Part VIII (Sex V)

54.1K 560 13
                                    

Yumi POV

tubuhku dipojokan ke dinding kamar mandi, ciuman panaspun tidak berakhir "hmm...ahhh....abang...haaaah.." tautan panas kamipun lepas dimana menyisakan benang saliva yang terlihat. Plok...plok...plok... "arghh....haaahh...haaah..." kyoya menghentakan begitu kuat dia memaju mundurkan miliknya begitu cepat. Ini membuatku gila, dimana masih pagi tapi kami sudah melakukan hal panas dikamar mandi.

 "abang...haaaah...udahhhh..berhentii..haaahh.."aku mengeratkan pelukan dilehernya karna sebentar lagi aku merasakan klimaks. Tanpa sadar bagian bawah milikku mengencang hingga geraman kyoya begitu kuat. "Arghh....yumi...haaah...jangan dijepit telalu kuat..ngh..haah"

plok..plok..plok..hentakan begitu kuat meskipun kyoya mengeluh aku tetap mengencang milikku yang didalam sana. Kyoya mengeratkan tangannya di kedua sisi paha yang dekat dengan pantatku. aku yakin kyoya sebentar lagi mencapai klimaksnya. "haahh..haaaah...haah.." saat aku merasakan kyoya akan datang aku langsung mengeratkan kedua kakiku dipinggangnya dan kyoyapun meremas pantat ku dan satu hentakan yang kuat menghantam hingga mengenai rahimku "argghhhhh...haaaaaaah" kurasakan sesuatu yang hangat begitu banyak dirahimku.

"huff..huh..."deru nafas kami saling terdengar. Kami saling menatap, kyoya tiba-tiba mendekatkan wajahnya dan mencium bibirku dengan lumatan yang lembut. Akupun terhipnotis tanpa sadar membalas lumatan miliknya. Yap.. aku juga merasakan miliknya yang menengang kembali didalam milikku yang belum lepas. Aku berusaha melapas tautan kami "abang udah ya, nanti kesiangan huh.. nanti ibu curiga" dengan wajah memelas aku berusaha untuk menghentikan hal yang berlanjut mungkin akan mengakibatkan tidak berangkat sekolah.

"baiklah, tapi ada syaratnya" aku memperhatikan wajahnya apa maksudnya harus pakai syarat dengan otak masih berpikir. Kakiku yang sebelumnya memeluk erat pinggang kyoya salah satunya turun dan sebelahnya masih dipegang kyoya dan setelah itu sesuatu yang panjang dan tebal lepas dari milikku."ugh..."aku mendesah karna sesuatu tiba-tiba keluar dari milikku. Tapi salah satu tangan kyoya yang tidak memengang kaki ku menyentuh vaginaku dan satu jari masuk kedalam lubang. 

Aku terkejut dan menatapnya dengan mata yang melebar "dari mulai hari ini cairan milikku yang sudah dikeluarkan dan tertanam didalam sini tidak boleh setetespun terbuang. Jadi aku akan menutup milikmu dengan plester setiap aku selesai menanam cairanku di dalam sini" kyoya tersenyum, tapi menurutku itu sangat menyeramkan bagaimana bisa dia berpikir seperti itu. 

to be continued...

Unexpected SexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang