Bab V P. A (Perasaan apa ini?)

4.5K 97 8
                                    

Cradel POV

Saat yuna keluar dari kamar aku hanya terdiam karena terpukai dengan keindahan yang dia miliki. Dia sangat cocok mengenakan dres biru muda yang kuberikan, dimana kulit putih bersih rambut panjang bergelombang begitu bersinar. Jantungku berdebar begitu kuat, salah satu telapak tanganku kuposisikan tepat di jantung yang berdetak cepat, entah aku takut tiba-tiba jantung ini keluar dari tempatnya. "sangat cantik", "eh, terimakasih banyak. Aku menyukainya ini sangat pas sekali", aku tersenyum saat mendengarnya "syukurlah, sepertinya tanda yang telah kubuat juga tidak begitu terlihat" aku tersenyum jahil "a-h iya untungnya bagian dada agak tertutup jadi tidak telihat" wajah yuna tiba-tiba memerah, aku pastikan dia pasti merasa malu. "baiklah, ayo kita pergi" yuna pun menganguk.

Kami pun keluar tidak lupa mengunci tentu saja tidak lupa mantra agar rumah ini tidak terlihat. Setelah selesai kamipun berjalan dimana telapak tangannya ku ambil dan kugengngam untuk berjalan bersama. Yuna hanya terdiam hanya mengikuti langkahku "jika tidak merasa nyaman kau boleh melepas genggamanku" saat aku ingin melepaskan telapak tangannya, tiba-tiba genggamannya mengguat "tidak, aku baik-baik saja." Akupun tersenyum tanpa dia lihat karna wajahku fokus kedepan. Aku merasakan pintu gerbang keluar semakin dekat dan kamipun keluar dari hutan. "wah....." yuna melepaskan genggamanku dimana tiba-tiba aku merasakan kosong karna sesuatu yang hilang.

Padahal hanya sebuah genggaman yang terlepas, bagaimana yuna meninggalkan atau membuangku. Aku tidak bisa membayangkannya "hah.. perasaan apa ini? Aku merasa janggal, baru bertemu dengannya belum lama dan kami melakukan itu karna kutukan." Aku menghela nafas dengan pikiranku hingga tidak sadar ada suara yang memanggil diriku "cradel, cradel apa kau baik-baik saja?", "huh?" aku melihat kearah sumber suara dimana sebuah wajah begitu dekat denganku dengan telapak tangannya menyentuh keningku "apa kutukan itu datang kembali? Tapi kita belum lama melakukannya" aku tersenyum dengan kalimat yang dia keluarkan. "aku baik-baik saja, sekilas aku mengingat tugas yang kutinggalakan".

Tangannya yang diletakkan dikeningku, kuambil dan ku gengam "ayo kita pergi, aku akan menujukan pasar dikota ini dan tempat kerjaku" dia mengangguk sambil tersenyum. Kami pun berjalan kembali dengan pikiran ku masih terbesit dimana genggaman ini tidak akan kulepaskan, aku akan mengikatnya selalu bersamaku karna dia hanya milikku seorang.

Author POV

Dalam perjalan mereka tentu saja yuna yang begitu bersemangat dimana dia selalu mendekati dagangan yang menurut dia belum pernah dilihat tentu saja genggaman mereka selalu terlepas dan cradel lah yang terlebih dulu mengambil genggaman telapak tangan yuna.

"tuan kau menjual apa?" yuna begitu penasaran dimana banyak sekali botol kecil-kecil yang berwarna indah. "kami menjual ramuan pewarna rambut, pemikat seseorang, menyembuhkan luka dan masih banyak lagi". Yuna yang mendengar jawaban pedagang itu langsung terfokus botol pewarna rambut bewarna merah. "berapa harganya?", "jika kau ingin membelinya aku akan memberikan harga murah untukmu karna kau pelanggan yang begitu cantik dan ramah", yuna yang mendengar itu tersenyum hingga matanya berbentuk bulan sabit.

Cradel mendengar kalimat pedagang itu merasa tidak menyukainya seperti sedang merayu, langsung saja yuna dia tarik kebelakang tubuhnya dan dia mengambil ramuan itu dan membayarnya. "aku menghargainya, tapi aku mengambilnya tanpa potongan yang kau katakan". Cradel langsung menarik yuna pergi menjauh pedagang itu "cradel kau kenapa? Pedagang itu sangat baik, kau tidak boleh seperti itu", "aku tidak menyukainya, sebaiknya kita cepat ketempatku hari semakin gelap". Yuna hanya diam karna merasa cradel sedang suasana tidak baik. "apa ada baju untuk ku di tempat mu? Jika tidak ada aku ingin membeli satu, nanti aku ganti uangnya setelah aku sudah mendapat pekerjaan di sini", "kau tidak perlu khawatir, aku akan mengurus semuanya. Kau cukup ikut dan mematuhiku" yuna mendengar itu hanya mengangguk.

Mereka berhenti disamping gang yang begitu gelap "eh, kenapa berhenti disini?" yuna menatap cradel, "kita akan lewat portal jika berjalan lumayan masih memakan waktu 2 jam, jadi sekarang kau harus memelukku" sambil tersenyum kecil "haruskah?", "tentu saja, jika kau ingin badanmu terpotong kau tidak perlu memelukku", "tidak-tidak, aku akan melakukannya" yuna langsung memeluk pinggang cradel dengan erat. "posisi tanganmu salah", "apa? Bagaimana bisa salah" yuna yang bingung dengan ucapan cradel karna setaunya memeluk seseorang ya tangannya memeluk pinggang lawannya. cradel dengan pelan melapas kedua tangan yuna, dan dia posisikan kelehernya "kedua telapak tanganmu harus disatukan dibelakang leherku", "eh-, apa tidak apa-a,aaaa" cradel tiba-tiba mengangkat tubuh yuna dimana mereka saling berhadapan. "kau harus erat jika kau tidak ingin salah satu tubuhmu terlepas" yuna hanya mengangguk sambil menutup mata. cradel melihat yuna begitu lucu hingga tanpa sadar dia tersenyum miring sambil merapalkan mantra portalnya.

Mereka pun sampai dengan baik tentunya, tidak mungkin seorang penyihir agung akan melakukan kesalahan untuk perpindah tempat. Yuna yang tidak mengetahui jika sudah sampai masih menutup matanya. Cradel yang melihatnya hanya menatapnya dan sambil berjalan perlahan kearah kamar untuk yuna istirahat. "cradel apa kita sudah sampai?", "sebentar lagi" cradel membuka kamar yang begitu luas dan bersih dimana isinya memdominan berwarna putih, dengan perlahan yuna dia turunkan dikasur dengan masih memeluk leher cradel "sekarang kita sudah sampai kau bisa membuka mata", yuna mendengar itu langsung membuka mata dan langsung memeriksa kondisi sekitar "eh-, langsung ke kamar", "ya, ini kamar milikmu, kamarku ada dilantai sama denganmu tapi paling ujung" cradel menyentuh rambut yang dekat dengan kening yuna dimana dia singkirkan dan kecupan kecil ia berikan, kedua tangannya dia tangkup wajah yuna kemudian dikecup lah pipi kanan dan kiri dan tidak lupa bibir yang begitu dia dambakan dan begitu candu.

Dia kecup kecil beberapa kali hingga tanpa sadar dia lumat hingga wajah mereka saling miring berlawan arah. Yuna merasakan nafasnya makin berkurang dia mencoba membuka mulutnya, tapi cradel salah membaca situasi dimana saat yuna membuka mulutnya semakin ganas menyerangnya lidahnya dia masukan dan melilit lidah yuna hingga saliva mereka mengalir keluar, lidah cradel meraba semua yang ada didalam yuna "ahh cradel..tunggu-haa" yuna berusaha mendorongnya agar telepas, dimana diapun berhasil.

Deru nafas mereka saling beradua dan saling menatap "tunggu, kau tidak berencana melakukan lagi bukan? Kupikir kau akan mengecup kecil sebelum meninggalkan ku" yuna memasang wajah yang menurut cradel lucu "hahahaha.. maafkan aku, entah kenapa saat aku mengecup bibirmu membuatku candu hingga aku melakukan lebih" cradel yang tidak pernah tertawa dan hanya hari ini dia bisa tertawa lepas karna wajah yuna. "tapi bagian bawahmu tidak apa-apakan?" yuna melihat bawah cradel takut-takut kutukan itu datang dan dia tidak mungkin menolak jika harus menghilangkan itu, karna dia sudah diberi tempat tinggal dan dibelikan sesuatu.

Dia masih mengerti untuk membalas budi ke sesorang yang menolongnya. "aku baik-baik saja, jika itu muncul aku akan mendekatimu dan ini ramuan yang kau beli", "wah terimakasih" yuna sangat senang akhirnya ramuan yang tadi dia inginkan di genggamannya. "ramuan ini hanya bertahan 1 bulan", "ohh, kirain akan lebih dari sebulan", "jika kau mau, aku aka membuatnya", "tidak, tidak perlu aku akan mencoba ini terlebih dahulu. Terimakasih banyak cradel", "baik kalau begitu aku pergi,jika kau butuh sesuatu kau tinggal memencet bel samping kasur", "aku paham". Cradel tersenyum dan dan berjalan kearah pintu dimana langsung suara pintu tertutup. Yuna pun meletakan ramuan itu di nakas samping kasurnya dan diapun berbaring "untuk saja tidak berlajut, tubuhku masih sakit. Kalau ampe diserang lagi bisa-bisa aku gak bisa bangun seharian". Tanpa sadar yuna terlelap karna sudah melewati hari yang begitu berat bisa dikatakan.


halo para readers, sekian lama tidak up untuk hari ini cuman satu bab tapi panjang. jadi silahkan membaca dan tidak lupa klik bintangnya yang sebelah kiri sebelum keluar. oke.. terimakasih ^^

Unexpected SexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang