PERGI

695 120 9
                                    

" Kenapa baru turun? Apakah kamu lapar? "  Tanya pinping saat menyadari Biu yang hendak duduk di kursi makan.

" Aku tidak lapar. "

" Apa yang kamu pikirkan? Kenapa raut wajah mu terlihat begitu lesuh? "

" Aku sedang frustasi." Biu merebahkan tangannya di atas meja kemudian menenggelamkan wajahnya di atas tangan.

" Apakah tuan sakit? Atau tuan kelelahan karena setelah sekian jam membantuku membersihkan taman? "

" Aku ingin tahu, sekarang harga handphone?" Biu tidak menjawab hal apa yang pinping pertanyaan. Ya, biu masih mengingat ponselnya.

" Saya kurang tahu tuan, memangnya tuan ingin membeli handphone? "

" Iya, tapi aku tidak tahu apakah uang ku cukup. "

" Memangnya handphone tuan kemana? Dan kenapa membeli handphone? "

" Hilang di ambil hantu. "   

Pinping menggelengkan kepalanya sambil tersenyum setelah mendengar jawaban dari Biu. " Mending makan dulu. "  Katanya kemudian meletakkan makanan yang sudah disiapkan di depan Biu. " kalau tuan mau, tuan boleh memakai handphone saya. Saya sedang tidak memerlukannya. "

" Benarkah? "   Dengan raut wajah berseri Biu menoleh ke arah pinping yang masih berdiri di sebelah nya.

" Iya, "  Pinping menganggukkan kepala dengan ramah.

" Aku hanya perlu memakainya untuk menelpon sahabat ku. Aku sangat merasa bersalah karena hari ini harusnya hari pertemuan kami. Tapi semua itu gagal karena ponselku hilang. "

" Jadi ponselnya hilang? " Tanya Pinping dengan nada bercanda seraya menuangkan air minum di gelas untuk biu.  " Berarti bukan Hilang di ambil hantu? " Sambungnya sambil menahan tawa.

" Bukan, "  Biu mengangkat tangan dan menggerakkan tangannya seraya menggelengkan kepala dengan cepat. " Tadi aku hanya kesal kepada diri sendiri jadi aku menjawabnya asal-asalan. "  Sambung Biu kemudian menyuapkan nasi ke mulutnya. " Aku ingin bekerja . "  Sambungnya lagi dengan suara yang hampir tidak terdengar karena mulutnya penuh dengan nasi.

" Bekerja untuk apa? "

" Untuk diri sendiri."

" Apakah kamu kekurangan?, setahu aku siapapun orang yang tinggal dirumah ini tidak ada satupun yang kekurangan."

" Aku bekerja untuk mencari pengalaman dan aku juga bosan di rumah."

pinping tersenyum seraya menggelengkan kepala. " Yasudah, kamu lanjut makan dulu! Saya pergi ke kamar untuk mengambil ponsel. "

Biu mengangguk mengiyakan kemudian langsung memfokuskan dirinya untuk menghabiskan makanan yang ada di piring.

Biu telah selesai makan bahkan piring kotornya tadi sudah bersih dia cuci. Biu duduk di kursi sembari memainkan kuku tangannya di atas meja. '𝘓𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪.'  Batin Biu karena sudah satu jam lebih dia menunggu.

TAKTAKTAK

Suara langkah kaki terdengar di telinga Biu dan saat itu raut wajah yang asam tadi seketika berubah menjadi cerah.
  " kok lama..... " Biu menjeda apa yang ingin dia katakan setelah mengetahui siapa yang datang. " Hi kak. " Biu menyapa dengan ramah.  Bible hanya memberikan ekspresi datar dan itu terlihat seperti tidak perduli. Berjalan begitu santai, sangat menawan dan berkharisma. kedua tangan bersembunyi di dalam saku celana, pancar manik mata terlihat datar dan dingin. Ya, itu terlihat menakutkan.

Bible membuka kulkas lalu mengambil satu botol air mineral dari dalam sana.  Kemudian Bible minum dengan posisi berdiri di dekat kulkas. Biu hanya melirik sekilas karena jika dia bicara pun Bible tidak akan merespon.

Brother or Love (𝗧𝗔𝗠𝗔𝗧) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang