Part XVIII (Ingin Kubunuh!!)

24.2K 341 15
                                    

Kyoya POV

Pikiranku hanya fokus mencari dimana yumi, dengan gelisah aku pergi mengikuti arah lokasi yang kupasang di handphonenya. Saat lokasi itu mengarah toko mainan aku sedikit berkurang rasa gelisah ini, karena tidak mungkin koji melakukan sesuatu disana tapi tetap saja pikiranku tidak suka jika yumi dengannya. Aku berusaha tenang didalam bus tapi kakiku tetap menghentak-hentak tidak bisa berhenti bergerak saat aku duduk. "sialan..akan kubunuh bajingan itu jika menyentuh milikku" saat aku menatap kejendela dimana terjadi kemacetan, entah karna apa yang tidak biasanya "what?f*ck" bagimana bisa-bisa sedang situasi seperti ini malah macet. Aku tanpa aba-aba langsung jalan menuju pintu untuk segera turun. Meskipun ada cekcok dengan supirnya dimana tidak bisa turun, aku beralasan jika adikku di dalam bahaya dan berakhir diperbolehkan turun. Aku langsung berlari dimana meskipun lumayan untuk menuju ketempat lokasi yumi, tapi ini pilihan terbaik.

Aku berlari dengan kuat tidak lupa selalu memastikan lokasinya dan aku terfokus dimana yumi pindah tempat entah lokasi itu hanya menunjukan tempat tidak ada tulisan mereka berhenti dimana "sialan" aku langsung berlari dengan begitu cepat. Saat aku sampai lokasi aku langsung menengok mencari mereka, saat mataku nemukan seseorang didalam gang yang gelap dimana saling menatap, aku langsung mendekati perlahan untuk memastikannya. 

Perlahan makin dekat dan bisa kulihat rambut yumi dan wajahnya. "kurang ajar" aku langsung berjalan cepat menghampirinya, langsung kutarik kerah koji dengan kuat dan langsung kupukul wajahnya. "sialan, kau bajingan" dengan pukulan kencang diwajahnya membuatnya terjatuh terduduk. Apa yang kulihat sangat membuatku emosi, mereka bersama saja membuatku marah apalagi mereka saling menatap dan begitu dekat membuatku gila. 

Aku langsung mendekati yumi dan menatapnya, mataku terbuka lebar dimana aku melihat sesuatu yang membuat kepalaku panas. Kedua tanganku secara refleks menangkup wajahnya dan kuarahkan kepala sedikit keatas dan melihat tanda merah di lehernya "bajingan". Sudah kupastikan koji telah menyentuh milikku, ini membuatku marah dimana emosiku sudah mencapai batas.

"dia milikku sekarang, kau harus merestui hubunganku dengannya. Kakak ipar!" aku langsung menengok kearah suara dimana koji sudah berdiri dengan tersenyum sinis. "Apa? Merestuimu..jangan harap dia tidak milik siapa-siapa" sambil berbicara aku mendekatinya dengan hawa ingin segera membunuhnya. "abang...ayo pulang" seketika kakiku berhenti. Langsung aku menengok kearah suara "ayo pulang" dengan suara lemah yumi metapku begitu sayu. 

"sialan" aku langsung membalik menatap koji "aku akan membunuhmu besok, kau selamat sekarang". Aku langsung menghampiri yumi dan menggendong tubuhnya seperti koala dan berjalan melangkah menjauhi gang gelap yang memuakkan. Tapi sebuah suara membuatku berhenti "yumi menyukainya dan kami menikmatinya" suara bajingan itu ingin ku hilangkan segera dari muka bumi ini. Tapi pikiranku mengutamakan yumi, karena masih ada lain waktu untuk membunuhnya. 

Aku langsung berjalan kembali dan mengeratkan gendonganku "abang..maaf" dengan suara begitu sayu tapi masih masuk kedalam pendengaranku, aku tersenyum kecil "aku memafkanmu tapi hukumanmu tetap ada" sebuah pelukan begitu erat dileherku. Aku ingin segera menghukumnya tapi aku harus mebersihkan tubuhnya yang telah dijamah oleh bajingan itu. 

Dia milikki hanya milikku dan tidak ada yang bisa memilikinya, aku ingin segera menanamkan benihku didalam rahimnya agar segera sikecil tumbuh didalamnya dan tidak ada lagi yang mengakuinya milik mereka. 

Unexpected SexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang