Gelak tawa itu mengiringi kebahagian di keluara Lee ,saat ini mereka sedang menikmati liburan keluarganya di pulau jeju,semuanya nampak bahagia tertawa lepas tanpa beban dan saling melempar canda satu sama lain.
Tuan Lee dan istrinya memperhatikan tingkah ke empat putrinya dari kejauhan,mereka nampak bahagia yang sedang mengambil beberapa gambar foto untuk di jadikan kenangan selama mereka liburan di sana.
"Yoon ah,,,,kau lihat itu,,ternyata selama ini kita sudah terlalu jauh dari mereka,,terlalu lama kita kehilangan tawa meraka."
" Yahh,,,,semuanya ini karna Lisa,,dia yang menyadarkan kita bukan,," jawab sang istri tersenyum haru melihat putri-putrinya.
"Hemh,,Lisa si bungsu yang selalu bersikap dewasa dan penuh kasih sayang itu,bahkan terkadang bersikap jika dia adalah anak sulung kita." Bahagia menatap istrinya lalu menariknya kedalam pelukannya
" Hey Lisa ya,,,,kau ini terlalu cerewet,,bahkan melebihi dari eomma,," seru jisoo yang protes karna lisa terlalu banyak menghawatirkan banyak hal.
" Iya eonnie kau benar,," timpal Rose.
"Heey aku hanya mengingatkan,,ini sudah malam dan anginnya sangat kencang,,tida baik bukan jika kita terlalu lama di luar,," jawabnya ga terima di bilang cerewet.
"Heeyy,,,Rose,,jika nanti kau sudah debut jangan samapi kau menjadikannya sebagai menegermu,,pasti akan sangat overprotektif,,kau ga boleh ini,,ga boleh itu,,," timpal Jenie jahil membuat Lisa semakin melotot.
"Kau tenang saja eonnie,saat aku sudah debut nanti aku akan selektif memilih meneger yang harus cocok denganku,," jawab Rose bahagia.
"Hey nampaknnya sebentar lagi kau akan menjadi orang yang sibuk Rose ya,,"
"Sepertinya begitu,,tapi akan sangat menyenangkan bukan,,kalian akan menyaksikan setiap penampilanku,,aahh membayangkannya saja membuatku bahagia,,"
Melihat kebahagiaan Rose seperti itu,,mengingatkan Lisa dengan pertemuannya empat hari yang lalu saat pemilik agensinya yang menawarkannya akan segera debut lebih dulu di banding Rose, tentu sajadia akan menolaknnya,,
Lisa,,,kau begitu berbakat,,apakah kau tak berniat mengembangkan bakat istimewamu itu,,,
Pertanyyan itu terus terngiang-ngiang di kepalanya hingga tanpa sadar dia menepuk kepalanya beberapa kali sambil menggelngkan,membuat ke tiga sodarinya menatap heran.
"Lisa,,,kau kenapa,,apakah kepalamu pusing,,apa kau sakit,,?"Rose bertanya sambil mendekatinya.
" Oh,andwe,,"kembali terdiam memikirkannya.apa sebaiknya aku ke luar dari agensi itu,,lagi pula aku ga berniat sama sekali untuk menjadi seorang idol.batinnya mencoba mencari solusi
Di kamar Lisa kembali melamun memikirkan hal yang sedari tadi mengganggu fikiranya,dia ga mau menjadi penghalang kakanya untuk menggapai mimpinya,mengingat wajah bahagianya tadi.
"Oh,,jisoonie,,"Seru Lisa kaget saat di tepuk sang kaka yangsudah ada di sampinnya.
"Kau melamun lagi,,ada apa,,,apa kau memikirkan sesuatu,,kau bisa berbagi cerita dengan eonnie buka,," ucap Jisoo yang sudah memperhatikan adik bungsunya itu dari tadi.
" Eonnie,,,sebenarnya aku sedang memikirkan untuk keluar dari agensi,aku ingin berhenti."
"Tapi kenapa bukankan selama ini baik baik saja,?"
"Yah semuanya baik,,hanya saja aku ingin lebih fokus dengan kuliahku,,aku ingin segera mendapat gelar dokter kau tau itu cita-citaku,,menari hanya hobiku saja.." jawabnya lembut sambil menatap kosong.
"Apakah hanya itu,,apa kau yakin tidak ada alasan lain selain itu,,?" Selidik jisoo menuntut jawaban,,membuat Lisa gugup
Dia memang tidak berniat untuk menceritakan tentang alasan sebenarnya kepada yang lain,toh itu ga terlalu penting karna kedepannya dia memang harus fokus dengan pendidikannya.
Jisoo masih menatap Lisa menuntut jawaban yang menurutnya di sembunyikan adiknnya itu.
"Eonnie,,kenapa kau terus menatapku begitu,membuatku takus saja,"semakin gugup.
"Kau tida mau memberi tauku alasannya,,?" Sedikit kesal lalu beranjak untuk ke luar,namun langkahnya terhenti karna tangan Lisa menariknya,ia tersenyum kemenangan tau cara ini akan berhasil.
"Eonnie,,sebenarnya,,,"
" Wae,,,?" Sela jisoo ga sabar.
"Emat hari yang lalu shajangnim menemuiku,,dia menawarkan aku untuk debut,"
" Apa,,,debut,,,,bagus dong,,,kamu bisa debut bareng Rose,,kalian akan saling mendukung,,"
" Ceritanya belum selesai eonnie,,"
"Oh,,maaf,,,oke lanjutkan,,"
" Kau tau aku tida menginginkannya eonnie,,mimpiku bukan di situ,,dan kau tau eonnie,,shajangnim memintaku debut, tapi dia akan menunda debutnya Rose,,"mebuang nafas ya kasar.
"What,,,,Rose pasti akan sangat sedih jika mendengarnya,"
"Apa sekarang kau faham apa yang aku hawatirkan,,?"
Jisoo diam menatap adik bungsunya,sekarang dia faham kenapa adiknya itu hanya diam saat mereka membahas Rose yang tak sabar ingin segera debut.
"Eonnie,,,aku sudah memutuskan untuk segera ke luar dari agensi,,kau bisa membantuku kan,,?"
"Nanti eonnie akan bantu,,sekarang kamu tenang saja semuanya pasti akan baik² saja,,,,kajja,,kita harus turun seperinya yg lain sudah menunggu kita,,"
"Kita mau kemana ,,?"
"Ini malam terahir kita liburan di sini,,appa sama eomma mengajak kita untuk makan di salah satu restoran milik klien appa,,"
Mereka pun turun tak mau membuat yang lainnya menunggu lama,,karna nanti pasti mereka akan menerima omelan dari Jenie yang akan terus menceramahinya.
Kini mereka sedang menikmati makan malamnya sambil menikmati pemandangan indah yang langsung menghadap ke pnatai jeju itu.sesekali sambil ngorol ringan.
Namun tak berselang lama,situasinya berubah menjadi tegang saat tiba-tiba Rose mengerang kesakitan sambil memegang perut dan pinggangnya hampir menangis,semuanya panik dan bergegas membawanya ke rumah sakit terdekat.
Di depan ruang tunggu itu semua nampak gelisah menunggu dokter yang menangani Rose belum ke luar juga ,semua nya namapk ga sabar ingin segera mengetahui kondisinya.
Lisa ya g terus menangis di dalam dekapan sang ibu,dia takut hal buruk terjadi terhadap kakanya,"eomma,dia tidak apa apakan dia pasti baik baik saja kan eomma,,,?"
"Tenanag Lisa ya,,,semuanya pasti baik-baik saja,," mengusap lembut punggung putrinya mencoba menenangkan,namun tak memungkiri jika ia sendiri pun takut hal buruk terjadi pada putrinya itu.
Pandangan semuanya serempak ke arah pintu ruangan yg terbuka dan menampilka dokter yang baru saja memeriksa Rose ke luar.Tuan Lee menhampiri dokter itu untuk bertanya kondisi putrinya.
"Dokter ,,, bagaimana kondiri putri saya,,?"
"Saat ini kondisi pasyen sudah membaik,namun harus menjalankan beberapa pemeriksaan untuk mengetahui hasilnya,,"
"Lakukan apapun yang terbaik dokter,,apa kami bisa masuk untuk menemuinya,,?" Tanya nyonya Yoon tidak sabar ingin melihat putrinya.
"Saat ini pasyen dalam keadaan tidur,,, kalian bisa menunggunya di dalam,,harap tenang niarkan pasyen istirahat."
Setelah menerima penjelasan sang dokter,mereka bergegas masuk.Semuanya nampak sedih melihat keadaan Rose yang terlihat lemah itu.
Saat masuk Lisa langsung mendekati kakanya duduk di samping sang kaka mengusap kepala sang kaka dengan lembut."kau tau Rose,,inilah yang aku takutkan,,kenapa kau selalu mengabaikan pesanku untuk terus menjaga kesehatanmu,,"menitikan air matanya
Note".
Ternyata mengetik itu lebih sulit daripada menulis,,,dulu saat bikin cerita dengan tulisan tangan rasanya lebih gampang,,tapi saat mengetik sering banget terkadang ide cerita hilang begitu saja,,
KAMU SEDANG MEMBACA
A Sacrifice (END)
FanfictionIndahnya kebersamaan dalam sebuah keluarga yang sangat baik dan harmonis,bahkan mungkin saja siapapun yang melihat itu akan merasa iri dan akan sangat menginginkan berada di dalam lingkungan seperti itu. Namun terkadang sebuah perselisihan,atau perd...