Part XVII ( akhirnya dia milikku!)

30.7K 380 110
                                    

Wajah Koji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah Koji

Koji POV

Bibir yang begitu lembut dan manis yang kudambakan akhirnya aku bisa merasakannya. Lidahku menjilatnya setiap inci tanpa terlewatkan. Begitu manis dan candu,meskipun yumi tidak membalasnya aku tidak peduli. Setelah aku puas menyesap bibirnya dan merasakan miliknya diluar, kugigit kecil bibirnya dimana itu membuat yumi mengerang dan membuka mulutnya sedikit. Tanpa membuang-buang waktu lidahku langsung menyambar masuk kedalamnya.

Aku tidak memperhatikan bagaimana reaksi yumi, karena aku lebih fokus yang kulakukan sekarang. Lidahku yang saling bertemu dengan lidah miliknya langsung saja milikku berusaha menarik miliknya untuk menari-nari, kecapan-kecapan dan hisapan-hisapan tidak lepas dengan kegiatan yang kulakukan dengan milik yumi. Langit-langit mulut yumi tidak lepas dan sentuhanku, karena aku benar-benar sangat mendambakan begitu lama. Saat kegiatan yang kulakaukan aku merasakan deru nafas yumi yang menandakan dia sudah mulai kehabisan nafas. Secara tidak rela aku memundurkan perlahan mulutku dari penyatuan yang kulakuakan.

Aku menatap wajah yumi, begitu indah di tatap mata yang sedikit berair dan wajah besemu merah karena kegiatanku lakukan. Wajahku perlahan mendekat ketelinganya kukecup perlahan dan kujilat daur telinganya dan tidak lupa kalimat yang sangat ingin ku ucapkan "aku mencintaimu" aku melirik sedikit mata yumi, bisa kulihat dia membelalakkan matanya menandakan dia terekejut. Aku tersenyum kecil dan melanjutkan kegiatanku dengan turun perlahan kelehernya, dimana aku mengecup kecil setiap inci dan ada satu tanda yang aku kecup kuat supaya meninggalkan bekas "Nghh..." aku terseyum mendengar erangan yumi.

Kujilat yang terdapat bekasan kecupanku. Jilatanku perlahan turun hingga ditengah tengah dimana sebuah gunung kembar miliknya yang masih tertutup. Langsung saja kedua tanganku meremasnya yang masih berbalut lengkap, begitu lembut dan kenyal "argh...berhen...tii..." aku menatap matanya dimana yumi juga menatapku. Aku begitu gemas lihat wajahnya yang begitu tidak berdaya, aku ingin segera menanamkan milikku didalamnya. Langsung saja aku menipiskan jarak kami dan langsung menyambar lagi bibirnya dimana tanganku berusaha cepat melepas kan bajunya dengan sekali tarik kancing-kancingnya terlepas dari tempatnya, aku tidak peduli.

Tanganku langsung menarik keatas bahan yang menutupi dada indahnya, setelah terlihat dadanya tanpa tertutup apa-apa langsung saja kuremas pelan dan kumainkan putingnya hingga mengeras. Tautan bibir kami terlepas dan kami saling memandang "begitu indah dirimu yumi" kening kami saling menyatu, dimana deru nafas yumi begitu kuat hingga mengenai wajahku. Aku menikamti sensasi itu, tapi tanganku tidak tinggal diam perlahan menuju miliknya yang dibawah. Sesuatu sekian lama ingin ku sentuh dan kusatukan dengan milikku. Jari dari tangan tangan kananku mengelus bibir vaginanya dimana masih berbalut bahan. Kunaik turunkan perlahan "Nghh..." desahan kecil yang dikeluarkan yumi dengan menutup mata. aku puas melihat rekasinya, tanpa aba-aba jari-jariku kumasukan kemiliknya yang sudah sedikit basah karena rangsangan yang ku berikan. "Ahh..." jari telunjuk dan tengahku menari-nari didalamnya menyentuh dindingnya "Nggh.." aku menatap yumi dengan senyuman puas dan tidak lupa bibirku mencumbu pipinya, lehernya, dan turun perlahan ke dadanya.

Tangan kiriku yang tidak melakukan apa-apa langsung saja meremas dada kirinya sambil bermain dengan putingnya, sedangkan bibirku mencumbu puncak dadanya yang meninggalkan bekas merah dan perlahan turun ke putingnya kuhisap dan kugigit kecil "ahh.." aku menyukai kegiatan ini, hingga kurasakan begitu basah jariku yang dibawah menandakan yumi sudah pelepasanya. Kutarik jariku dari dalam miliknya, langsung ku jilat begitu manis. Aku memperhatikan wajah yumi begitu lemah, aku tersenyum kecil. langsung saja ku balikan tubuhnya hingga menghadap tembok dan kutarik sedikit pinggangnya dimana kuposisikan pas ke dekat milikku. Langung saja aku menurunkan seletingku dan kuturunkan bahan yang menutup milikku yang begitu sudaah keras. percumku yang sudah sedikit keluar karena kegiatan yang kulakukan kepada yumi.

Ku posisikan milikku ke milik yumi, sebelum aku memasukan milikku "koji kumohon berhenti" tentu saja aku tidak akan berhenti meskipun dia memohon karena aku ingin memilkinya, dengan sekali hentakan milikku masuk "Nghhhh/Aghhh" erangan kami keluar. Begitu nikmat didalamnya hangat dan sempit, tanpa beradaptasi aku langsung mengentak hentakan milikku sambil keduatanganku memengang pinggang yumi dengan gerakan berlawanan arah. Supaya penyatuan kami begitu dalam, aku tidak berhenti mendasah karena kenikmatan yang kuinginkan selama ini. Tubuhku mendekat perlahan dengan punggung yumi, bibirku mengecup belakang lehernya dan kugigit pelan. Tangan kiriku meremas pelan payudanya. Hentakan yang kubuat semakin cepat karena aku merasakan akan datang "Ahhh" tanganku langsung memengang pingang yumi tubuhku kumaju mundurkan dengan kuat dimana aku bisa merasakan rahim yumi tersentuh dengan milikku "yumi..haa.. aku datang" dengan hentakan terakhir yang begitu kuat akupun memuncratkan spermaku kepaling dalam rahimnya "Argh..hhaaaa...". tubuh yumi langsung ku tegakkan hingga menyentuh tubuhku, kuremas pelan dadanya dan tangan sebelah kanananku ku sentuh perutnya kutekan perlahan supaya spermaku ternanam dengan baik dirahimnya "akhirnya kau milikku" Posisiku masih sama perlahan aku melepaskan penyatuan kami, langsung kubalikan tubuh yumi. Dimana wajahnya begitu merah dan berkeringat dangan mulut terbuka sedikit karena sedang mengatur nafas, aku memperhatikan bibirnya perlahan bibirku mendekat ke bibirnya kuhisap pelan dan kulepas. Kutatap matanya dan telapak tanganku menyentuh pipinya "kau milikku" yumi menatapku saat kami saling menatap, tiba-tiba sebuah tangan menarik kerah baju depanku dari samping "sialan, kau bajingan".

to be continued....

klik bintang jangan lupa ya ^^

Unexpected SexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang