Jihan berjalan tertatih dengan Juan yang menuntunnya menuju kelasnya. Semua siswa-siswi menatap mereka sedari tadi.
"Julian kelas apa?"
"Mau apa lo?"tanya Jihan.
"Mau minta maaf lah anjir, ga enak udah gue sinisin kemarin, gue kira dia mantan lo."
Jihan termenung, Juan yang hanya sekali menatap Julian seperti itu saja langsung mencari Julian hendak minta maaf. Sedangkan dirinya?.
"Woi, gue tanya kelasnya Julian mana."
"Kepo."
Juan menahan nafasnya, berusaha tenang menghadapi sikap tidak jelas adiknya.
"Oi oi, kenal Julian gak?"tanya Juan pada salah satu siswa yang lewat.
"Kenal bang, kenapa?"
"Kelas apa dia?"tanya Juan.
"12 IPA 1, noh kelasnya yang itu."ucap siswa itu menunjuk salah satu kelas di koridor itu, satu kelas setelah kelas Jihan.
"Oalah, makasi yak."ucap Juan.
"Sama-sama bang."ucap siswa itu kemudian melenggang pergi.
"Gak ada malunya lo."
"Ngapain malu? gue nanya baik-baik."ucap Juan.
Jihan memutar bola matanya malas.
"Buset dah."ucap Hani yang baru saja tiba dengan seragam olahraga lengkap dikenakannya.
"Halo bang Juan!"sapa Hani riang.
"Halo juga kecil."
"Masih aja manggil gue kecil!"kesal Hani.
"Biar gue bantu bang, lo bisa pulang deh."
"Thank you ni."ucap Juan.
"Sama-sama ganteng, bang Juan ngampus?"
"Ngampus ni, gue pamit ya. Titip Jihan."
"Aman sama gue, hati-hati ya pacar ku."
Juan terkekeh "Oke cantik."
Jihan hanya geleng-geleng dengan kelakuan Hani.
"Ni, kakak gue udah punya pacar."
"Ya gapapa, kok laporan sama gue?"
"Terus lo kenapa ngaku pacarnya dia ogeb?"
"Lo gak ngerti bercanda ya Ji, bang Juan aja ngerti kok."
"Lo bercanda sama perasaan cowok, ni. Kalau kak Juan sih oke gak papa, tapi Gema."
"Gema gak akan baper, lo tau sendiri."sangkal Hani.
"Udah lu duduk jangan banyak omong, ntar mulut lo pegel."ucap Hani menuntun Jihan agar duduk di kursinya.
"Sama kayak lo, sebenarnya hati gue udah mati rasa."ucap Hani.
"Bedanya lo nunjukin kalau lo membatasi diri, sedangkan gue nggak"sambungnya.
......
"Permisi, yang namanya Julian, ada?"tanya Juan pada salah satu siswi yang berdiri di depan kelas itu.
"Ada, sebentar. JULIAN!"
Gadis itu tidak beranjak dari tempatnya dan berteriak kedalam kelas.
"Nih orangnya."ucap gadis itu langsung pergi dari sana.
"Eh,"
Julian terkejut melihat Juan yang kemarin menatapnya sinis kini mengarahkan senyum padanya.
"Inget gue kan? Gue kakaknya Jihan. Gue kesini mau minta maaf karena kemarin udah gak sopan natap lo gitu, soalnya gue kira lo mantannya adik gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
FEEL IT ; a smile that you have || end
Teen Fiction"Gue gak suka cowok friendly yang suka tebar senyum ke cewe sana sini" Itu yang Jihan ungkapkan sebelum akhirnya ia merasakan gelenyar aneh dalam dirinya setiap bertemu satu laki-laki yang ramah tamah, baik hati dan sangat murah senyum. Dia Julian...