🌼23. | Circle |

62 8 15
                                    

Don't forget to vote, comment and follow

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Don't forget to vote, comment and follow.

Thank you🐝

ılıılıı

Pada akhirnya, ke-empat remaja itu—Ratara, Rateja, Kayanala dan Ozi—bersama-sama ke pusat perbelanjaan—hanya untuk menemani Ratara membeli kanvas. Ya, hanya itu. Kini ke-empat nya duduk di sebuah gerai boba dekat perempatan, lesehan di tepi jalan. Menyedot se-cup boba yang di traktir oleh Ratara. Walau setengah hati untuk Ozi dan Rateja.

Dia kan maunya pergi berduaan sama Kayanala, hih.

“Hal yang masih gue pertanyaan bahkan sampai detik ini adalah... Aya, kenapa lo ajak gue cuma buat nemenin curut itu beli kanvas, doang? Lo tau? Gue orang sibuk.” Kata Ozi. Sibuk kencan dengan Mitra maksudnya.

“Ya udah sih, yang penting di traktir boba tuh sama Paduka Ratara. Terima aja,” kata Kayanala.

“Ya... Iya sih, tapi kan–udahlah.”

“Gue jadi kepikiran.” Celetuk Rateja.

“Kepikiran apaan?” Tanya Kayanala.

“Bikin komunitas yuk, kita-kita aja.”

“Komunitas? Semacam, circle gitu?”

“Mungkin, iya. Komunitas seni. Dengan kesukaan kita masing-masing.”

“Emang lo punya bakat, Ja?” Tanya Ozi, tengil.

Rateja menatap Ozi sengit. “Enak aja! Punya dong! Lo gak tau aja bakat gue apaan, ya!”

“Bakat nistain orang sih iya.” Seloroh Kayanala. Rateja merengut lesu.

“Nal, pulang.” Celetuk Ratara yang—sejak tadi—bosan setengah mati. Kalau gak ada Rateja dan Ozi kan, bisa dia ajak Kayanala ngobrol, berbicara tentang makna, senja, seni dan... Mereka.

Karena adanya pengganggu, Ratara tidak bisa lepas meng-ekspresikan perasaannya—maksudnya tidak nyaman berbicara dengan leluasa dengan Kayanala lantaran gengsi.

Biasanya, jika dengan Ozi maupun Rateja, dia itu cool. Oke? Cool! Berbicara se-perlunya dengan ekspresi jutek dan nada bicara ketus. Gak pernah tuh, sok ramah kayak dia ke Kayanala.

“Pulang?” Serobot Rateja. Ratara mendengus, hobi Rateja itu, menyela pembicaraan orang, ya?

Ratara dongkol setengah hidup.

“Bentar weh! Ini kita jadi bikin komunitas, gak? Kayaknya seru, deh. Nanti gue bikinin markas deh, tenang. Biaya nya di sokong sama Ratara.” Ujar Rateja.

Ozi tampak menimang. “Ide lo kali ini, gak buruk. Ayo, bikin komunitas. Setidaknya, bermanfaat untuk pelarian masalah dan... Hiburan.”

“Kita-kita aja, nih?” Tanya Rateja antusias.

7'Rotasi Mimpi ; Alstroe Arts ComunityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang