*****
Dealova menginjakan kakinya di sebuah negara Italia. Terakhir kali tepatnya tiga tahun yang lalu, Dealova sempat mengunjungi Italia sebagai tempat yang menampilkan pertunjukan balet di salah satu gedung teater terbesar di Italia. Tapi hari ini, Dealova datang bukan untuk melakukan pekerjaannya.
Dealova melewati pemeriksaan bandara. Ia menarik kembali koper kecil yang hanya membawa dua sampai tiga helai pakaiannya, rencananya Dealova akan mengunjungi satu mension milik teman ayahnya. Ada sebuah alasan besar yang menjadi hal utama kenapa Dealova datang ke mension itu.
Mengambil abu kremasi ayahnya. Abu ayahnya Markus Persson di simpan di dalam Guci yang dibawa oleh Zaverio Cristopher pengusaha terkaya di Italia. Dealova menunggu di bandara dengan kacamata hitamnya, sebelumnya ia berkeinginan untuk pergi menggunakan taksi. Tetapi sayangnya, hal itu di larang oleh teman ayahnya itu. Zaverio mengatakan bahwa ia telah memerintahkan seseorang untuk menjemput Dealova di bandara.
Sebuah mobil Rubicon hitam berhenti di depan Dealova. Dealova masih tak ingin menatap ke arah mobil yang entah milik siapa, tiba- tiba saja kaca mobil terbuka dan kepala yang sedikit terlihat menatap ke arah Dealova.
"Dealova Persson."
Dealova memutar kepalanya dan menatap ke arah pria terlihat cool. Dengan senyum yang tipis, Dealova tak menjawab sama sekali ia hanya menganggukkan kepalanya.
"Masuk."
Mike tak suka dengan wanita yang terlihat sombong seperti Dealova. Entah, nasip sial apa yang membuat Mike harus menerima perintah dari ayahnya untuk menjemput wanita di bandara.
Dealova masuk ke dalam mobil Mike. Tetapi, wanita itu duduk di belakang membuat Mike merasa kesal seketika.
"Apa aku supirmu? Kau bisa pindah, karena mobil tak akan jalan." Mike langsung menegur Dealova tak perduli wanita itu akan mengumpatnya.
Dealova terkejut dengan apa yang pria itu katakan. Awalnya ia tak ingin beranjak pindah ke depan tetapi akhirnya Dealova tetap melakukan apa yang pria itu inginkan.
Dengan sedikit ragu, Dealova menarik pintu mobil depan dan duduk di samping pria dingin tanpa ekspresi.
"Apa kau puas?" Dealova mengeluarkan kata yang terdengar sarkas.
"Puas apa maksudmu? Puas definisiku hanya terjadi setelah bercinta." Mike sempat menoleh dan menatap wajah cantik wanita di sampingnya yang terlihat imut dan dewasa secara bersamaan.
"Shit!" Dealova mengalihkan wajahnya dan mengumpat.
"Bercanda." Mike tertawa dan melajukan mobilnya dalam kecepatan sedang. Beberapa kalian ia mencoba untuk mencuri padangan ke arah Dealova, bukan hanya Mike Dealova juga terlihat melakukan hal yang sama.
Perjalan tak terasa begitu lebih cepat. Meskipun, Mike memperlambat membawa mobil kesayangannya. Mobil Rubicon miliknya melewati gerbang utama mension Cristopher. Belum sempat Mike turun, ia melihat Zella sedang berada di taman depan dengan selang air di tangannya.
Niat Mike yang ingin membukakan pintu untuk Dealova buyar seketika. Mike turun terlebih dahulu dan meninggalkan Dealova begitu saja, tanpa daya tarik selain tertuju kepada Zella.
"Sayang aku kembali." Mike mendekati Zella yang terlihat tak memperdulikannya. Sebelum melakukan hal itu Zella terlihat sedikit menunduk dan memberikan hormat, karena Mike adalah Tuan muda di rumah ini.
"Tuan maaf sebaiknya anda mengurus tamu anda," ujar Zella yang berkata dengan tatapan tajam ke arah Mike.
"Apa kau cemburu padaku? Hah? Benarkah." Mike tak mempedulikan perkataan Zella, ia justru mengikuti kemana Zella pergi.
"Pergilah Mike, kau membuat pelayan lain merasa curiga dan menganggapku di istimewakan." Zella menoleh sekilas sebelum kembali menyiram bunga tulip yang sudah mulai berbunga dan hampir mekar.
"Kau memang istimewa! Tak ada yang bisa menentang ku!" Mike berteriak dan membuat Zella mengangkat satu alisnya.
"Dasar kepala batu!" Zella mematikan keran air yang mengarah ke selang.
Ia memutar tubuhnya dan berjalan cepat masuk kedalam Mension meninggalkan Mike. Lain hal dengan Zella, Mike malah tersenyum setelah berhasil membuat Zella merasa terbawa perasaan kepadanya. Mike yakin Zella menyimpan rasa untuknya!.
"Tunggu." Dealova memanggil pelayan muda, yang sempat berbicara dengan pria datar yang tak ia ketahui namanya.
"Iya Nona." Zella menatap ke arah wanita yang terlihat berkelas dan menawan saat pertama kali ia lihat. Maka, Zella seperti melihat pantulan wajah Layla jika sedang dalam tampilan mood yang baik.
"Apa Tuan Zaverio Cristopher ada? Tolong bawa aku menemuinya," Dealova meminta bantuan pelayan membawanya menemui tokoh utama.
"Mari ikut saya Nona." Zella mengangguk dan mengarahkan wanita berkelas itu untuk menemui Ruby saja, karena Ruby kepala pelayan di sini.
"Nyonya Ruby, ada tamu yang ingin bertemu dengan Tuan Zaverio." Zella langsung menyapa Ruby yang kebetulan baru saja menuruni tangga, mungkin wanita tua itu habis mengecek kebersihan kamar Kenneth dan kamarnya Mike.
"Aaaa... Selamat datang Nona Dealova Persson." Ruby menyapa wanita di sampingnya.
Zella sedikit terkejut pupile matanya membesar, bukan karena nama wanita itu. Tetapi, ujung nama yang mengingatkan Zella kepada seseorang.
"Terima kasih telah menyebutkan namaku dengan baik." Dealova merasa terhormat mendengar orang lain memanggil namanya dengan lengkap.
"Dealova Patricia!" Suara bariton yang menggelegar meneriakan nama panggung Dealova.
Dealova tersenyum dan sedikit menunduk menyambut pria berperawakan tinggi dengan jiwa pemimpin yang terlihat pekat dan sangat berwibawa.
"Apa perjalananmu menyenangkan Dealova Petricia? Aku turut berduka cita sebelumnya," Zaverio menatap ke arah Dealova yang tersenyum manis kepadanya. Zaverio semakin yakin bahwa pilihannya dengan menjodohkan salah satu putranya, bukan hal yang mengecewakan. Karena, Dealova terlihat sangat berkelas dan sikapnya juga begitu sopan.
Padahal, Zella masih ingin mendengar pembicaraan anda Tuan besar dengan tamunya. Tetapi, lengannya di tarik kencang oleh Ruby dan menjauh dari Zaverio dan wanita bernama Dealova itu.
"Berhentilah menguping, kembalilah bekerja." Ruby melepaskan tangannya dari pergelangan Zella.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐄 𝐌𝐈𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 𝐊𝐈𝐋𝐋 𝐘𝐎𝐔
Любовные романы⚠️ 21+ CERITA AKAN DI PRIVATE SECARA ACAK JIKA INGIN BACA PART LENGKAP DI HARAPKAN FOLLOW DULU. JANGAN DATANG UNTUK PLAGIAT! Queenzella atau kerap di panggil Zella adalah salah satu agen rahasia. Zella sedang melakukan sebuah misi dimana dirinya h...