38. Masih tentang Dahulu

76 19 14
                                    

Terkadang, takdir tak mengizinkan sebuah janji tercapai, namun janji akan selalu mengikat manusia tak peduli diizinkan atau tidak oleh semesta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terkadang, takdir tak mengizinkan sebuah janji tercapai, namun janji akan selalu mengikat manusia tak peduli diizinkan atau tidak oleh semesta.

-o0o-

Magenta kembali menangis. Ini bukan tentang rasa rindu luar biasanya pada Biru, tapi tentang sesak karena melihat seorang wanita berbaring di kasur rumah sakit dengan lemah tak berdaya. Ajeng memejamkan mata dengan berbagai selang medis melilit tubuhnya.

"Tante kenapa, Bir?" tanya Magenta. Terlihat wanita itu berjuang hidup. Terdapat oksigen pendukung, alat perekam jantung, dan infus menancap di pembuluh darahnya.

"Aku anak sialan ya, Gen?" ucap Biru.

"Banyak dosaku buat Bunda," imbuhnya lagi.

"Kamu itu siapa, Bir? Kenapa kamu pura-pura bisu?" tanya Magenta tercekat.

"Namaku Xabiru Kyle Alsaki, orang mengenalku dengan nama Kyle. Arti nama Kyle dalam bahasa Skotlandia adalah suara. Aku dibesarkan dengan harapan bisa membawa sejuta cinta dengan menjadi teman baik melalui suara. Sayangnya, bukannya membawa sejuta cinta, aku malah membawa sebuah petaka dan mengantarkan orang lain pada jurang kesengsaraan," tutur Biru. 

Semuanya berawal dari ambisi dan janji ayah dengan seorang anak tentang mimpi yang akan dicapai suatu hari nanti. Janji adalah hal yang harus ditepati, sayangnya banyak orang baik berubah menjadi jahat hanya untuk menepati Janji. 

Jakarta, Februari 2013.

"Ayah! Doakan Kyle supaya lolos ya! Kyle pengen banget masuk ke Melody Entertainment bareng Kivan," ucap seorang anak berusia 11 tahun. Dia adalah Kyle, model cilik yang sudah lama berkarir di dunia modeling dan periklanan. Kyle memiliki mimpi besar untuk menjadi penyanyi, karena menurutnya penyanyi selalu terlihat keren. Namun, bukannya menjadi penyanyi, Kyle malah ditarik sana sini untuk berada di dunia model. 

"Jagoan Ayah pasti bisa! Ayah percaya, Kyle!" balas Kenzo dengan semangatnya. 

"Kalau Kyle gagal?" tanya Kyle. 

"Kyle nggak sendiri kok, kita berusaha bareng-bareng ya, Nak," balas Kenzo menenangkan Kyle. 

"KYLE! Ayo ke back stage! Eh, Om! Apa kabar?" ucap seorang Kivandra yang baru saja datang lalu mencium punggung tangan Kenzo. 

"Kivan makin keren aja. Om baik, ayahmu mana?" tanya Kenzo sambil mengusap puncak kepala Kivandra sebagai bentuk sapaan. 

"Udah di back stage, Om," jawab Kivandra. 

"Yaudah, yuk ke sana bareng. Om juga mau ngobrol sama ayahmu," balas Kenzo. 

Dua bocah itu saling merangkul satu sama lain, berjalan beriringan selayaknya bersahabat sangat rekat. Mereka adalah pejuang mimpi, sejauh ini langkah mereka sama, dan berharap akan sampai di muara yang sama. 

Kyle dan Kivandra sudah terkenal kedekatannya, bahkan di dunia permodelan, mereka diibaratkan sebagai amplop dan prangko, di mana ada Kyle di sana ada Kivandra ataupun sebaliknya. Bahkan beberapa menganggap Kyle dan Kivandra adalah bocah kembar meskipun wajahnya tak mirip. Baju yang mereka kenakan seringkali sama dan mirip, karena orang tua mereka dekat dan gemar membelikan baju kembar.

Di dalam back stage,  banyak sekali kontestan berkumpul untuk menunggu seleksi dimulai. Mereka semua menanti waktu dengan latihan vokal, latihan stage present, berdandan, atau melakukan aktivitas lain guna menenangkan diri. Sama halnya dengan Kyle dan Kivandra, karena mereka masih anak-anak, agensi memberi mereka fasilitas berupa PS. Jika kontestan lain sedang berlatih, maka mereka menikmati waktu ini dengan bermain PS. 

"Aku yakin sih, Kivan sama Kyle bakal lolos. Mereka punya daya tarik sendiri, beda sama peserta lain yang cuma modal vokal," ucap penata rias sambil menata kembali baju-baju Kivandra dan Kyle. Kivandra memiliki daya tarik berupa sikap lugu dan polos yang sering membuat orang gigit jari karena gemas, beberapa kali Kivandra menjadi trending topik karena sikap anak-anaknya yang sangat natural. Sedangkan Kyle, dia sudah memiliki nama besar di dunia permodelan, jadi dia memiliki banyak penggemar sebelum berada di sini, aura bintangnya juga sangat terlihat kuat. 

"Kyle dan Kivandra udah berjalan sejauh ini, aku juga berharap mereka sukses lewat jalur ini, Mbak," jawab Hans. 

"Harapanku juga sama," sahut Kenzo. 

Jakarta, Maret 2013

"Ayah, Kivandra kenapa marah besar sama Kyle?" tanya Kyle kebingungan. Kejadian di sekolah membuatnya sadar ada yang tidak benar dengan hubungannya bersama Kivandra. Kivandra tiba-tiba tak bisa diajak bicara bahkan kejadian di kantin membuat Kyle terkejut dan menangis. 

"Katanya informasinya memang salah, tapi kenapa Kivandra tuduh Kyle curang?! Kivandra marah besar sama Kyle, Ayah!" Tangis Kyle semakin kencang. Semakin kencang seiring Ajeng menenangkannya. 

"Informasinya memang salah, Kyle. Pak CEO sendiri yang bilang kalau seharusnya yang menang itu kamu," balas Kenzo. 

"Tapi, kenapa semua orang mengira kalau Kyle rebut kepunyaan Kivandra? Padahal Kyle nggak gitu!" jawab Kyle. 

Ajeng bangkit dari duduknya, dia menghadap pada Kenzo. 

"Ken, jangan ajari Kyle hal salah kayak gini," tutur Ajeng menahan tangis. Ia takut Kyle akan tumbuh menjadi penjahat karena dari kecil sudah diajarkan kecurangan. 

"Ini nggak salah, Bun! Itu haknya Kyle! Kyle layak lolos!" ucap Kenzo. 

"Ken! Ayo mikir jernih! Kyle masih 11 tahun, dia masih punya banyak waktu untuk berkembang di dunia entertainment, tapi nggak gini caranya!" balas Ajeng dengan nada bicara semakin meninggi. 

"Kalau kamu ngajak mikir jernih, jawabannya ini! Mumpung punya uang, kita bisa bikin Kyle sukses dengan cara ini!" bantah Kenzo. 

"Nggak dengan cara curang gini, Ken!" nada bicara Ajeng telah meninggi, seperti mengisyaratkan Kenzo untuk diam dan mengalah.

"Jadi Kyle memang pantas di benci ya, Yah?" tanya Kyle dengan tatapan kosong. Hari ini banyak sekali pernyataan buruk menimpanya, termasuk ketika dia merasa telah pantas dibenci Kivandra. 

"Kamu nggak pantas dibenci, Kyle," sahut Ajeng menengahi. 

"Kyle nggak mau dibenci Kivandra," balas Kyle. 

"Dengar 'kan? Kyle sendiri gak setuju berbuat curang! Kamu jangan bikin Kyle seakan-akan jadi jahat!" bentak Ajeng. 

Kenzo mengusap wajahnya kasar. Dia berlutut untuk menjajarkan pandangan pada putranya. 

"Kyle, untuk sukses kita perlu mengorbankan banyak hal. Saat kamu sudah sukses nanti, kamu akan mendapat kembali yang sudah kamu korbankan. Kalau bukan sekarang, kapan lagi?" tutur Kenzo ambil memegangi pundak Kyle. 

"Tapi jangan persahabatan Kyle," balas Kyle dengan tangis yang bertambah kencang. Kivandra itu berharga dan Kyle tak ingin kehilangan hal berharga. 

"Kyle, ayah janji nanti ayah akan ajak Kivandra buat baikan sama Kyle. Kivandra cuma marah sesaat, nanti pasti baikan," ujar Kenzo sambil mengangkat jari kelingkingnya. Akan tetapi, Kyle kembali menggeleng tegas. 

"Kyle nggak mau dibenci Kivan," gumam Kyle. 

"Kyle tahu 'kan ayah nggak pernah ingkar janji," balas Kenzo. Dengan mata sendu, Kyle menatap nanar pada Kenzo. Tapi, tatapan Kenzo menyihirnya untuk menautkan jari kelingking. Mereka membuat sebuah janji, supaya di masa depan Kyle dan Kivandra bisa kembali berteman baik. 

"Sebuah janji harus ditepati 'kan?" tanya Kyle yang langsung diberi anggukan oleh Kenzo. 

Telah terikat sebuah janji oleh ayah dan anak. Mereka sama-sama yakin janji itu akan terwujud sebentar lagi. Namun, tak ada yang bisa memprediksi alur kehidupan manusia akan menjadi seperti apa. Terkadang, takdir tak mengizinkan sebuah janji tercapai, namun janji akan selalu mengikat manusia tak peduli diizinkan atau tidak oleh semesta.

Alunan Sajak XabiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang