MARAH

710 122 20
                                    

CEKLEK

Pintu kamar ku terbuka.

" Kak Bible."  Aku menyeka kedua pipi ku untuk menghilangkan jejak air mata.

Dia berdiri tegap di pintu dengan tatapan datar dan dingin. ' 𝘈𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘨𝘪?'

Aku mencoba berdiri pelan dan menahan rasa sakit di bagian kaki. Lalu aku mencoba menarik pulpen dengan kaki di lantai kemudian berusaha untuk menyembunyikan nya di bagian belakang kaki. jika Bible tahu aku tidak membuang pulpen ini mungkin dia akan marah.

Bible berjalan menghampiri ku. Sementara aku tanpa henti terus memikirkan kesalahan apa yang aku perbuat sehingga membuat raut wajahnya seperti ini.

" Bengbeng menggigit kamu? "

" Ha? "

" Jawab saja, apakah bengbeng menggigit kamu? . "

" Bengbeng siapa? Aku tidak mengenalnya. "

" Kaki kamu kenapa? "

' 𝘒𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘣𝘭𝘦 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘬𝘪 𝘬𝘶, 𝘢𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘣𝘭𝘦 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘶𝘬𝘢 𝘨𝘪𝘨𝘪𝘵𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘪? 𝘋𝘢𝘯 𝘢𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘯𝘨𝘣𝘦𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘣𝘭𝘦 𝘮𝘢𝘬𝘴𝘶𝘥 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘢𝘯𝘫𝘪𝘯𝘨 𝘩𝘪𝘵𝘢𝘮 𝘪𝘵𝘶? 𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘮𝘢𝘯𝘢? ..... 𝘈𝘵𝘢𝘶 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯-𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘪𝘯𝘱𝘪𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯𝘺𝘢?. Monolog ku di dalam hati.

" Duduk! "

" Ha? "

" Duduk saja di pinggir ranjang mu! "

Aku mengangguk lalu segera duduk di pinggir ranjang seperti yang kak Bible perintahkan.

"Ha?" Aku terkejut saat Bible membungkukkan badannya dan mencoba meraih kaki ku. " JANGAN " aku menarik kaki ku kemudian menurunkan tubuhku hingga kepala ku sejajar dengan pinggir ranjang  " Auch." Terasa sedikit sakit karena Kepala bagian belakang mengenai pinggir ranjang. Aku mengerjapkan mata beberapa kali seraya tangan ku mengusap bagian belakang kepala yang terasa sakit lalu aku membuka mata dengan sempurna dan tampak jelas di mata ku seindah apa lingkaran bola mata bible, Dapat aku lihat bagaimana sudut bibirnya dan bentuknya yang sangat indah, mata tajam yang sangat mempesona, dan alis mata yang begitu rapi terpahat di kulit.

Jarak di antara kami begitu dekat hingga aku dapat merasakan aroma tubuhnya di hidung ku dan sepertinya ini adalah bagian candu ku. Aku menelan ludah ku kasar, " Jangan seperti itu, kakak tidak perlu mengobati kaki ku. "

" Apakah kamu bodoh? "

Aku tidak menjawab dan hanya terus saja menggelengkan kepala.

" Kakimu terluka karena anjing hitam itu, the dog is a bengbeng. Do you understand? "

" Tidak apa-apa, kakiku tidak kenapa-napa." Sedikit berbohong menurut ku itu tidak masalah.

" kita ke dokter sekarang'! "

" TIDAK. " Tanpa aku sadari aku bicara terlalu keras. Bible mengerutkan keningnya seraya rahangnya terlihat mengeras. " Maaf, aku tidak bermaksud bicara keras. Tapi aku mohon, jangan bawa aku ke dokter. "

" Jangan keras kepala. "

Bible berdiri tegak seraya tangannya ia masukkan kedalam saku celana.

" Tapi aku berhak menolak. "

Brother or Love (𝗧𝗔𝗠𝗔𝗧) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang