🌼15. | Jangan Sedih |

61 10 22
                                    

Don't forget to vote, comment and follow

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Don't forget to vote, comment and follow.

Thank you🐝

ılıılıı

"Setelah kita ketahui bahwa produk fungsional dibuat untuk membantu kegiatan manusia. Kewirausahaan produk elektronika kendali otomatis kini banyak dikembangkan dalam memenuhi kebutuhan dalam kehidupan manusia. Produk elektronika dengan sistem kendali otomatis dapat diartikan sebagai sesuatu yang bekerja sesuai dengan keinginan pengguna. Produk otomatis sudah banyak kita jumpai di pasar, baik yang sederhana maupun yang sudah kompleks."

"Nah, sekarang Ibu mau, kalian membuat kelompok yang berisi lima orang per-kelompok nya. Tugas kalian membuat kliping tentang produk rekayasa kendali otomatis yang ada disekitar. Kira-kira produk apakah yang paling menguntungkan bagi seorang wirausahawan, dan jelaskan alasannya. Cari artikel-artikel tentang jenis produk kendali otomatis yang telah di ciptakan Indonesia. Minimal tiga contoh."

"Sampai disini, ada yang ingin di tanyakan?"

Kayanala bengong saja, ia nyaris tertidur mendengar penjelasan panjang lebar dengan tempo cepat khas Bu Pertiwi. Namun tiba-tiba, Ozi yang duduk di sebelah nya mengangkat tangannya. Tumbenan sekali wakil ketua kelas itu, biasanya jika sudah menyangkut kerja kelompok dia yang paling malas.

"Bu?" Ucap Ozi seraya mengangkat sebelah tangannya. "Ya?"

"Kelompoknya sama Ibu apa Nisrina yang atur, Bu?"

"Biar Ibu yang atur," kata Bu Pertiwi membuat Ozi memberenggut lesu. Takut tak se-kelompok dengan Kayanala, masalahnya dia itu sama seperti anak laki-laki pada umumnya yang gak telaten dalam hal berdiskusi dan bekerjasama seperti ini. Jangankan ikut berfikir dalam diskusi. Dia ikut kerja kelompok saja hanya datang sebagai formalitas, selebihnya pasti akan bermain game dengan teman laki-laki satu kelompoknya.

"Kelompok satu; Aby, Alif, Adnan, Baskara, Candra." Ucap Bu Pertiwi yang langsung di catat oleh sekretaris kelas.

"Kok laki semua sih, Bu?!" Protes Baskara. Sudah seratus persen dapat di yakinkan, bahwa pekerjaan mereka tidak ada yang benar.

"Sudah diam. Ini biar adil, sesuai nomor absen. Kalo di bagi sama kalian, ujung-ujungnya pasti ada yang gak kebagian kelompok. Lagian Aby pintar kok, kamu gak usah khawatir." Sahut Bu Pertiwi membuat Baskara lesu.

Pasalnya, bagi Baskara, sehari tanpa menggoda perempuan seperti ada yang kurang dari hidupnya. Dan dalam kelompok prakarya kali ini sama sekali gak ada perempuannya. Ya kali Baskara menggoda Adnan. Dia kan masih lurus.

"Kelompok dua; Cetta, Darma, Galang, Janna, Kalanta." Lanjut Bu Pertiwi yang sukses membuat perempuan yang duduk di belakang Kayanala terbelalak, "LAH?! KOK SAYA CEWEK SENDIRI BU?!"

"Yes, sekelompok sama Janna!" Seru Galang membuat Janna memutar bola matanya. Sudah mantan, masih sok akrab saja. Dasar Galang.

"Siapa suruh nama kamu nyelip di antara laki-laki." Sahut Bu Pertiwi membuat Janna melenguh frustasi.

7'Rotasi Mimpi ; Alstroe Arts ComunityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang