Mendengar berita tentang Sena, Magenta buru-buru ke sekolah. Siang ini sudah pulang sekolah, berarti dia bisa bebas ke sekolah tanpa takut pertanyaan dari guru. Awalnya Magenta ingin pergi sendiri, tapi Biru mengajaknya pergi bersama.
Magenta ingat seuntai kata dari Sena, "Gue itu udah dirusak sama keluarga. Tapi, semenjak kenal musik dan mendalami bareng Galaksi, gue sendiri bingung apa arti rusak. Karena ternyata, rusak yang disebabkan keluarga udah hilang, gak kerasa sakit lagi." Magenta takut jika Sena kembali rusak. Karena rusak menurut Sena adalah sakit hatinya. Tidak memiliki impian, tidak mengenal cinta dan kasih sayang, tidak mengenal pertemanan, bahkan tak mengetahui makna sebuah pertemanan.
Galaksi itu seperti lem, yang menyambungkan kepingan hati Sena hingga kembali utuh. Kalau kata Sena, dulu dia itu mati rasa. Tapi semenjak kenal musik, dia tahu apa itu galau berkepanjangan atau senang sampai langit ke tujuh.
"Sena itu salah satu anggota yang punya sikap kayak anak-anak. Dia kehilangan masa kecilnya, jadi kita berusaha memberikan masa-masa yang nggak pernah dia rasakan. Sena itu emang keliatan cerewet, tapi dia itu sulit bersosialisasi sama orang luar yang nggak kenal. Bahkan, gue butuh waktu 2 bulan biar bisa ngomong santai sama Sena," cerita Magenta di jok belakang.
Motor vario Biru melaju dengan kecepatan rata-rata. Jalanan lebih padat ketimbang biasanya, karena memang hari ini jam pulang sekolah. Banyak anak-anak berpakaian seragam biru putih membunyikan klakson, mereka seakan merajai jalan padahal salah. Itu yang dimaksud bisa naik motor tapi tak bisa mengendarai motor.
Dua puluh menit berlalu, akhirnya motor Biru sampai di SMA Cakrawala. Biru meletakkan motornya di parkiran guru, toh sudah jam pulang. Di balik hoodie hitam yang dipinjami Biru, Magenta menutup kepalanya dengan tudung hoodie. Tapi, perawakan Magenta cukup familiar hingga semua orang tahu bahwa gadis dibalik hoodie itu adalah penyanyi Cakrawala.
Magenta masuk ke ruang band tanpa permisi. Ternyata, rekan-rekannya sudah berkumpul. Hanya ada Bire, Nala, Sena, dan Kivandra. Awalnya Kivandra memasang raut wajah senang karena kehadiran Magenta, tapi melihat siapa yang berdiri di belakang gadis itu melunturkan senyumnya.
"Magenta, maaf," ujar Sena sambil menyeka sisa air matanya. Persetanan dengan label anak laki-laki tak boleh menangis, Sena ingin menumpahkan emosinya hari ini.
Magenta duduk di samping Sena, dia mengusap punggung Sena untuk menangkan pria itu. Anggota Galaksi memang sepantaran, tapi Sena selalu dianggap adik meski seumuran.
"Jangan minta maaf," jawab Magenta.
"Sia-sia kalian latihan, gue malah hancurin hari ini," tutur Sena.
"Ini alasan lo kehilangan fokus?" tanya Magenta. Hal itu membuat Sena kembali menangis. Siapa yang bilang anak laki-laki tak boleh menangis? Sini berhadapan dengan Magenta! Dulu saat Sena sedih dan malu untuk menangis, Magenta yang memaksanya menangis. Rasanya sangat lega mengeluarkan emosi dalam bentuk air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alunan Sajak Xabiru
Teen Fiction"Katanya setiap manusia berhak mendapat kesempatan yang sama. Tapi, mengapa aku tidak?" Tulis Biru dalam selembar buku catatannya. ----- Magenta adalah sosok tuan putri yang dianugerahi kebahagiaan sebelum Mama berkhianat pada keluarga. Di umurnya...