Unexpected Sex

Bab VIII P. A (Sex II)

CRADEL POV

Amarahku muncul saat melihat raytan dan yuna saling bertemu, padahal aku berencana tidak ada yang mengetahui atau laki-laki siapapun yang mendekatinya. Sialnya raytan bertemu dengannya dan amarahku bertambah memuncak saat mendengar kalimatnya sampai jumpa, sudah kupastikan kalimat itu merupakan ketertarikan raytan. Aku sangat tau betul bagaimana sifatnya dimana kami berdua 11 12 tentang ketertarikan wanita, bisa dikatakan kami tidak terlalu tertarik dengan wanita. Banyak yang beranggapan kami mempunyai hubungan special. Sungguh gila bukan tapi kami menikmati gosip itu, karna kami sedikit tenang tidak ada wanita bangsawan dari mana saja mendekati kami membuat hidup kami tentram. Tapi untuk sekarang beda, aku sama sekali tidak berniat untuk membagi milikku dengannya. Yuna hanya milikku, hanya untukku.

Tiba-tiba kutukan itu muncul "Haghh.." reaksi mendadak yang membuatku tambah frustasi, bagian bawahku sudah menenggang keras dan testisku begitu berat sudah dipastikan produksi spermaku begitu banyak hingga terasa berat. Aku tidak tahan mungkin reaksi ini bisa membuat alasan menghukum yuna karna ia berani mengobrol dengan laki-laki selain diriku. Langsung kubuat portal kearah kamarku, tidak ada satupun yang bisa masuk kekamarku maupun itu pelayan. Karna aku bisa membersihkan semuanya dengan sihirku. Jadi hanya yuna yang bisa menginjak dan menempatinya, saat sampai suara yuna bertanya aku tidak tanggapi langsung saja aku lempar tubuhnya tepat di kasur. Saat dia memperbaiki tubuh, aku sudah mendekatinya dimana wajahku sudah begitu dekat dengannya "apa yang harus kulakukan sekarang menurutmu?"

Yuna hanya menatapku, perlahan kudekatkan wajahku mendekati telinganya sebelah kanan kujilat daur telinganya dari atas kebawah kemudian kugigit kecil "Ngh" desahan yang begitu kusuka, kulanjutkan mencium pipinya begitu lembut dan kenyal. Kujilat pipinya dan kuhisap sedikit ingin rasanya aku mengigitnya "Mmh... cradel" tangan yuna berada dipundakku berusaha menjauhi wajahku darinya, tapi itu sia-sia aku tidak berniat untuk berhenti. Perlahan lidahku turun ke lehernya kuhisap kecil setiap incinya hingga menignggalkan bercak merah. "ahh..cradel aku minta maaf, raytan hanya memberikan pita untuk rambutku"aku berhenti dengan kegiatanku saat mendengar kalimatnya. Aku langsung mensejajarkan mata kami "pita yang kau pakai miliknya?" aku menantapnya dengan tajam. Jika yuna mengatakan ya, kau salah mengatakannya kepadaku karna hukuman ini bukan karna pita tapi pertemuan dirinya dengan raytan. Jika sampai memberi, seketika dalam tubuhku tambah panas "y-ya". Aku senyum menyeringai "sialan".

--------------> Silahkan Ke Karyakarsa untuk lanjutannya^^ <---------------
https://karyakarsa.com/winterrose/bab-viii-sex-ii

"maafkan aku yuna, kau yang membuatku berubah pikiran. Kau harus bersedia menerima benihku dan membiarkan rahimmu membuahinya agar mangandung anakku hingga tidak ada siapapun yang bisa merebutmu" penis yang masih menegang aku tau hanya satu ronde tidak bisa menghilangkan kutukan ini, tapi wanitaku sudah tertidur tidak mungkin aku menyerangnya yang menutup mata. Aku harus menahannya hingga dia bangun, jika dia beruntung mungkin milikku sudah tidak tegang. Aku berbaring disamping yuna kedua tangannya kuturunkan dan memeluknya ku kecup keningnya, penisku yang mengenai perutnya "Haah."

Aku berusaha menahan, memang cukup membuat gila tapi aku tidak bisa menyerangnya. Entah apa yang merasukiku mengapa sifatku berubah begitu egois dan obsesi, selama ini aku tidak ada perasaan yang bermacam-macam seperti ini. Aku hanya ingin hidup tidak direndahkan dan mengakui keberadaanku, tapi untuk sekarang kenapa itu bisa berputar berbalik. Aku tidak tau harus apa, tapi yang kuingin saat ini keberadaan yuna hanya milikku. Entah itu cinta atau hanya obsesi sekedar memiliki karena kutukan hasrat dalam diriku. Aku akan mencari jawaban itu nanti,tanpa sadar mataku tertutup perlahan dan diriku mengikuti yuna ke alam tidur.