Part IX

37.3K 474 1
                                    

sekian lama tidak up, akhirnya muncul kembali :D ternyata pas ngecheck banyak reader yang menunggu senangnya pas tau. maaf ya gk bisa bales komentar kalian, tapi aku lihat dan berterimakasih banyak untuk komennya dan votenya. Hilangnya aku begitu lama karna RLku padeeettt bener... gak dapet libur,ni aja dari tanggal 12-25 aku tidak dapet libur :(, jadi ditunggu upnya kembali tanggal 26an.

Pesanku para reader yang baca ini tolong dibawa enjoy dan buat khayalan seru aja ya...dan  jika kalian merasa ada beberapa scene mirip manga, ya memang aku ada beberapa referensi dari sana. tapi gk ikut plek ketiplek karena aku campur aduk macem sayur sop biar enak. karena judulnya cerita ini memang biar merasakan didalam cerita manga, manhwa dan lainnya yg genre +21 yang kita buka di Hp.

untuk reader yang nanya lagu secret number-doxa itu personilnya ada salah satu orng indo, yap bener memang ada dan dia cwantik sekali namanya mba dita.. aku kepincut sama lagunya mereka enak. oke sekian cinconglongnya yang pwanjang....




Kyoya

aku mengambil plester yang sudah kusiapkan untuk menutup vagina yumi agar cairan milikku yang didalam tidak menetes atau terjatuh. Kupasangkan secara perlahan dan mengelus perlahan dari atas kebawah agar menempel sempurna, tapi sebuah tangan menahan jariku yang sedang mengelus "abang gimana kalau adek mau pipis? Pastikan harus dilepas enggak mungkin ditahankan." Aku tersenyum kecil dan menatapnya "tentu saja kamu boleh pipis, tapi setelah itu kamu harus siap untuk diisi kembali dengan cairan milik abang. Jadi kamu harus lapor dengan mengirim pesan setiap kamu selesai pipis atau sesuatu hal yang mengharuskan melepaskan plester ini"aku tersenyum kecil dengan sambil menatapnya tidak lupa tanganku mengelus vaginanya. "abang udah gila..." aku hanya tersenyum kecil saat mendengar kalimat pelan itu, aku tidak bisa menyangkalnya. Aku memang gila dan melakukan semua ini karena dirinya.


Author POV

"abang udah gila...." sebuah ketokan pintu kamar mandi terdengar "yumi kamu ada didalam nak? Cepat keluar sudah siang. Kamu akan terlambat nanti". Yumi mendengar itu langsung mendorong kyoya dengan kuat dan langsung menuju pintu kamar mandi. "ingat yang abang bilang tadi ya dek!" yumi hanya menatap kyoya sebentar langsung membuang muka dan membuka pintu kamar mandi langsung berjalan menghampiri ibunya untuk berpamitan. 

"Aku berangkat ya bu" yumi mengengambil tasnya di kursi makan dan langsung berpamitan dengan ibunya. "kamu gak bareng abang? Kayanya abang kamu belum berangkat", "gak usah aku buru-buru" yumi langsung memakai sepatu dengan cepat dan membuka pintu karna dia takut jika harus berangkat bersama dengan kyoya.

Kyoyapun keluar kamar mandi tanpa diketahui ibunya dan sudah merapihkan pakaiannya tidak lupa ekspresi wajahnya yang sudah siap menyapa ibunya. "aku berangkat ya bu", "kyoya kenapa baru turun, yumi sudah berangkat", "ah aku ada sesuatu yang kucari dikamar jadi agak lama turunnya", "baiklah, kamu hati-hati ya. Sepertinya adekmu juga belum jauh", "ya bu, aku berangkat ya" kyoya membuka pintu dan keluar sambil melihat kanan dan kiri memperhatikan jalan. Dimana yumi sudah tidak terlihat sama sekali. Kyoya tersenyum miring karena mengingat tingkah yumi pasti dia berusaha menghindari dirinya dengan jalan begitu cepat. "aku yakin vaginanya pasti tidak merasa nyaman karna begitu hangat dan basah didalamnya, mungkin dia akan segera hamil jika aku melakukannya setiap hari dan menutupnya seperti itu. Karna cairan milikku tidak terbuang sama sekali"

Kyoya berjalan kearah jalan dimana biasanya arah ke halte bus untuk menuju sekolahnya. Tapi matanya melihat sesuatu hatinya panas,dimana dia melihat yumi tersenyum manis dengan laki-laki yang menggunakan seragam sekolah yang sama. Kyoya yang melihat itu tanpa sadar berlari siap menghampiri busnya. Tapi dia kurang cepat belum sampai bus tersebut bejalan , tanpa berfikir kyoya mengejarnya tentu saja dia kalah cepat dan bus itu bejalan jauh hingga tidak terlihat. dia hanya menatapnya dengan begitu tajam sambil mengatur nafasnya.  Dia kembali ke halte dan menaiki bus berikutnya yang berhenti dimana akan menuju sekolahannya. Kyoya hanya diam dalam pikiran dan perasaannya yang sudah becampur aduk karena dia melihat sesuatu yang harusnya tidak untuk dilihat atau terjadi. 


Unexpected SexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang