EPILOG

104 15 11
                                    

Dahulu, Magenta kecil hanya mengenal hidup sebagai putri raja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dahulu, Magenta kecil hanya mengenal hidup sebagai putri raja. Dimanja dan dipenuhi segala kebutuhannya. Tak mengenal apa itu patah hati, apalagi sepi. Namun, remaja ini Magenta mengenal dinamika kehidupan perihal rasa sakit dan kebahagiaan. Perihal mengikhlaskan yang pergi dan menyambut yang datang. Perihal perbedaan penyajian cinta dari orang berbeda. Semua hal itu telah mengakar kuat di kepala Magenta, membentuk Magenta hingga menjadi gadis seperti sekarang ini.

Alunan sajak Xabiru adalah hal berharga yang membantu Magenta tumbuh. Sajak-sajak tulisan itu membuat Magenta sadar perihal warna baru di hidupnya. Bukan sekadar tentang hitam, putih, kelabu, tapi bisa jadi warna lain yang tidak dianggap ada karena hanya fokus pada tiga warna itu. Tidak sempurna tapi istimewa. Tidak bersuara tapi hal nyata. Tidak dianggap tapi mampu bertahan. Hadirnya Biru membuat Magenta mengenal bahwa hidupnya tidak hanya tentang hitam, putih, dan kelabu. Juga tentang asam dan manis itu wajar, asal tidak terlalu terlarut jauh dalam rasa itu, dengan makna sedih secukupnya dan bahagia secukupnya. Meski perpisahan menjadi akhir cerita asmara mereka, tapi Magenta tidak pernah menyesal pernah bertemu sosok Xabiru Kyle Alsaki.

Tak hanya tentang Biru, Kivandra ikut mengisi asam manis hidup Magenta. Sosok yang dikenal menyebalkan itu ternyata juga menyimpan luka. Menjadikan perih sebagai alasan nampak selayaknya antagonis. Magenta itu manusia biasa, yang bisa menatap orang lain hanya sebelah mata. Pernah menganggap Kivandra adalah hama perusak hidup, namun nyatanya tidak sejahat itu. Pada akhir kisah cintanya dan Biru, Magenta sungguh telah menganggap Kivandra adalah permata berharga. Dulu memang hanya sebuah nyata yang tak pernah Magenta anggap ada, tapi sekarang lain cerita. Magenta memperbaikinya dengan sebuah maaf dan menebus dosa dengan menerima kehadiran Kivandra secara ikhlas.

"Terima kasih atas pelajaran perihal mengikhlaskan yang pergi dan menyambut yang datang. Maaf karena masih banyak kesalahan karena belum belajar. Biru, semoga bahagia dengan segala kisah baru di negeri seberang. Kivandra, selamat datang dan semoga lama singgah di sini"

-Arshavina Haira Magenta-

-
-
-

Akhirnya naskah ini tamat, Yeyyy!!

Aku mengucapkan sejuta cinta dan terima kasih untuk semua pembaca yang sudah berkenan mengarungi kisah Alunan Sajak Xabiru. Maaf jika masih banyak kekurangan dalam penulisan cerita ini.

Entah di masa depan nanti naskah ini akan berkembang seperti apa, namun aku berharap akan banyak yang membaca dan menerima kesan kuat serta mengambil hal positif dari cerita ini. 

Jejak penulisan.
18 Oktober 2023
Dengan pembaca sebanyak 1,91 ribu.

Salam hangat, Orchy Dea putri Amira.

Alunan Sajak XabiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang