🌼18. | P(rese)ntasi |

58 9 21
                                    

Don't forget to vote, comment and follow

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Don't forget to vote, comment and follow.

Thank you🐝

ılıılıı

“Selamat pagi, semuanya. Buat yang semangat, yuk, kita mulai presentasinya. Yang ngantuk boleh tidur, tapi tidurnya di luar kelas atau ruangan aja sana.” Ucap Ozi memulai pembukaan presentasinya.

“Presentasi ini sudah kami siapkan dengan sungguh-sungguh. Kebetulan job desk saya, cuma print makalah.” Imbuh Kayanala.

“Kami mohon perhatian teman-teman semua, karena kalau perhatian doi, kita udah nggak ada harapan.” Sambung Nisrina.

“EAAA!” Seru IPS 4 kompak.

“Kali ini, tema presentasi kita penting. Jadi kalau bisa jangan kedip sampai presentasinya selesai.” Timpal Raden ogah-ogahan, yang kalimat pembukanya—sedikit—lebih waras dari teman-teman nya yang lain.

“Udah-udah! Ini pembukaannya kenapa panjang banget!” Sela Bu Pertiwi agak frustasi.

Nisrina selalu ketua kelompok maju lebih depan seraya memegang tugas kliping nya. “Jadi, teman-teman. Kali ini, saya Nisrina, selaku ketua kelompok empat ingin menjelaskan latar belakangnya terlebih dahulu. Mohon perhatikan saya ya. Maksud saya perhatikan penjelasan saya.” Ujar Nisrina, lantas ia buka sampul klipingnya, dan mulai meringkas sejenak kemudian di sampaikan menggunakan bahasa nya sendiri.

“Pemanfaatan sumber daya yang dilakukan dengan bijak akan menyebabkan persediaan sumber daya tetap terpelihara dan meningkat kualitas dan nilainya, butuh konservasi terutama sumber daya manusia yang unggul–”

Kegiatan menjelaskan isi dalam kliping itu dilaksanakan dengan khidmat. Satu kelas hening semua, mungkin satu persen memperhatikan. Sisanya, jiwanya melayang. Entah kemana.

Bagian-bagian mereka di jelaskan—dibaca dengan sangat rinci, sembilan puluh sembilan persen membaca kliping, satu persennya menjelaskan.

Sampai tak terasa telah tiba giliran Raden yang membacakan bagian penutup nya.

Sontak, satu kelas menghembuskan nafas lega. Jiwa mereka seperti telah kembali ke raga nya. Apalagi jarum jam yang lima menit lagi siap menuju pukul 9.56—yang berarti, sebentar lagi jam istirahat pertama akan berdenting.

“–Sarannya, kegiatan wirausaha membutuhkan kerja sama dari beberapa pihak, antara pemasok bahan baku, pelaku usaha, dan pembeli harus dibangun hubungan baik saling menghargai dan adanya rasa saling percaya.”

Setelah melewati drama panjang, memabukkan alias bikin ngantuk. Kelompok empat yang diketuai oleh Nisrina itu akhirnya selesai juga men-dongengi IPS 4.

“Sebelum mengakhiri, izinkan saya mengatakan bahwa kita semua memiliki kesamaan. Kalian tidak mengerti apa yang baru saja kami presentasikan dan saya pun sama.” Seloroh Ozi yang sudah loyo karena terlalu lama berdiri. Presentasi macam apa ini, mbok yo sing elit sitik. Pake kursi kek, duduk-duduk gitu biar gak kayak monumen nasional yang dipajang doang.

7'Rotasi Mimpi ; Alstroe Arts ComunityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang