chappter 9

594 42 0
                                    

Kaka beradik itu tengah ngobro santai di kantin kantor snag kaka.Lisa yang merasa harinya tida bersemangat berbanding terbalik dengan Rose yang begitu antusias,memilih menemui Jisoo setelah kuliahnya selesai.

"Tumben kau menemuiku di kantor ,,ada apa,,?"

"Eonnie pasti sudah tau jawabannya,,kenapa masih bertanya,,"jaqabnya murung.

"Kau masih memikirkan tawaran dari agensi itu,,,bukannya kau sudah menolaknnya,,?"

"Yaa,,eonnie,aku sudah menolaknnya,,tapi sajangnim masih saja mengubungiku memintaku untuk menerima tawarannya,,kau lihat ini,,aku sampai harus mematikan ponselku.."memperlihatkan ponselnya yang ia matikan karna terus di hubungi pihak agensi.

Namun tak lama setelah itu Lisa kembali menyalakan kembali ponselnya takut ada hal penting,karna saat ini memang dia sedang menunggu sebuah kabar dari seseorang.

"Apa kau tida tertarik sama sekali Lisa ya,,?" Tanya sang kaka sedikit membungkukan badannya ke hadapan adiknya itu.

"Walaupun eonnie beratanya seribu kali jawabanku akan tetap sama,,"jawabnya dengan tegas.

"Eonnie,,,sebenarnya aku ingin membicarakan masalah ini sama Rose dan juga Jenie eonnie,,tapi kalau untuk Rose aku sedikit ragu,,"

" Kenapa,,,,?"

" Kita tau keadaanya sekarang,,dia ga boleh terlalu setres kan,,apa dia akan baik-baik saja jika mendengarnnya.."

"Lalu kenapa kau merahasiakannya dariku Lisa,,?"dengan sedikit berteriak,kini Jenie sudah berdiri di belakang kedua sodarinnya menatap marah pada sang adik yang menutupi rahasia dari ya.

Awalnya Jenie berniat menemui sang kaka untuk mengajaknnya makan siang,tapi seseorang memberi tahunya jika Jisoo sedang berada di kantin dengan Lisa,sambil mtersenyim lebar ia menuju kantin untuk menemuinya namun saat ingin mengagetkannya jenie melihat sodarinya sedang ngobrol serius dan memilih untuk mendengarkan nya.

"Eonnie,,,,kau di sini,,?" Kaget Lisa menemukan sang kaka tengah berdiri d belakannya dengan wajah marah.

"Apa kau ga suka,,kau lebih nyaman berbagi ceritamu dengan Jisoonie sekarang baiklah,,"

"Kau hanya salah faham eonie,,"lisa menarik tangan Jenie yang hendak pergi.

"Jenie,,kenapa kau marah ini hanya masalah kecil,,kita bisa bicara.."tambah Jisoo meyakinkan

"Ooh,,,jadi ini masalah kecil,,kau senang eonnie karna hanya kau yang di percaya adik kesayanganmu ini untuk berbagi ceriata,,"melepas paksa tanganya dari genggaman Lisa lalu pergi.

"Eonnie tunggu,,kau salah faham,," Lisa yang hendak mengejar Jenie di hentikan oleh Jisoo

"Biarkan saja,,saat ini ga ada gunanya kau mengejar dia,,"

Tak lama ponsel milik Lisa berdering dan ia langsung menjawabnnya.."iya,,,baik saya segera ke sana terimakasih.."

"Siapa,,?" Jisoo bertanya penasaran siapa yang menhubungi adikknya karna melihat perubahan ekspresi adiknya yang terlihat cemas dan buru-buru.

"Aku ada urusan mendadak eonnie,,,aku pergi dulu,,trimakasi waktunya,,"mencium kening sang kaka lalu bergegas pergi dengan terburu-buru.

Lain halnya denga Rose yang tengah berkumpul dengan trainee lainnya berbincanh sambil sesekali tertawa.

"Kita yakin,,pengumuman kali ini pasti kau yang akan di usulkan debut Rose,,"kata minji teman Rose.

"Trimakasih,,,,"jawabnya sambil mengembangkan senyumnya memancarkan kebahagiaan hatinnya.

A Sacrifice (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang