3. Istana Dingin

1K 114 0
                                    

Yan menguap dan merasa bosan.

Kapten Cheng sudah pensiun tahun lalu.

Sang Kaisar tua akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di akhir musim dingin.

Kapten Cheng memutuskan berhenti karena tidak menyukai Kaisar saat ini. Ia ditugaskan sebagai penjaga makam Kaisar tua.

Jin masih berlatih pedang dengan serius. Umurnya sekarang empat belas tahun.

Yan membuka buku jurus kungfu bergambar kura-kura.

Ketika Kapten Cheng pensiun, Ia memberikan semua buku jurus kepada mereka.

Jin hanya mengambil buku jurus Harimau Langit. Ia memberikan sisanya pada Yan.

Pintar tapi cepat bosan.

Yan mulai mempelajari semua jurus dalam beberapa buku kungfu yang Ia miliki.

Ia merasa kagum pada penerapan beberapa jurus musang.

Jurus bangau sudah Ia kuasai sejak lama. Walaupun Ia tidak pernah memberitahu Kapten Cheng.

Ia takut Sang Master akan memberikan tingkat latihan yang lebih sulit.

Seorang Selir kesayangan Kaisar mati diracuni.

Sang Dayang diinterogasi dengan sadis dalam penjara.

Selir Zhou ditangkap dan dikirim ke Istana Dingin sebagai hukuman.

Ia terus meronta dan berteriak tidak bersalah.

Empress tersenyum kejam ketika seorang Dayang memberitahunya.

Ia butuh kambing hitam atas tuduhan peracunan.

Selir Zhou pantas jadi pelaku gadungan. Semua orang tahu Ia merasa iri pada Selir terbaru kesayangan Kaisar.

Ia selalu bergosip dengan para Selir yang kurang populer. Ia menjelek-jelekkan Selir Zhang di hadapan mereka semua.

Satu kata. Tersangka yang sempurna.

Kaisar marah besar.

Selir Zhou di hukum seratus kali cambukan sebelum dikirim ke Istana Dingin.

Kaisar tidak pernah berduka atas kematian salah satu Selir kesayangannya. Ia masih memiliki ribuan Selir lainnya.

Jin berlutut di depan Istana Kaisar.

Ia berteriak memohon, "Baginda! Ibuku tidak bersalah! Mohon beri pengampunan!"

Kasim di sebelahnya berusaha menarik nya pergi. Tapi Ia kalah kuat dengan remaja pria ini.

Ia menghela nafas panjang.

Selir Zhou tidak pernah menyayangi remaja ini. Ia hanya menyayangi putra pertamanya.

Sayangnya, Mu Rong Ying sama sekali tidak perduli ketika Ibu kandungnya dikirim ke Istana Dingin.

Ia sedang sibuk mencari perhatian dari Ibu angkatnya, Sang Empress.

"Baginda! Mohon beri pengampunan! "

Sang Kaisar tidak bisa tidur siang karena teriakan Jin terus-menerus. Ia marah besar.

Ia memberi titah, "Cambuk dia dua puluh kali dan tarik keluar. "

"Hamba mengerti. "

Jin terus berteriak memohon pengampunan untuk Selir Zhou ketika Ia dicambuk dengan keras.

Sang Kaisar tambah naik darah.

Selir di sampingnya tersenyum licik. Ia membisikkan sesuatu pada Sang Kaisar.

Pangeran Yang Terlupakan (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang