Xiao Hu menghunuskan golok. Ia menebas seorang pria yang tiba-tiba menyerangnya.
Akhir-akhir ini ada banyak orang asing yang menyerangnya tanpa alasan.
Mereka bukan bandit karena tidak meminta uang.
Anehnya mereka hanya meneriakkan nama perguruan.
Ada tiga orang dari Wu Dang.
Tujuh orang dari Hua San.
Lima orang dari Bintang Selatan.
Xiao Hu berusaha tidak membunuh. Ia hanya melukai mereka sebelum kabur. Ia menyesal tidak memiliki qinkung tinggi.
Beberapa orang berhasil menyusulnya.
Xiao Hu tidak punya pilihan selain memukul mereka sampai pingsan dengan bagian golok yang tumpul.
Akhirnya karena tidak tahan lagi, Xiao Hu berkelana menggunakan topi bercadar.
Ia penasaran dan pergi ke cabang Klan Hao Moon terdekat.
Ayahnya pernah mengajari cara menghubungi agen mereka.
Ketika berada di salah satu kedai teh Bangau Emas, taruh satu tael perak di atas meja.
Gambar sebuah bulan sabit dengan air teh di permukaan meja.
Seorang pelayan menghampirinya dan bertanya, "Tuan, Kau perlu ke WC? Ada di sebelah sini. Biar kuantar. "
Xiao Hu diajak ke sebuah kamar di lantai dua melalui tangga di belakang gedung.
Seorang manajer pria separuh baya sudah ada di dalam kamar.
"Cari orang? Atau tanya gosip terbaru? "
Xiao Hu menaruh satu tael perak di atas meja.
Ia berkata, "Semua gosip terbaru. "
"Kaum Barbarian berkeliaran di perbatasan lagi. Jenderal Besar Zhou sedang bernegosiasi supaya mereka tidak macam-macam. "
"Ada lagi? Kabar dari Wulin... "
"Ada orang gila bernama Zhou Xiao Hu menantang duel banyak perguruan. Hebatnya, Ia selalu menang kecuali di Shaolin. "
"APA? "
"Iya. Ini gosip paling hangat saat ini. Kau perlu gambar wajahnya? Seratus koin tembaga. "
Xiao Hu menaruh uangnya di atas meja.
Selembar kertas bergambarkan wajahnya diserahkan padanya.
Mirip sekali dengannya.
Pelukisnya pasti pernah melihatnya.
Xiao Hu mengetuk meja.
Ia meminta, "Jelaskan lebih detil tentang duel... "
Setengah jam kemudian, Xiao Hu keluar dari penginapan dengan wajah sangat kesal.
Ada seseorang yang membuatnya jadi kambing hitam. Pantas saja ada banyak penantang akhir-akhir ini.
Mereka adalah murid-murid yang berusaha mengembalikan nama baik perguruan.
Xiao Hu meninju sebatang pohon di dekatnya karena kesal.
Batang pohon yang sebesar tubuh manusia itu langsung tumbang.
Xiao Hu menghela nafas dan melangkah pergi dari sana.
Ia harus mencari si pelaku dan membuatnya membayar atas semua fitnah ini.
Di kota lain, Tang Yu bersin beberapa kali. Ia mengusap hidungnya.
Pria bertubuh kekar di sampingnya bertanya, "Apa Kau sedang pilek, Tuan Yu? "

KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Yang Terlupakan (END)
Historical Fiction1. Pangeran Yang Terlupakan Mu Rong Yan punya cita-cita sederhana. Hidup santuy sampai tua. Terlahir sebagai anak dari seorang selir yang tidak disukai Kaisar. Kesempatan menjadi Kaisar? Apa kau gila? Enakan hidup santai. Biarkan para kakak saja...