Kamu hanya perlu percaya bahwa bernapas saja sudah cukup untuk bekal bertahan hidup
-o0o-
Minggu ini adalah Minggu paling sial untuk Magenta. Sedari tadi Magenta menggeledah seisi rumah untuk mencari uang yang tersisa, tapi naasnya sepeserpun tak didapat. Magenta sudah frustrasi setengah mati karena hari ini adalah hari pertamanya kerja. Dari subuh tadi dia sudah bersiap untuk kerja, namun dia baru ingat jika tak bisa mengendarai motor. Hal itu memaksanya selalu menyewa ojek online, tapi hari ini dia tak memiliki sepeser uangpun untuk bertahan hidup.
"Sial banget sih!" umpatnya.
Tidak mungkin sekali jika Magenta minta bantuan kak Laskar yang masih berbaring nyaman di kasur. Bisa-bisa dia dimarahi habis-habisan karena kerja. Tapi tidak mungkin juga dia jalan kaki 5 KM. Magenta duduk bersandar di kursi makan. Dia coba berpikir keras tentang apa yang harus dia lakukan.
Setelah 2 menit merenung, muncul satu nama dalam ingatannya. Nama itu yang selalu Magenta andalkan setiap waktu. Buru-buru Magenta menghubungi nama itu.
"HALO KIVI!" teriaknya karena terlalu bersemangat.
"Buset kenceng banget! Kenapa, Gen?"
"Gue mau minta tolong boleh nggak?"
"Apa?"
"Anterin ke tempat bunga,"
"Kapan?"
"Jam 7,"
"Okedeh, kabari aja nanti,"
"Jam 7 pagi, Kiv!"
"Gila ya, Gen?! Sekarang jam 6.45, kenapa baru bilang sekarang, gue belum mandi!"
"Gak usah mandi!"
"Dadakan banget?"
"Dari tadi di tolak terus sama mas-mas gojek. Tolong dong, gue gak pengen telat,"
"Bentar, gue siap-siap dulu,"
"Gak usah siap-siap! Bawa diri aja,"
"Yaudah iya, otw nih!"
Kivandra mematikan sambungan teleponnya secara sepihak. Sekarang Magenta percaya sebuah kalimat yang dulu dianggap omong kosong, yang berbunyi uang adalah segalanya.
-o0o-
"Janji loh Kiv! Jangan bilang siapa-siapa, apalagi kakak!" peringat Magenta sebelum turun dari mobil Kivandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alunan Sajak Xabiru
Teen Fiction"Katanya setiap manusia berhak mendapat kesempatan yang sama. Tapi, mengapa aku tidak?" Tulis Biru dalam selembar buku catatannya. ----- Magenta adalah sosok tuan putri yang dianugerahi kebahagiaan sebelum Mama berkhianat pada keluarga. Di umurnya...