Part XIX (Tuhan Merestui Kami)

23.7K 322 24
                                    

Hallo para pembaca... Maaf sekian lama tidak update karena terhalang begitu tragedi yang telah terlewati. mungkin kalau diceritain bisa dibikin buku dan dihari ini baru sempat untuk upload . aku berterimakasih banyak untuk para pembaca yang memberi vote, terus yang masih menantikan cerita ini dan tentu komentar kalian. Dimana ada yang lucu ngirimin komentar segambyeng sampai terkejut aku pas buka notif. hahahaha..aku terhibur banget dengan komenannya yang begitu banyak. Segitu aja untuk pembukaan yang aku lupa tulis di bab sore yang ku upload tadi. Untuk menebusnya menghilang begitu lama aku upload 2 bab. abis itu menghilang kembali hehehehe... kalau votenya banyak baru aku muncul dengan cepat ocey.. 

Author POV

Merekapun sampai dirumah dengan tubuh yumi masih digendong seperti koala, mereka masuk dirumah ternyata didalam rumah ada orangtua mereka "apa yang terjadi, kenapa yumi kau gendong kyoya?' suara khawatir dari wanita paruh baya tidak lain ibu mereka "dia kelelahan abis berlari bu, aku akan membawanya ke kamar", "begitu rupanya, baiklah segera turun ada yang ibu ingin bicarakan denganmu". Kyoya hanya mengangguk dan berjalan kembali kearah tangga dimana arah kekamar mereka. Kyoya sampai didepan kamar yumi dan dia buka dan berjalan ke arah kasur diletakan perlahan tubuh yumi yang sedang tertidur begitu pulas. 

Kyoya mengelus pipinya dengan pelan agar wanitanya yang dia cintai tidak terbangun "akan kubersihkan dirimu nanti, tunggu sebentar" kyoya langsung berjalan menuju pintu untuk kebawah karena ibunya ada yang ingin dikatakan. Saat sampai dibawah kyoya berjalan menuju dapur, dimana ibunya keluar dari kamarnya dengan membawa 2 koper. Kyoya hanya menatapnya sambil minum "ah ternyata kau sudah turun kyoya" ibunya membawa koper kearah pintu rumah, dan dia kembali lagi dan duduk di sofa depan tv. Kyoyapun duduk disampingnya "ibu akan pergi dengan ayahmu ke luar kota sekitar 1 bulan, bisakah kamu menjaga adikmu. Untuk keperluan semuanya ibu akan kirim ke rekening, gunakan dengan bijak. Kau mengerti?" kyoya yang mendengarnya hanya tersenyum dan mengangguk. 

Dalam anggukan terdapat banyak rencana diotaknya untuk menghukum yumi dan menjadikan miliknya seutuhnya. "aku paham bu, hati-hati diperjalanan" ibunyapun mengangguk dan berjalan ke arah pintu "ibu telah membuat makanan dan sebagiannya didalam kulkas untuk persediaan 2 hari. Hati-hati juga saat menjaga rumah", "ya aku paham" ibunya sebelum berjalan keluar memeluk kyoya sebentar dan melepaskannya, kemudian berjalan keluar sambil mendorong kopernya. Pintu tertutup dan keheninganpun terjadi. Kyoya terseyum kecil "tuhan memang merestui hubungan ini, jadi akan ku lakukan dengan sebaik mungkin tanpa ada kegagalan" kyoya langsung berbalik dan menuju kearah kamar yumi. Hukumannya akan segera dimulai, karena perbuatan yumi sendiri.

Yumi membuka mata dengan matanya memperhatikan keadaan "haa....sialan bener, aku abis diperkosa. Padahal seingetku gak ada tuh tentang perkosaan sama nih tubuh. Tapi kok beda alur... mana kyoya ngeliat lagi, pasti dia udah mikir banyak hal buat hukuman. Oh kasian..huhuhu...". dengan pura-pura sedih "tunggu..ucit..dimana kau, aku ingin menyelesaikan misi ini. Bagaimana nyelesaikannya?" sambil nada kesal yumi menatap atap."huff..... apa aku harus merayu kyoya menyatakan kalimat sesuatu ya? Tapi kalimat apa yang harus kyoya keluarkan. Perasaaan semua kalimat sudah dia ucapkan?" sambil wajah berfikir, tanpa sadar kyoya masuk kedalam kamar yumi.

Sebuah telapak tangan menyentuh telapan tangan yumi dengan lembut, telapak tangan mereka menyatu "yumi, tuhan telah merestui hungan kita. Sekarang aku harus melakukan dengan sebaik mungkin memiliki mu seutuhnya" punggung tangan yumi dikecup kyoya dengan lembut dengan mata kyoya menatap yumi "mak-sud abang apa?" yumi menatapnya dengan sayu dengan pikirannya masih menerka-nerka kalimat kyoya. " apa kau tidak paham selama ini kita melakukan banyak hal bersama untuk apa?" kyoya perlahan mendekatkan tubuhnya ke yumi hingga jarak mereka hanya beberapa centi saja, dan salah satu tangan yang kosong dia letakan diatas perut dan mengelusnya perlahan dimana sekarang yumi hanya menggunakan gaun tidur yang tipis. 

Dia elus perlahan perut yumi dengan kyoya menatap perutnya "tentu saja untuk mengisi si kecil milik kita disini. Entah kenapa kau belum ada tanda-tanda didalam sini. Apa aku kurang mengisinya didalam sini?" perlahan mata kyoya naik menatap yumi yang hanya tercengang dengan kalimat-kalimat yang dikeluarkan kyoya. "yumi... kenapa kau hanya diam? Apa kau tau hukumanmu belum diberikan bukan? Kau sangat nakal ya..sudah kukatakan jangan pergi kemana-mana dan jangan pergi dengan siapa-siapa selain aku. Tapi kau malah melanggarnya, dan bajingan itupun menanamkan miliknya didalam milikmu yang harusnya aku yang mengisinya. Jadi menurutmu hukuman apa yang pas untukmu" yumi hanya diam karna melihat wajah kyoya yang begitu menyeramkan seperti serigala yang siap mengigitnya dengan tanpa ampun. 

"hmm ab-ang..maaf a-ku bukannya tidak patuh, ha-nya saja aku tidak perkirakan akan terjadi seperti ini."yumi memainkan jari-jarinya dan menunduk. "Huh..."kyoya hanya menghela nafas. Tanpa ada suara dia langsung menggendong yumi seperti koala "E-hh.." yumi pun mengeratkan pelukan di leher kyoya "kau harus mandi dulu, bagian milikmu harus dibersihkan cairan milik bajingan harus hilang tanpa tersisa dimilikmu" kyoya berjalan kearah kamar mandi sedangkan yumi hanya dia dan mengikuti apa yang dilakukan kyoya. Mungkin jika tidak mematuhinya bisa-bisa kehidupannya selesai disini. 

To be Continued....


Unexpected SexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang