Ara vs Ana

108 22 0
                                    

Julian sudah sampai dirumahnya, dia melihat sebuah mobil terparkir di halaman kecilnya. Ia yakin itu milik kakak sepupunya. Dengan senyum yang terus mengembang, Julian melangkahkan kakinya ke dalam rumah.

"Ian pulang!"

"IAN!"

Kedua kakak Julian menghampiri laki-laki itu dengan langkah riang, memeluk laki-laki itu penuh kerinduan.

"Kak Ana kangen banget tau sama Ian."

"Gak, Kak Ara lebih kangen."

"Bohong tuh, Kak Ana paling kangen."

"Dih, Ara yang lebih kangen."

"Kak Ana-"

"Udah udah, kasian tuh Ian-nya baru pulang juga."tegur Bunda.

"Hehe, maaf bunda."sesal Kirana.

"Kak Ara sama Kak Ana kapan pulangnya? kok gak bilang Ian."

"Kemarin, tapi kita ketiduran dirumah. Jadinya gak sempet ngabarin."ucap Kinara.

"Ian ganti baju dulu ya, baru lanjut ngobrol lagi."titah Bunda.

"Oke bunda."

Ian langsung pergi ke kamarnya untuk berganti pakaian.

"Bunda, kenapa kalian gak mau ikut kita ke kanada aja sih bun?"tanya Kinara.

Kirana yang mendengar itu segera menyenggol lengan adiknya dan memberi isyarat untuk diam.

"Bunda udah nyaman disini, Ian juga gak mau pindah."ucap Bunda sembari menatap teduh kedua gadis yang merupakan anak dari kakak mendiang suaminya.

"Ayah sama Ibu kalian gak ikut ke Indonesia?"tanya Bunda.

"Nggak bun, mereka betah di Kanada kayaknya."ucap Kinara.

"Hush, gak boleh gitu ra. Ayah sama Ibu disana kerja, belum dapet cuti."ucap Kirana.

"Kalian berapa lama disini?"tanya Bunda.

"Mungkin dua minggu bun, mau habisin liburan disini aja, kangen sama bunda."ucap Kinara sambil memeluk Bunda dengan manja.

"Jadi gak kangen Ian ya?"ucap Julian yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Kangen dong, kangennn bangettttt"ucap Kinara mengalihkan pelukannya. Sekarang ia memeluk Julian dengan sangat erat.

"Sesek kak."ucap Julian.

Kinara hanya menyengir mendengar keluhan Julian. "Makan yuk, biar kak Ara yang siapin."ucapnya.

"Biar Kak Ana aja, kalau Ara yang nyiapin bisa berantakan semua."

"Dih, Kak Ana ngeraguin Ara?"

"Iya, kenapa?"

"Ara aduin ke Ayah nanti."

"Tukang ngadu."

"Jadi makan gak nih? Ian laper loh."ucap Julian.

Kinara dan Kirana langsung mengangguk dan berlari ke dapur untuk menyiapkan makanan yang sudah mereka beli tadi.

Julian dan Bunda yang melihat itu hanya tertawa kecil. Dari dulu Ana dan Ara memang seperti itu, setelah hampir lima tahun tidak berjumpa, ternyata mereka masih saja sama.

"Ian, lebih sayang Kak Ara atau Kak Ana?"tanya Kinara yang mengawali perdebatannya dengan sang kakak.

"Lebih sayang Bunda."ucap Julian.

"Itu gak ada di opsi!"ucap Kirana.

Julian tertawa melihat kedua kakaknya yang memperebutkan dirinya.

......

FEEL IT ; a smile that you have  || endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang