Part XVI(Keluar bersama)

30.8K 351 9
                                    

hay para kakak-kakak (apa ada bocil juga?)hmm, apa kabar? yap kemarin tanpa pembuka,sekarang aku mau pembukaan dikit ya:D.. tolong dibaca ya...#bentar doang

aku mau berterimakasih banyak yang sudah klik bintang, yang sudah komen yang menantikan cerita ini dan ngirim pesan. mohon maaf ya tidak membalas satu-persatu atau menjawab pesan telat, sejujurnya aku orangnya jarang buka watpatt jadi setiap up langsung menghilang balik lagi kerutinitas sehari-hari yang padat sambil tengok2 cari jodoh #wkwkwkwk :D, sekalinya buka udah banyak notif dengan dukungan yang diberikan kalian.

oh iya aku mau konfirmasi, ada komen yang bilang jangan kyoya mulu, ada juga kirain ceritanya ke transmigrasi kemana-mana, dan lain-lainya.. gini aku mau jelaskan ya:

1. ini emang rencananya bukan sama kyoya doang kok ada sama yang lain namanya koji, tapi ditunggu dulu. nyari alur itu tidak semudah membalikan tangan apa lagi ngetiknya, serius itu susah mana aku orangnya mageran pengennya kalau libur ya buat rebahan. tapi sebenernya dirumah aku jadi anak rumah tangga yang tidak diperbolehkan hanya rebahan :'(.

2. ini cerita emang transmigrasi ke tampat-tempat kok, dan ini cerita bukan oneshot yang cuman 1 bab langsung tamat ya. transmigrasi kedua udah ada rencana kok, aku kasih bocoran ya tentang reverseharem 1 cewek 3 cowok tentang kerajaan dah itu aja bocorannya. nah itu tinggal nunggu penyemangat aja buat memulai ngetiknya karna udah ada banyak nih di otak untuk buat alurnya gimana cuman buset mager parah.. ya itu kejelekan diriku yang susah dihilangkan.

3. terus banyak yang minta karakter yumi hamil.. hmm..aku sedang mekirkannya dengan baik-baik. enakan hamil atau gak perlu hamil langsung kelempar ke cerita selanjutnya. jadi ya gitu... harap jangan kecewa ya untuk pembaca yang kusayangi..jika tidak sesuai kehendak kalian karena kehendak ini hanya milikku :#fufufu..

Dah itu aja cincongnya bilangnya dikit tapi ternyata segambyeng.. tapi demi terjelaskan untuk para pembaca yang komen ya, biar kalian tidak berpikir keras cukup diriku saja yang berbikir keras.

terimakasih udah membaca pembukaan ini ya.. baik kita lanjut keceritanya..


Author POV

Waktu demi waktu kyoya dan yumi jika memiliki kesempatan sex, mereka akan melakukannya. Lebih tepatnya lebih banyak menginginkannya adalah kyoya. Tentu saja manusia pasti akan buang air kecil/besar ataupun mandi dan dimana posisi yumi diperintahkan miliknya harus selalu diisi cairan kyoya. Meskipun yumi sudah berusaha supaya tidak ketahuan kyoya jika dia buang air kecil atau sebagainya tetap ketahuan, entah ada radar apa yang dimiliki kyoya hingga dia pasti tau. Hari ujian sekolahpun datang kyoya dan yumi berusaha fokus, dimana mereka sebenarnya di angkatan yang sama hanya beda kelas. Kyoya telat sekolah karena keadaan yumi kecil yang sangat lemah yang harus selalu diperhatikan orangtuannya yaitu ibunya. Jadi ibunya merencanakan kyoya lebih baik masuk sekolah bareng bersama yumi supaya bisa saling menjaga dan seperti anak kembar. Yumi sudah memberikan kertas penjajian dimana kyoya tidak boleh menyentuhnya selama ujian, jika nilai ujian kelulusan sekolah lebih tinggi darinya dia kan mengikuti apa saja yang diinginkan kyoya. Tentu saja kyoya menyetujui persyaratan itu, sedangkan yumi juga berusaha keras mendapatkan nilai bagus agar tidak kalah dari kyoya.

Saat pulang sekolah "yumi", yumi mencari kearah suara yang memanggilnya "ada apa?", "sebenernya aku mau minta tolong padamu!", "minta tolong apa koji?", "adik perempuanku akan berulang tahun, tapi aku bingung meberikan hadiah untuknya. Karena selama ini aku tidak pernah memberikan hadiah kepadanya. Bisakah kau menolongku untuk memilihkan hadiah untuknya kali ini saja? Ya..ya..", yumi tentu saja iba, tanpa pikir akan terjadi sesuatu dia mengiyakan ajakan koji. Mereka pun berjalan bersama kearah halte bus, tentu saja yumi pergi tanpa memberitahu kyoya, karena bisa jadi dia tidak akan bisa menemani temannya mencari hadiah. Mereka berduapun menaiki bus sambil mengobrol, bisa dipastikan koji yang banyak berbicara sedangkan yumi hanya menjawab seperlunya dan hanya tersenyum.

Kyoya yang baru keluar kelasnya langsung menghampiri kelas yumi, dimana suasana kelasnya sudah tidak ada sosok yumi. "kemana dia? Apa dia sudah pulang duluan?" kyoya masih memastikan sosok yumi ada apa tidak di dalam kelasnya, hingga ada salah satu siswi keluar kelasnya "boleh tanya dimana yumi?", "yumi? Dia sudah keluar dari tadi. Kalau tidak salah koji tadi juga mengejarnya". Saat mendengar itu kyoya sedikit mengerutkan keningnya. "sialan"dia tanpa sadar mengumpat. Hingga dia tersadar "terimakasih ya" dia langsung lari keluar sekolah untuk mencari sosok yumi mungkin dia masih ada disekitar sekolah. Namun nihil dia sudah tidak melihat sosok yumi ataupun koji. "fuck, kemana dia" kyoya sudah tersulut emosi karena mereka pergi bersama, entah firasat dirinya memang kuat jika itu menyangkut yumi.

Yumi POV

Aku dan koji masuk kedalam sebuah toko anak perempuan dimana pernak pernik didominankan warna pink muda dan warna-warni yang menentramkan mata. "sebaiknya aku harus membelikannya apa ya?"aku yang mendengar pertanyaannya cuman fokus ke barang-barang yang dipajang. Karna aku harus mencarikan hadiahnya secepat mungkin, supaya kyoya tidak marah atau menghukumku karena keluar terlalu lama apa lagi tanpa mengabarinya. Saat aku berjalan perlahan dan ada satu benda yang menurutku cocok untuk adiknya koji. "berapa umur adikmu koji?" aku menengok kearah koji. Kojipun menatapku kemudian tangannya memengang dagunya seperti seseorang sedang berfikir "dia berumur 7 tahun". Akupun mengangkuk, kemudian aku mengambil benda yang menurutku cocok untuk adikya "ini saja lampu tidur berbentuk boneka, pasti dia suka" aku menyodokan kepadanya. Kojipun memperhatikan lampu itu dan mengambilnya dari tanganku "begitukah, sepertinya memang cocok untuknya. Dia takut kegelapan, baiklah aku akan mengambilnya" kojipun tersenyum "aku pergi untuk membayar dulu kau bisa menunggu sebentar?". akupun tersenyum dan mengangguk.

Koji berjalan ke kasir, sedangkan aku tidak sengaja melihat kearah jam di dinding toko dimana aku sudah pergi 1 jam'an. "gawat nih, harus cepet-cepet bisa-bisa si kyoya macem banteng merah". Aku langsung berjalan menuju pintu untuk keluar toko, supaya jika koji selesai aku bisa berpamitan dengannya langsung menaiki taksi supaya cepat sampai rumah. Kojipun keluar dari toko "koji sudahkan kalau begitu aku pulang duluan ya" aku tersenyum dan berbalik badan untuk segera memanggil taksi untuk pulang. Tapi sebuah tangan memengang pergelangan tanganku, aku langsung menengok "tunggu aku ingin membelikan kamu sesuatu, untuk tanda terimakasih", "tidak perlu aku senang menolongmu" aku tersenyum. "tidak aku tidak ingin punya utang denganmu. Kita hanya pergi kedepan sana, ada makanan yang enak nanti tinggal dibukus kemudian tinggal dibawa pulang. Bagaimana? Mau ya.." koji dengan menunjukan puppy eyes. Akupun yang melihat itu langsung menangguk. "yey.. oke ayo kita jalan kearah sana" koji menarik kearah tempat yang kita tuju dengan tangannya memengang telapak tangan milikku.

Sambil berjalan koji tidak berhenti berbicara, aku hanya mendengarkannya sambil melihat jam tanganku untuk memastikan waktu. Fokusku hanya kearah jam tiba-tiba tanganku ditarik kuat dimana aku dibawa sebuah gang yang sepi dan tidak ada penerangan. "koji mau mau membawaku kemana?" aku berusaha melepas dari tangannya tapi dia mengeratkan pengangan ditanganku dan hanya diam.

Dimana kami berhenti sedikit agak kedalam gang yang dimana ternyata gang tersebut buntu. Kemuadian tubuhku ditempelkan kesebuah tembok dan diapun mengkabedon diriku dimana kedua tanganya disamping palaku dan dia menipiskan jarak. Tanpa aku sadari kedua kakinya ditengah diantara kedua kakiku bisa dikatakan aku terkunci dengan tubuhnya. "koji apa yang kau buat?menyikirlah" aku berusaha mendorong tubuhnya, tapi nihil dia sama sekali tidak bergerak sedikitpun. Aku langsung mendongakkan kepala untuk menatapnya dan diapun tenyata menatapku dengan diam. "Nih bocah kenapa dah? Bikin takut aja..takut diperkosa" tentu saja aku bicara didalam hati. "koji... kau menyer-." Belum selesai aku lanjutkan kalimatku bibirnya langsung mendarat ke bibirku.

Unexpected SexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang