33. Galau

521 79 7
                                    

Xiang Yu meraba payudaranya yang kecil lalu mendesah. Selama bertahun-tahun, Ia melakukan diet ketat supaya badannya sangat kurus.

Ia tidak ingin memiliki payudara besar karena gendernya akan ketahuan.

"Semua lelaki suka yang besar. Bagaimana ini? "

Selama tiga bulan penuh, Xiang Yu dilatih tata krama kerajaan.

Ia harus berlatih berjalan layaknya wanita bangsawan.

Makan dengan cara yang sopan. Duduk dengan tegak layaknya ada papan yang diikat ke punggungnya.

Semua demi menikah dengan pria yang sangat Ia cintai.

"Ia... Kaisar... Sampai sekarang Aku masih tidak percaya... "

Toko beras dan bisnis sudah Ia percayakan pada seorang manajer berusia setengah baya.

Pamannya yang berhati serakah sama sekali tidak pernah menginjakkan kaki lagi di toko beras.

Ia tidak berusaha merebut bisnis mendiang ayahnya lagi.

Perdana Menteri memang benar.

Siapa yang berani merebut usaha milik Empress?

Xiang Yu sudah berusaha menambah berat badan. Namun yang terjadi malah kebalikannya.

Ia menjadi lebih kurus karena semua latihan berat yang harus Ia jalani.

Yan merasa sedih ketika melihat kekasihnya terlihat letih.

"Ayo Kita kawin lari saja... " bujuknya.

Kasim Liu yang berada di sampingnya mendelik karena kaget. Ia akan memerintahkan para pengawal Istana untuk menjaga Kaisar dengan ketat.

Kaisar tidak boleh kabur. Negara ini sangat membutuhkannya.

"Mana boleh begitu? Negara tidak boleh tanpa pemimpin, " tegur Xiang Yu.

"Aku mengerti."

Yan terlihat kecewa seolah berharap Xiang Yu tadi mau mengikutinya.

Yah, kawin lari memang ide sangat buruk. Yan tidak pernah bertani. Ia tidak ingin istrinya hidup susah bersamanya.

Sepasang kekasih berbincang dan melepas rindu selama beberapa jam lamanya.

Yan akhirnya terpaksa kembali ke Istana.

Xiang Yu kembali berlatih bersama pengajar yang khusus dipilihkan Perdana Menteri.

Nantinya Ia akan menikah keluar dari Manor Perdana Menteri karena Ia adalah putri angkatnya.

Hari-hari berlalu dengan cepat...

Xiang Yu akhirnya menikah dengan Yan setelah menjalani empat bulan latihan.

Yan meliburkan diri selama tiga hari untuk menikmati pernikahan.

Sepasang pengantin baru menghabiskan waktu bersama. Memadu kasih dan menjalin cinta.

Hari keempat, Ia terpaksa bangun pagi untuk menjalankan sidang.

Seorang Menteri yang memiliki putri yang cantik berlutut.

Ia mengusulkan, "Harem tidak boleh kosong, Yang Mulia. Sudah saatnya, Yang Mulia memilih beberapa selir. "

Para Menteri lain yang memiliki putri atau kerabat yang cantik ikut berlutut dan memohon.

Yan menggeram kesal.

Ini gila! Aku baru saja menikahi Empress. Mereka suruh Aku menambah istri lagi?

Yan menggebuk lengan tahta karena marah.

Pangeran Yang Terlupakan (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang