Beginning

166 26 0
                                    


"Aduhhh telat segalaa,"

Seorang gadis dengan rambut yang dikuncir kuda sedang berlari terburu-buru melewati lapangan sekolah. Dia Ananda Jihan. Dengan beberapa buku tulis di genggamannya ia berlari sekuat tenaga.

"Aww.."

"Maaf maaf"

Karena tidak melihat kanan kiri, gadis itu tidak sengaja menabrak seseorang yang berjalan tegak lurus dengannya di koridor kelas. Buku yang tadi ada di genggamannya kini jatuh bersamaan dengan buku yang dibawa orang itu.

"Lo kalau jalan tu liat liat!"bentak Jihan kemudian mengambil kasar buku miliknya dan kembali berlari meninggalkan laki-laki yang tadi meminta maaf padanya.

"Untung belum ada guru,"gumam Jihan saat memasuki ruang kelasnya.

"Darimana aja Ji? tumben telat."Tanya teman sebangkunya, Jessika.

"Buku tugas gue ketinggalan, jadi balik dulu buat ngambil."

"Ya ampun, akhirnya bukan gue doang yang pikun." celetuk Hani yang duduk di seberang mereka.

"Yeuu, ini gue baru sekali lo mah berkali-kali."ucap Jihan menyangkal.

Obrolan mereka berhenti ketika seorang guru perempuan memasuki ruangan. Bu Meli namanya, beliau adalah guru biologi yang tidak pernah tanggung-tanggung memberikan tugas. Contohnya sekarang, mereka sedang mengumpulkan buku tugas mereka yang berjumlah dua buah, yang pertama berisi rangkuman dan satunya lagi tugas berupa pertanyaan.

Setelah semua dikumpulkan, para siswa diminta untuk membaca buku sementara Bu meli memeriksa tugas satu persatu.

"Julian Rayanzza, bukannya kelas IPA 1?"tanya Bu meli tiba-tiba.

"Iya bu, Julian IPA 1."sahut seorang murid laki-laki.

"Lalu bukunya kenapa bisa disini?"

Semua siswa-siswi langsung menatap satu sama lain dengan tatapan bingung.

"Absen enam, Ananda Jihan. Belum mengumpulkan tugas rangkuman."

Jihan yang tadinya fokus membaca refleks mengangkat tangannya dan berucap. "Saya sudah mengumpulkan bu."

Jihan ingat betul sudah mengumpulkan tugas-tugasnya, karena ia sudah mengambil buku yang ketinggalan itu sampai telat masuk kelas.

"Coba kesini, Jihan."

Jihan sudah berkeringat dingin, selama ini ia tidak pernah mendapat masalah dengan guru killernya ini. Ini benar-benar yang pertama kalinya.

"Mana buku kamu, jika kamu sudah mengumpulkan tugas?"tanya Bu Meli.

"Loh, ini buku saya bu."ucap Jihan menunjuk buku bersampul biru muda yang berada tepat di depan gurunya.

"Ini buku kamu?"

"Iya bu." Jawab Jihan yakin. Ia ingat betul dengan sampul bukunya sendiri.

"Tapi disini tertulis nama Julian, bukan kamu. Dan isinya mapel fisika, bukan biologi."

Jihan mengerjabkan matanya. Bagaimana bisa buku orang bernama Julian sangat mirip dengan bukunya.

"Tapi bu-"

"Kamu kerjakan ulang tugas ini di perpustakaan, sekarang juga. Sebagai tambahan, kamu rangkum juga materi yang sudah kamu baca tadi."

"Buset dah"gumam Jihan pelan.

"Semakin cepat kamu ke perpustakaan, semakin cepat kamu menyelesaikan tugasnya, Jihan."ucap Bu Meli penuh penekanan.

"Baik bu."

FEEL IT ; a smile that you have  || endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang