Bab I P. A (Dimana lagi ini?)

9.9K 239 12
                                    

Aku terlempar entah dimana dengan masih menutup mata dan bokongku merasakan hantaman yang lumayan nyeri dengan perlahan aku membuka mata dan pemandangan pertama kulihat adalah hanya pepohonan yang lumayan rindang.

Aku tengok kanan kiri untuk mencari kehidupan tanpa mempedulikan rasa sakit pantat yang menghantam jalanan yang bertanah "what? Dimana lagi ini? Harus ingat-ingat nih pernah baca cerita temanya hutan apa enggak?!" saat sedang berusaha mengingat, seseorang muncul dihadapanku. Pertama aku mengamati kakinya yang dimana dia memakai sepatu yang begitu sulit dideskripsikan perlahan-lahan aku mendongak keatas dan kulihat wajah yang begitu tanpan "OMG....laki-laki tampan lagi yang ditunjukan kepadaku" aku hanya fokus memperhatikannya tanpa peduli suara yang bertanya.

"apa? Maaf aku tidak mendengar" aku menunduk karna malu begitu mempesona wajahnya hingga berasa syaraf dan otakku mengecil jadi tidak bisa merespon. "apa kamu baik-baik saja?", "ya aku baik-baik saja, hanya bagian bawah saya agak sakit karna benturan". "ayo bangun" aku pun dibantu berdiri oleh si tampan. "terimakasih banyak", "sama-sama" laki-laki itu tersenyum. "apa boleh bertanya?", "silahkan tanyakan saja?", "sebenarnya ini ada dimana? Dan kalau boleh tau anda siapa?" laki-laki itu pun memperhatikanku dari atas sampai bawah "kamu ada diaerah hutan terlarang dimana ini adalah tempat penyihir untuk merenungkan dosa atau menyelesaikan misi hidupnya" aku terkejut saat mendengar jawabannya "what?bagaimana bisa aku dilempar tempat seperti ini. Padahal seingetku aku gak pernah baca cerita ini deh, eh atau pernah ya? Ah elah kebanyakan baca ampe lupa" dengan suara hati menggerundel aku kembali fokus saat dia mengeluarkan kalimat. "dan aku adalah penyihir agung", "penyihir agung? Anda penyihir agung", diapun menatapku "ya, kenapa?", "tunggu kenapa penyihir agung ada dihutan perenungan dosa?", dia hanya menatapku dengan lekat akupun mentap matanya entah terasa seperti ada magnet dimatanya hingga aku tidak bisa mengalihkannya "tentu saja menyelesaikan misi dan perenungan, apa tidak boleh?". Akupun tersadar kembali "tentu saja boleh, andakan penyihir agung ada leluasa kemana saja".

"kalau begitu kamu sendiri untuk apa kesini, apa kau berbuat dosa dan sepertinya kamu bukan orang daerah sekitar desa disini?", "ah itu, aku juga bingung bagaimana bisa kesini dan memang aku bukan orang sini" aku menundukan kepala dengan tidak lupa memainkan jari telunjuk dan jempol menghilangkan rasa yang begitu campur aduk. Aku baru sadar dimana menggunakan dress pendek diatas lutut dari kehidupan sebelumnya. "baiklah ayo ikut aku ketempat tinggalku", aku mendongakkan kepala "apa tidak apa aku ketempat anda?", "tentu saja memangnya kenapa, ayo ikuti aku segara. Jika tidak akan kutinggal dan kau akan dimakan oleh binatang buas" saat mendengar kalimat buas. Aku lanngsung berlari lebih cepat untuk menyamakan jalannya.

kami berdua berjalan tanpa ada percakapan, hingga sampai ke tempat yang dituju "ayo silahkan masuk". akupun hanya mengikuti perintahanya. Aku mengamati didalam rumahnya yang begitu sederhana tapi begitu rapih. "kalau boleh tau siapa namamu?", "ah namaku yu-na". "ah ternyata namamu yuna, kalau namaku cradel", "bukannya tadi nama anda penyihir agung?", "hahahahaha.... itu adalah profesiku tapi namaku cradel. Aku tidak memberitahumu tadi karna aku belum terlalu yakin olehmu. Tapi karna sekarang kau ada dirumahku jadi sudah aman. Jika kau ingin melakukan perbuatan sesuatu". "apa? Mana mungkin aku ada niat seperti itu. Aku saja tidak tau ini dimana". "baiklah untuk sekarang kita hentikan sampai sini. Kau harus istirahat, disebelah sana ada kamar kosong kau bisa menempati sementara disana dan ada pakai lamaku yang tersimpan didalam lemari kau bisa menggunakannya".

Saat aku mendengarkannya aku langsung membungkuk "terima kasih banyak cradel maksudku penyihir agung, aku akan membalas kebaikanmu". Aku langsung lari ketempat yang dia tunjuk. Saat sampai didepan kamar yang ditunjuk aku memengang gangang pintu dan ku buka secara pelahan bayangan didalam otakku adalah begitu berantakan dan berdebu. Tapi semua bayangan itu seketika hilang melebur karena yang kulihat adalah kamar yang begitu bersih dan tertata dengan baik. "bagaimana bisa ini begitu rapih bukannya dia bilang ini kamar kosong yang tidak terpakai".

Aku langsung masuk dan memperhatikan isi didalam kamar "bagaimana seseorang cowok bisa serapih ini, apa karena dia penyihir agung jadi dengan mudah memebersihkan kamar dengan sulap..wuss. ah.. lebih baik aku siap-siap buat mandi segera membantu membuat makanan". Aku langsung berjalan kearah lemari yang dimana dikatakan ada baju yang sudah tidak digunakan. Hanya ada beberapa baju dan celana, dengan beberapa pertimbangan aku mengambil kemeja putih yang lumayan besar dimana kemeja itu sampai menutupi pahaku dan tanpa menggunakan celana, karena ukuran pinggang tidak tertolong.

Aku langsung keluar kamar dimana menuju kekamar mandi, saat aku membuka pintu aku melihat cradel yang sedang berdiri didapur "oh..kamar mandi ada di pintu yang berwarna putih itu" aku hanya menggangguk dan langsung berjalan menuju pintu putih. Setelah masuk aku segera mengikat rambutku dengan menggulungnya dan segera mandi dengan secepat kilat. Setelah selasai aku balik ke kamar dan menaruh baju yang telah kupakai dan aku segera menuju dapur berniat membantu penyihir agung.

Aku berjalan kearah dapur dan dimana meja makan sudah penuh dengan makanan "bagaimana bisa anda membuatnya sendiri dengan cepat, harusnya penyihir agung menunggu saya sebentar atau sisakan tugas untuk saya", "tidak apa-apa, kau adalah tamu bagaimana aku memperintahkanmu membantu dan kau cukup bisa memanggilku cradel tidak perlu ada penyihir agung", "ah begitu, maafkan aku dan terimakasih banyak. Nanti selesai makan pokoknya biarkan saya saja yang membereskannya", "baiklah, sekarang duduklah".

Akupun duduk didepan hidangan makanan yang begitu banyak "sebelum kau makan minumlah air yang ada digelas itu" aku memperhatikan gelas yang dimana terdapat didalamnya isi warna coklat "minuman apa ini?", "itu hanya minuman membantu tubuhmu lebih baik untuk aktivitas besok pagi", "ah seperti jamu ya..baiklah kalau begitu aku minum" aku langsung minum dan rasanya seperti coklat tapi ada rasa mintnya "hmm rasanya aneh aku kurang suka, tapi terimakasih banyak cradel" aku tersenyum. "apa yang kau rasakan setelah minum?", "apa? Aku tidak merasakan apa-apa, hanya rasa mint masih tertinggal di lidah saya. Memang harusnya ada efek apa setelah meminumnya?", "hmm tidak ada, aku hanya penasaran kupikir kau akan langsung merasakan lebih membaik. Mungkin efeknya besok pagi. Baiklah kita langsung makan saja". "ah begitu efeknya biasanya langsung, mungkin karna bukan orang sini jadi efeknya lama" aku menyegir kecil untuk meringankan suasanan dan dimana cradel tersenyum. Aku terpana dengan senyumannya yang begitu tampan. Aku langsung mengalihkan kearah makanan, cradel baru pertama kali tersenyum sudah membuat jantungku berdebar tidak mau berhenti.

To be continued...

Jangan lupa klik bintangnya ya... klik sebentar aja kok, biar semagat aku updetnya. oke

kalau banyak biar hilangnya gak lama ku, hehehehe :D

Unexpected SexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang