🌼01. | Ratara ; The Broken Artist |

113 14 40
                                    

Don't forget to vote, comment and follow

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Don't forget to vote, comment and follow.

Thank you🐝

ılıılıı

Adhigana Dewa Ratara. Orang-orang memandangnya dengan tatapan memuja. Tampan? Kaya? Pintar? Jika tidak bosan dengan kalimat ini, maka Ratara juga masuk kategori the most wanted boy yang diidam-idamkan wanita. Berlebihan memang, namun itulah faktanya. Setiap langkah kakinya selalu menarik perhatian, biker jacket nya selalu menjadi ciri khas seorang Ratara. Aroma musk seolah menjadi wangi paten setiap kali Ratara melintas.

Ibaratnya, Ratara itu selalu terlihat sempurna dengan caranya. Meski diam saja, namun diam-diam juga memiliki banyak secret admirer yang lokernya selalu terisi oleh surat-surat kiasan maupun pernyataan cinta yang tak pernah Ratara baca. Meski diantara tumpukkan surat itu ada surat milik seseorang salah satunya. Baginya, tak ada yang lebih penting dari kegiatan merokok, melukis dan mencintai Mitra secara diam-diam.

Yang dilihat orang-orang, Ratara itu beruntung karena lahir di keluarga kaya-raya dengan otak yang terbilang cukup cerdas. Tak sekali dua kali ia ditawari wali kelasnya untuk mengikuti olimpiade sebagai perwakilan sekolah. Namun sekali lagi Ratara tegaskan, bahwa rotasi dunianya hanya rokok, melukis dan... Mitra.

Tapi siapa yang tahu, bahwa Ratara sama sekali tidak menginginkan apa yang ia punya saat ini.

Harta? Tak ada yang dia dambakan selain cinta-kasih orangtuanya. Sejak kecil ia sudah disuapi oleh harta. Segala kebutuhannya senantiasa terpenuhi. Apa saja yang dia inginkan selalu terkabulkan. Hanya dengan meminta, maka orangtuanya tak segan untuk memberi.

Tapi bagaimana jika Ratara meminta kasih sayang orangtuanya?

Meminta waktu mereka barang sejenak untuk Ratara melampiaskan rasa rindunya?

Menghabiskan waktu yang tak pernah dihabiskan bersama seperti keluarga-keluarga pada umumnya?

Jangankan meminta hal-hal sepele seperti itu. Ratara menanyai kabar mereka saja tidak pernah di gubris. Mereka bilang...

"Papa sibuk. Telfon nanti."

Atau...

"Maaf Tara, Mama gak bisa pulang lagi lebaran tahun ini. Kamu tau kan, Mama sibuk? Mama harap kamu bisa memaklumi, ya?"

Lagi.

"Iya. Gakpapa. Tapi temenin Tara cerita, bisa kan?"

"Gak bisa Tara. Mama harus kerja. Nanti aja, ya? Mama mau meeting. Kamu jangan lupa makan. Semenjak Bi Neni berhenti kerja, kata Mang Iman pola makan kamu semakin gak teratur. Kamu juga sering gak ada di rumah-"

7'Rotasi Mimpi ; Alstroe Arts ComunityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang