chapter 5

877 55 0
                                    

Pagi menjenlang,saat bamgun tidur Lisa hanya termenung d atas tempat tidurnya memikirkan kejadian semalam.Lisa benar benar marah dan mengunci diri di dalam kamar,umtuk pertama kalinya hal ini dia lakukan karna merasa kecewa atas respon yang ia dapat dari Jisoo dan Rose semalam,bahkan ia mengabaikan sang ibu yang membujuknya untuk masuk semalam.

Apa aku sudah keterlaluan semalam,apa aku salah melakukan tindakan seperi semalam,,aku hanya sangat menyayangi mereka,,tapi,,sepertinya aku harus minta maaf sama eomma,,semalam pasti eomma sedih karna aku ga membuka pintu..batin lisa gelisah.

Dengan sedikit tergesa Lisa turun ke dapur untuk menemui ibunya,dan tebakannya benar ia bisa melihat sang ibu yang tengah sibuk membuat sarapan  seperti biasa,Lisa mendekati sang ibu dan langsung berhambur memeluknya,tentu saja membuat sang ibu kaget.

"Eomma,,,,mianhe,,,"

"Oh,,Lisa,,kau membuat eomma kaget,,"sambil membalas pelukan sang putri dengan hangat.

"Apa eomma marah karna semalam aku ga membuka pintu,,?". Tanya lisa dengan sedih sambil menatap ibunya.

"Andwee,,,justru eomma hawatir,,kamu melakukan itu untuk pertama kalinnya,,eomma takut kamu melakukan  hal biruk."sambil mengusap punggung Lisa dengan lembut dan penuh kasih sayang.

Semalam ia juga berfikir jika anak bungsunya itu terlalu hawatir dan terlalu sayang terhadap kakanya.

"Apa kamu terlalu hawatir dengan keadaan kami,,atau hanya sikap protesmu terhadap kami yang jarang memiliki waktu bersama..?"

"Eomma,,,kalian adalah segalanya,,aku akan sangat sedih jika terjadi hal buruk terhadap kalian,,apakah semua itu salah,,menurutku kalian sudah terlalu menyiksa tubuh kalian,kenapa kalian menjadi orang yang gila dalam pekerjaan,,"jawabnya pilu menyampaikan isi hatinya terhadap sang ibu.

"Trimakasih Lisa ya,,,kau begitu menyayangi kami,,"jawab sang ibu menangkup wajahnya dan tersenyum  
bahagia memiliki putri seperhatian ini.

Tanpa Lisa sadari ternyata ke tiga sodarinya memperhatikan setiap interaksinya bersama sang ibu.Tadinya ketiga sodarinya ingin menemuinya dia di kamar karna semalam mereka tak ada yang berhasil membujuknya untuk ke luar,namun saat masuk mereka mendapati kamar yang kosong lalu saat meraka di tanngga mereka hanya diam mendengarkan keluh kesah adiknya terhadap sang ibu.

Jisoo dan Rose merasa salah dengan sikapnya semal dan pantas saja Lisa marah dan kecewa.

"Maaf Lisa ya,,,,semalam eonnie menyakitimu,,"Jisoo langsung memeluknya dari belakang bergabung dengan sang ibu dan di ikuti oleh Jenie dan Rose.

Tentu saja Lisa kaget,,dan dia tak bisa menahan air matanya itu mendapatkan pelukan hangat dari orang orang yang sangat dia sayangi

"Aahh,,,Lisa apakah kau masih marah karna jawabku semalam,,,?"

Lisa mengelengkan kepalanya,,"maaf mungkin semalam aku terlalu berlebihan,,"

"Tida,,,kita yang salah Lisa,,maaf membuatmu marah dan trimakasih untu segalanya..?"jawab Jisoo sambil mengusap kepala adiknya dengan lembut

Setelah derama pagi itu,,mereka masuk ke kamar  untuk bersiap siap dengan kegiatan masing-masing.

Tanpa mengetuk pintu Jisoo masuk ke ruangan keja sang adik,ia menhampiri sang adik dengan membawa peaperbag berisi makan untuk ia santap bersama sang adiknya,setelah protesnya Lisa pikirannya sedikit terganggu iapun memutuskan untuk membicaraknya dengan Jenie.

"Eonnie,,,,"seru Jenie heran karna tak biasanya sang kaka datang ke kantornya.

"Sudah waktunya makan siang,kau masih setia dengan kerjaanmu,apaka kau tidak takut dengan amukan Lisa jika dia tau,,hhaahh,,"duduk dan mulai menyiaapkan makanan yang ia bawa untuk di santap bersama adiknya itu.

Jenie diam sejenak mengingat bagai mana adik bungsunya itu marah semalam,lalu menhampiri sang kaka untuk makan bersama.

"Jenie,,sepertinya kita harus sedikit mengurangi kesibukan kita,,kita harus membuat jam pulang secara teratur,Lisa ada benarnya,kenapa kita terlalu sibuk,," sambil memasukan makanannya.

"Aku setuju,,karna sibuk ahirnya waktu kita bersama sangat sedikit,,bahkan wajar saja jika Lisa marah karna dia adalah orang yang selalu pulang pertama di banding kita,selama dia sendiri dia pasti kesepian bukan,,"

Mereka berdua sudah memutuskan jika mulai sekarang mereka akan mengikuti jam kerja secara normal,tidak pulang malam jika tida terdesak,,dan rencana itu akan mereka sampaikan juga terhadap prangtuannya.

Satu bulan setelah itu,nyatanya kehidupan mereka mulai berubah,mereka akan kembali berkumpul saat jam makan malam dan sering menikmati waktu bersama untuk sekedar jalan-jalan dan  terkadang bertamasya.

Lisa sangat bahagia,setidaknya usaha protesnya waktu itu berhasil mengubah keluargannya itu menjadi lebih hangat,saat ini dia berada di gedung agensinya selesai mengikuti latihannya,,saat sedang bejalan hendak menghampiri Rose untuk pulang,tak sengaja ia mendengar obrolan beberapa karyawan dan dia bisa mendengar jika namanya da Rose sempat d sebut²,,karna penasaran ia sedikit menguping pembicaraannya itu.

"Kau tau,,sekarang ini shajangnim sedang di buat pusing oleh Rose dan Lisa,,dia bingung siapa yang harus debut terlebih dahulu,"

"Kita tau Rose masuk agensi lebih dulu,,suaranya juga sangat bagus dan unik pasti shajangnim akan memilih Rose"

"Tapi yang aku dengar dari asistennya,,shajangnim juga mempertimbangkan adiknya,menurutnya adiknya punya nilai lebih dalam dance,,dan suaranya juga bagus,,shajangnim tak sengaja mendengar kan saat mereka berdua latihan,"

Lisa perlahan mundur menjauh dari ruangan tersebut,,dia sedikit tidak percaya dengan apa yang dia dengar,,fikirannya saat ini di penuhi oleh Rose yang pasti akan kecewa jika mendengarnya.

"Bruukhh,,,awhh,,Lisa ya,,,," pekik Rose yang tak sengaja tertabrak Lisa karna dia berjalan dengan tergesa dan kurang memperhatikan jalan di depannya.

"Aahh,,,Rose,,kau sudah selesai,,,ayo kita pulang," mencoba mengilangkan ke gugupannya.

" Kau kenapa,,sepertinya tergesa-gesa sekali,"

" Aniyaa,,,tadi hanya sedikit ga fokus karna lelah setelah latihan,,,kajja,,," menarik tangan kakanya untuk segera ke luar dari gedung agensi tersebut.

" Tunggu,,tunggu,,,Lisa,,ini masih terlallu sore untuk pulang,,,gimana kalau kita ngobrol-ngobrol dulu di cafe,,"

" Tidakk,,,,aku sudah lelah ingin segera pulang,,"

"Ayoolahhh,,,sebentar,,saja,,,yahhh,,,plissss,,," memasang wajah imutnya di hadapan Lisa,dan berhasil meluluhkannya.

Saat ini Rose dan Lisa sedang berada di sebuah cafe menikmati makanan ringan sambil sesekali bercanda,namun Lisa sedikit tidak setuju dengan Rose yang mengajaknya untuk sedikit " minum" dia memang tidak suka dan dia juga sebisa mungkin akan melarang para kakanya juga karna tida baik untuk kesehatan.

" Ini hanya sedikit Lisa,,,ga akan sampai membuatmu mabuk."

" Rose,,,kau tau aku tidak suka " minum",, apa kau sering melakukannya,,?'' tanya lisa penuh selidik

Rose seperti maling yang tertangkap basah hanya nyengir."hanya sesekali,,saja sekedar menghilangkan penat."

"Jangan terlalu sering kau tau ini tida baik kan."

" Oke,,oke,,,kau tau Lisa,,,,setelah aku debut nanti aku akan berhenti,,kau bisa pegang kata kataku."

Mendengar jawaban sang kaka Lisa sedikit gelisah,ia takut jika dari obrolan yang dia dengar tadi,dia takut jika shajangnim sampai menuda Rose untuk debut dalam bbrapa bulan lagi,ya Tuhan,,bagai mana ini aku takut jika itu terjadi Rose pasti akan sangat sedih dan kecewa,,, batinnya

Note"

Jangan lupa tinggalkan jejak dan dukunganya para readers,,,,



A Sacrifice (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang