APARTEMEN

485 66 13
                                    

BRUUMMM!

Mengedarkan pandangan menatap jalan raya. "Ini bukan arah ke restauran."

"Kita ke apartemen." Jawab Bible yang sedang mengemudi.

"Tidak... "

Bible menoleh ke arah biu sekilas lalu kembali menatap lurus kedepan.

"Ah maksudku. Ya, maksud ku masih banyak pekerjaan jadi aku harus mengerjakannya besok pagi sebelum restaurant di buka." Bicara gelagapan saat setelah Bible menoleh kearahnya.

"Restaurant itu milikmu jadi kamu tidak perlu mengerjakan hal semacam itu."

Terkejut, mengarahkan posisi duduk menghadap Bible. "Ba-bagaimana bisa?"

"Tentu saja bisa."

"Ah jangan bercanda." Kembali memposisikan diri lurus menatap ke depan.

DRETTT!

Tiba-tiba Bible menghentikan mobil. Bola mata biu membulat bahkan ia tidak berani menoleh kearah bible.

' 𝘚𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘪𝘯𝘨𝘨𝘶𝘯𝘨.' batin biu.

"Apakah sekarang menurutmu aku tidak pernah serius dalam berucap?"

"Bukan seperti itu. Hanya saja kakak tidak perlu melakukan hal semacam itu."

" Aku tidak melakukan apapun."

Menoleh menatap Bible. "Tapi.. Kenapa restaurant itu menjadi milikku?"

" Itu milikku dan milikmu juga."

"Kakak, ini terlalu berlebihan."

Entah berapa detik lamanya suasana berubah hening hingga mobil kembali membelah jalan yang sepi kendaraan.

BRUMMM!

BRUMMM!

Bible keluar dari mobil bersamaan dengan biu. Mengedarkan pandangan biu terus bergumam kagum melihat betapa indahnya gedung tinggi yang ada di depannya. Bukan hanya gedung tinggi yang indah. Tapi parkiran berada tepat di depan gedung juga sangat indah dengan tataan lampu kelap kelip di setiap atap.

Memasuki lift, dasi silver yang melekat di kerah bible longgarkan dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya memegang ponsel dan tatapan fokus ke layar.

Biu tidak berani mengatakan apapun karena ia tahu saat ini sepertinya Bible sedang dalam kondisi mood yang buruk. Menundukkan kepala menatap lantai. '𝘗𝘢𝘴𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘶𝘢𝘴𝘢𝘯𝘢 𝘩𝘢𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘣𝘶𝘳𝘶𝘬 𝘥𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘮𝘣𝘢𝘩 𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘮𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘣𝘶𝘳𝘶𝘬.' batin Biu dan ia sangat merasa bersalah.

Keluar dari lift, biu benar-benar hanya mengikuti pergerakan Bible hingga mereka berdua berdiri di depan pintu.

"Tolong bantu aku membukanya." Ucap Bible dan masih menatap layar ponselnya.

"Ouh baik." Biu mendekati pintu. "Pasword nya?"

"Nama kamu."

Brother or Love (𝗧𝗔𝗠𝗔𝗧) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang