nama Daniel! Aku muak mendengar namanya."

"Daniel sudah melupakan Audrey. Aku yakin Daniel suka kepadamu..." Zella membuka matanya dan menatap ke arah Layla.

"Aku tak ingin memikirkannya, bagaimana denganmu? Setelah dua hari di rumah Cristopher." Layla kembali bertanya kepada Zella, ia penasaran bagaimana Zella selama menjalani misi di mension cristopher.

"Tidak ada yang spesial... Semuanya gila." Zella merasa malas setiap kali ingin menceritakan tantang dua orang aneh.

"Gila seperti apa maksudmu?"

"Aku ingin menemui ibuku." Zella memotong ucapan Layla.

****

"Sudah lama Mommy tertidur, mommy tak ingin bangun? Pria brengsek itu sudah mati mommy."

𝐓𝐇𝐄 𝐌𝐈𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 𝐊𝐈𝐋𝐋 𝐘𝐎𝐔 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang