Brother or Love (𝗧𝗔𝗠𝗔𝗧)

BOSS BARU

•
•

Ruangan luas ini sangatlah berantakan. bantal guling terlatak di lantai bersamaan dengan pakaian bertebaran. Serta Bible dan Biu masih terlelap dibawah selimut berwarna putih.

Biu tidur membelakangi Bible sedangkan Bible mendekap Biu dari belakang.

𝙏𝙧𝙚𝙣𝙜𝙧𝙚𝙣𝙜𝙧𝙚𝙣𝙜𝙧𝙚𝙣𝙜!

Suara jam yang ada di atas meja tepat dekat kursi panjang.

Biu mengerjapkan matanya beberapa kali, ia terbangun mendengar suara jam. "Ugghhh...." Erangnya sambil mengucak matanya lalu ia melihat sekeliling dan betapa terkejutnya ia melihat kamar yang berantakan.

𝘎𝘳𝘦𝘬𝘬𝘬!

Bunyi kasur, Biu terkejut lalu ia bergerak pelan guna untuk tidak membuat tempat tidur menjadi rusak parah.

'𝘚𝘺𝘶𝘬𝘶𝘳𝘭𝘢𝘩, 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘱𝘢𝘳𝘢𝘩.' gumamnya.

Sangat susah bergerak, tubuhnya rasanya seperti dikunci. Ia melihat tangan kekarnya Bible mendekap nya erat. Bergerak pelan ia mengubah posisinya ke posisi telentang, lalu menoleh kesamping.  Bible masih terlelap. '𝘔𝘢𝘵𝘢 𝘵𝘢𝘫𝘢𝘮 𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘢𝘥𝘪 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘥𝘢𝘯𝘨𝘬𝘶 𝘱𝘦𝘯𝘶𝘩 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢. 𝘈𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩? 𝘈𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢?' batinnya kemudian ia mengubah posisi menghadap Bible. Ia memandangi wajah Bible penuh sayang dan tiba-tiba ia mengingat kejadian tadi malam.

Benar-benar mengingat semuanya, saat dirinya mengatakan 𝘮𝘢𝘶, 𝘴𝘦𝘳𝘵𝘢 𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢 𝘥𝘦𝘴𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘯𝘺𝘢𝘳𝘪𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘵𝘦𝘭𝘪𝘯𝘨𝘢, 𝘣𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘴𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘉𝘪𝘣𝘭𝘦 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘮𝘢𝘵 𝘭𝘦𝘮𝘣𝘶𝘵 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘣𝘪𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘱𝘶𝘯 𝘉𝘪𝘣𝘭𝘦 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘦𝘯𝘶𝘩 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨.

Biu menutup wajahnya dengan kedua tangan seraya didalam hatinya berteriak karena malu. Sangat berantakan, ia melihat dirinya malam itu sangat berantakan dibawah Bible. Otot bible, perut Bible, pinggul Bible saat bergerak diatasnya. Ya, Biu mengingat semuanya dengan baik.

'𝘠𝘢 𝘢𝘮𝘱𝘶𝘯... 𝘈𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘮𝘢𝘭𝘶.' batin biu dan tanpa ia sadari Bible sudah bangun. Bible mengangkat kepala dan menahannya dengan tangan Kiri,  dan Bible menatap Biu yang masih menutup wajah dengan kedua tangan.

Biu menjauhkan kedua tangannya dari wajahnya. "Ka-kakak..." Biu benar-benar terkejut saat melihat bible menatapnya.

"Apa yang kamu lakukan?"

"Ti-tidak melakukan apa-apa." Jawab Biu tersendat-sendat.

"Wajahmu sangat merah."

"Ya, mungkin karena itu... Hmm mungkin karena a-aku..."

𝘚𝘳𝘦𝘵𝘵𝘵!!!