AUTHOR
"apa yang penting? Aku harus pergi untuk mandi" cradel berdiri dibelakang bawahannya, "astaga anda dari mana saja? Saya sudah mencari anda dari tadi?", "kau tidak perlu tau, langsung saja keintinya" cradel berjalan sepanjang lorong dimana bawahannya mengikutinya dari belakang. "acara putri mahkota akan dilaksanakan besok, jadi anda harus mempersiakan baju harus anda pakai", "untuk apa, aku hanya cukup menunjukan wajah kemudian kembali lagi pulang", "mana bisa seperti itu tuan, anda harus menghadap terlebih dahulu ke baginda". Cradel menghembuskan nafasnya "baiklah, tapi setelah itu aku akan meninggalkan tempat", "baik tuan, kemudian baju apa yang anda inginkan? Saya akan menyiapkan untuk anda dan nona yuna", "aku akan pergi sendiri keacara itu tanpanya, jadi siapkan apa saja bajunya bukan barupun aku akan tidak masalah", "apa? Anda tidak mengajaknya? Saya pikir anda akan membawanya dan menunjukan ke orang-orang", cradel mendengar itu langsung berbalik badan dan menatap tajam ke bawahannya "untuk apa aku menujukan mutiara yang begitu bersinar ke mereka? Konyol sekali", "maafkan saya tuan" bawahannya langsung membungkuk. "sudahlah aku ingin istirahat, malam ini aku tidak ingin diganggu", "baik tuan, selamat istirahat".
Cradelpun pergi dengan portalnya dan langsung sampai dikamarnya dimana yuna masih berbaring dengan tenang dalam tidurnya. Diapun menghampirinya dengan perlahan tanpa meninggalkan suara langkah kakinya "kau pasti sangat kelelahan" cradel mengelus pelan kepala yuna sambil tersenyum "saat aku meninggalkannya besok kastil tidak boleh lupa kupasang sihir untuk siapa saja laki-laki yang bisa masuk. Seharusnya aku tidak membiarkan dia keluar dari kamar ini, tapi aku tidak ingin dia merajuk dan meninggalkanku jika aku ketahuan mengekangnya. Huh... ini begitu sulit, padahal membunuh atau mencuci otak seseorang itu sangatlah mudah"
Cradel mengecup puncak kepala yuna dan pergi kearah kamar mandi untuk bersih-bersih dan membersihkan tubuhnya. dia keluar kamar mandi hanya menggunakan handuk berbentuk jubah, dimana tubuh bagian atas terbuka dan terlihat perutnya yang begitu sempurna. Jika yuna melihat mungkin dia akan meneteskan salivanya meskipun dia sudah sering melihatnya, tapi tubuh seorang laki-laki setelah mandi dengan sisa air yang masih ada ditubuh itu begitu menggoda.
Cradel berencana membersihkan tubuh yuna dengan kain yang sudah dibasahinya dengan air, dia duduk disamping yuna yang masih berbaring saat ingin menyingkirkan selimutnya untuk membasuhnya yuna menahan tangannya dengan matanya perlahan terbuka hanya sedikit "tidak mau", cradel tersenyum saat mendengar kalimat yuna, mungkin dia berfikir akan menyerangnya kembali "aku hanya ingin membersihkanmu, apa kau tidak merasa lengket?", "tidak perlu, aku baik-baik saja" yuna langsung membalikan posisinya sehingga dia membelakangi cradel dan kembali memejamkan matanya.
Cradel hanya menghembuskan nafasnya karena tingkah yuna begitu menggemaskan, diapun meletakkan kainnya di nakas samping kasurnya. Diapun melepaskan jubah handuknya dan ikut berbaring samping yuna dimana dia buka terlebih dahulu selimutnya dan mendekati tubuh yuna dimana tubuh mereka bersentuhan. Cradel tidak tahan tidak melihat wajah yuna, dia posisikan tubuh yuna berbalik kerahnya dan langsung memeluk tubuh yuna yang terlelap dimana mereka berdua saling berbagi kehangatan tanpa sehalai kain ditubuh mereka.
RAYTAN POV
Aku begitu merindukan yuna sudah begitu lama aku tidak bisa bertemu dengannya ini karna cradel berhasil menyembunyikan yuna. Memang teman sialan, jika belum ada pernikahan siapa saja bisa memilikinya bukan. Sudah beberapa kali aku beruha masuk kekastilnya tapi nihil karena dia begitu kuat memasang sihir tidak ada akses untuk masuk. tapi untuk hari ini aku berhasil memiliki media untuk masuk kedalam kastilnya, dengan harga masal aku mendapatkan media ini demi bisa menjemput yuna ke acara pesta adikku. Aku berencana akan memperkenalkan semua orang kalau dia pasangan hidupku, dan cradel tidak akan bisa merebutnya dariku. Aku yakin dia tidak akan membawa yuna ke acara adikku, untuk apa coba wanita secantik dan bersinar ke acara pesta itu memberikan secara percuma ke para buaya. Akupun jika diposisinya tidak akan melakukan hal ini, tapi beda untukku sekarang setelah memperkenalkan yuna kesemuanya akan ku kurung dikamar yang sudah kusiapkan untuknya dan tidak ada ynag bisa masuk seperti cradel juga hanya aku yang bisa melihatnya. Cukup gila tapi ya begitu sudah kukatakan sifatku 11 12 dengan cradel.
"kumohon berhasil lah, arahkan aku ketempat wanita yang bernama yuna" portal biru bersinar dan diriku terbawa masuk, aku hanya memejamkan mata dan ada sebuah suara yang membuatku membuka mata "bagaimana kau bisa masuk?" aku hanya menatapnya dimana wajah yang begitu kurindukan. Aku langsung menghampirinya dan kedua tanganku kuarahkan kepinggangnya dan memeluknya dengan erat dan kuangkat tubuhnya hingga kepalaku tepat dibagian tulang selangkanya dimana hidung dan bibirku kuposisikan di bagian lehernya kuhirup hingga indra penciumanku merasa puas dan tidak lupa bibirku mencium lehernya tanpa meninggalkan bekas "Mmmh.... raytan apa yang kau lakukan" aku merasakan kedua tangan yuna meremas pundakku dan merusaha memundurkan tubuhku, mungkin karena tindakanku "aku sangat merindukanmu" tubuhnya kuletakkan diatas meja dimana sudah kupinggirkan barang-barang yang ada dimeja dengan salah satu tanganku.
Dimana mata kami saling bertatapan "apa? Kenapa kau merindukanku?", "bukannya kita sudah berjanji akan bertemu lagi? Tapi kau mengingkarinya", "eh, itu karena cradel tidak mengizinkanku", "begitukah?! Kalau begitu kau harus mewujudkan keinginanku karena kau mengingkarinya", "hmm, baiklah apa yang kau inginkan? Jangan yang sesuatu yang tidak masuk akal", "tentu saja tidak, yang pertama aku ingin..." aku belum menyelesaikan kalimatku, langsung saja kulumat bibirnya kurasakan wajah yuan berusaha mundur tangan kiriku menutup aksesnya untuk mundur kumiringakan kepalaku dan kuhisap bibirnya dan kugigit pelan bibir bagian bawahnya membuat dia membuka mulutnya langsung saja kumasukan lidahku tanpa membuang waktu, lidahnya kumainkan dengan lidahku kuhisap lidahnya tautan kami terlepas dimana wajah yuna terlihat tidak bisa menggimbangi tindakanku.
Tapi kesempatan ini tidak kusiasiakan kembali kumasukan lidahku kedalam mulutnya ku sentuh semuanya yang ada didalam, tangan kananku perlahan memposisikan tangan yuna ke pundakku agar dia merengkuhnya dengan kedua tangannya yang mungil hingga membuat tautan kami semakin dalam. Tubuhku kami saling bersentuhan karena tangan kananku merengkuh pinggangnya hingga tidak ada celah diatara kita. Kurasaakan remasan begitu kuat dibelakang kepalaku, perlahan kulepaskan tautan kami dimana hembusan nafas yuna begitu kuat "huhh..hufh.. raytan..", "ini yang permintaan pertamaku, kemudian yang kedua adalah ikutlah denganku", yuna masih menatapku dengan masih mengatur nafasnya tangan kananku mengelus rambutnya yang sedikit menutupi matanya ku selipkan kebelakang daur telinganya "aku tidak bisa, cradel bilang tidak boleh pergi kemana-mana", "tapi kau tidak menepati janjimu kepadaku, dan aku hanya ingin kau pergi denganku hanya sebentar. bagaimana?", yuna sedikit menundukan kepala dimana mungkin dia sedang mempertimbangkan apa dia akan mengikuti perintah cradel atau mengabulakan permintaanku, tindakannya membuatku gemas tanpa sadar aku mengecup puncak kepalanya dan berpindah mengcup telinganya dan menggigitnya sedikit "Aakh..." telapak tangannya menuntup telinganya yang baru saja kugigit kecil dan wajahnya terlihat kesal "hanya sebentar ya..", aku tersenyum "ya hanya sebentar sebelum cradel sampai kau sudah kembali lagi", "hmm, baiklah aku mau" aku tersenyum dengan jawabannya. "baiklah ayo" akupun menggendongnya seperti koala "tunggu aku bisa berjalan, tidak perlu digendong", "kita kan melewati portal jadi lebih baik kau dalam gendonganku" tiba-tiba yuna memelukku dengan erat saat aku mengatakan portal, mungkin cradel pernah menakutinya dengan kata portal. Kamipun masuk kedalm portal dan tepat sampai kedalam kamar yang sudah kusiapkan untuknya setelah kuperkenalkan dia dengan semua orang.
Kududukan dengan perlahan yuna dikasur dia hanya fokus memperhatikan kamar "kau pakai dress yang sudah kusiapakan disana, ada satu pelayan akan membantumu memakaikannya kepadamu. aku akan menunggumu di depan pintu, kau paham?", "ya, tapi kita akan kemana?" yuna menatapku "kita akan pergi keacara pesta yang begitu megah" aku mengecup keningnya "jadi kau harus tampil yang begitu cantik, hingga membuat mataku tidak bisa berpaling kemanapun" meskipun dalam hatiku aku tidak akan berpaling dengan wanita manapun meskipun dia hanya menggunakan dress yang biasa, karena aku sudah jatuh cinta dengannya. Aku berjalan kearah pintu dan membukanya, dimana satu pelayanan yang kuperintahkan langsung masuk saat aku keluar dari kamar dan tubuhku ku bersandar kepintu menunggu yuna.
Jangan lupa Klik Bintangnya ya ^^ terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Sex
RandomDengar kuperingatkan kalian harus sering menghapus history di Handphone kalian dan jangan asal membuka aplikasi yang tidak sengaja kedownload. Karena jika sampai itu terjadi mungkin kalian akan merasakan yang kurasakan. Sex adalah sesuatu yang ingi...