Ramen sudah siap. Mereka duduk berdua di depan tv dan bersiap menikmati hasil karya Jisoo.
Jisoo dapat melihat bahwa Seokmin masih kaku dalam hal memakan sesuatu. Pria itu memegang chopstick dengan hati-hati. Mendekatkan wajahnya pada panci hitam dihadapannya.
Aroma ini. Seokmin bisa menciumnya. Ini rindu rasanya. Dengan hati-hati ia meniup dan kemudian menyuapi bibirnya dengan mie kenyal itu.
"Bagaimana?"
"Sudah 30 tahun aku tidak merasakan makanan ini. Tidak, ini sudah 33 tahun aku tidak merasakannya."
"33? Tahun?"
Itu suap ke tujuh Seokmin saat ia berhenti dan dilanjutkan dengan memandang Jisoo yang memandangnya penuh pertanyaan. Mulut Jisoo masih penuh dengan ramen. Terlihat dari bentuknya yang menggembul di bagian kiri.
"33 tahun. Ya, 33 tahun."
"Apa sudah selama itu, Seokmin?"
Seokmin meletakkan chopstick-nya di atas mangkoknya. "30 tahun. Kejadian itu di mulai 30 tahun yang lalu,"
Seokmin tersenyum tipis. "Jika aku masih hidup, mungkin sekarang usiaku 63 tahun. Seorang yang pantas kau panggil kakek."
"63 tahun? Kau?"
***
"Maafkan aku," Jisoo ikut menurunkan garpunya. Ia merasa bersalah.
Seokmin sedang makan dan ia mengungkit sesuatu yang membuat Seokmin berhenti mengunyah. Ini tidak nyaman. Jisoo cukup paham tentang tata krama saat makan. Ya, walaupun sekarang mereka tidak dalam table manner yang formal.
"33 tahun yang lalu aku sakit. Mereka mengatakan ada yang salah dengan liverku,"
Seokmin berhenti. Ia menatap lengkungan kurva sedih pada bibir Jisoo, tersenyum sebentar, kemudian beralih pada pintu kamar yang terbuka.
"Kupikir aku hanya sakit biasa. Mereka mengatakan agar aku akan sembuh dengan sebuah operasi di Milan."
Entah mengapa Jisoo merasa ia perlu menenangkan Seokmin. Tangannya terjulur pelan menuju punggung tangan Seokmin.
"Kau tak perlu menceritakannya jika itu membuatmu tak nyaman."
Rasanya sesak melihatmu seperti ini.
Sebuah kalimat tertambah dalam batin Jisoo. Pria berkulit pucat dan dingin ini, ia tak boleh seperti ini. Senyum pahit yang membuat Jisoo merasa perih.
Seokmin menggeleng. "Tidak, Jisoo. aku baik-baik saja," ia tersenyum dan memandang pada kamar bertembok white-smoke itu lagi.
"Dulu, 33 tahun yang lalu aku tergeletak disana. Di dalam kamar itu aku berbaring lemah. Di tahun pertama, mereka memintaku berhenti bekerja. Aku menolak tentu saja, disaat itu aku dalam puncak karirku."
"Siapa? Siapa yang kau maksud dengan 'mereka'?"
"Dokter, teman, kerabat, dan orang-orang yang mengasihiku. Mereka semua memintaku untuk istirahat disana," Seokmin masih memandang kamar Jisoo.
![](https://img.wattpad.com/cover/342049594-288-k352608.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
grand bébé [SEOKSOO]
Teen Fiction•Lee Seokmin x Hong Jisoo ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Seokmin seorang hantu penghuni apartemen tua dan Jisoo seorang model menjadi penghuni baru apartemen. ®iam.vidiot