chapter 33

613 33 3
                                    

Jennie berlari dengan terisak,tanpa mengetuk pintu ia langsung memasuki kamar sang ibu,bahkan Yoon ah yang sedang duduk di sofa di kamarnnya terkaget dan sedikit terbengong saat Jennie tiba-tiba masuk dan langsung memeluk dirinnya sambil terisak.

"Jennie-yaa,,,ada apa,,,,?Yoon ah heran dengan putrinnya itu yang jarang sekali menangis,ia menangkup wajah putrinnya itu menvoba untuk menenagkan agar berhenti menangis.

"Eomma,,,,aku sangat jahat ,,,,,aku jahat pada Lisaa,,,,aku minta maaf,,,,"menatap wajah sang ibu,dengan terbata ia menyampaikan hal yang membuatnnya menangis dan di hantui dengan rasa bersalah.

"Kenapa,,dengan Lisa,,bukannya kali ini dia bersama Rose dan baik-baik saja,,,heemh,,?menyelipkan rambut Jennie ke belakang telinga yang sedikit berantakan dan menutupi sebagian wajahnnya.

Dengan terisak Jennie menjelaskan kepada sang ibu hubungannya dengan Lisa yang sangat buruk,di mulai dari dirinya yang tak bisa menerima kepergian sang ayah dan terus menyalahkan adiknnya,hingga ahirnnya dia mengusir Lisa dari rumah.

Yoon ah yang mendengar penuturan putri keduannya begitu kaget bahkan hampir tidak percaya,ia melepaskan pelukannya dan memegang pundak Jennie agar sedikit menjauh dan dapat ia lihat keseriusan dari setiap ucapannya.Yoon ah memang sudah menduga ada  sesuatu yang terjadi antara ke dua putrinnya namun saat mendengar penuturan Jennie yang sampai mengusir Lisa,ia merasa marah dan kecewa pada putri yang kini ada di hadapannya ini.

Namun saat melihat bagaimana Jennie menangis dan mengungkapkan kesalahannya,Yoon ah dapat melihat penyesalan yang teramat sangat hingga ia bisa mengendalikan amarahnya dan kembali memeluk sang putri.

"Eomma,,,memang sangat kecewa dengan apa yang kau lakukan terhadap adikmu,,,tapi eomma tak punya hak untuk memarahimu,,,sebaiknnya kau menemuinnya dan minta maaflah,,,"

..............

Pagi itu Rose bangun lebih dulu sedangkan Lisa masih tertidur karna semalam tidurnnya gelisah dan badannya mengalami demam.Ia sedang sibuk di dapur,semalam Jisoo mengirimkan pesan jika pagi ini dia dan ibunnya akan datang dan yang membuat ia bersemangat adalah Jisoo mengatakan jika pagi ini akan menjadi moment terindah karna ke dua sodarinnya yang sedang bermusuhan itu akan segera baikan.

Setelah semuannya di rasa cukup dan selesai ia segera mencuci tangan dan bergegas ke kamar sang adik untuk membangunkannya.Saat ia masuk terlihat Lisa masih tertidur,namun saat ia mendekat ia merasa ada sesuatu yang janggal saat melihat nafas sang adik begitu cepat dan sedikit berat dan demamnnya semakin tinggi.

Dengan perasaan takut ia mencoba membuat sang adik bangun namun ia malah mendapati sang adik yang terus merintih dalam keadaan terpejam dan terus meracau yang membuatnnya semakin panik dan takut,,,"appa,,,,jangan pergi,,,appa,,,biarkan aku ikut,,,,appa,,,,,appa,,,jangan tinggalkan aku appa,,,,"

...........

Sementara di rumah ,Jisoo dan sang ibu baru selesai mengemasi semua bawaan yang mereka siapkan untuk di bawa ke rumah Lisa,mereka akan berangkat pagi-pagi untuk menikmati sarapan bersama.Jennie baru saja turun dengan langkah sedikit lambat dan langsung berdiri di antara ibu dan kakannya.

"Heeyy,,,kenapa kau murung,,,?

"Eomma,,,,aku hanya takut,jika Lisa tak memaafkan ku,,"

"Jennie,,,,kita tau bagaimana sifatnnya,,,bahkan aku yakin kau lebih faham,,,"tambah Jisoo sambil mengusap pundak sang adik agar lebih tenang.lalu ia pamit ke kamarnnya untuk mengambil tasnnya yang ketinggalan di kamar.

Yoon ah memeluk dan terus meyakinkan Jennie jika semuannya akan baik-baik saja, tiba-tiba ponsel milik Jisoo yang di tinggal di atas meja makan berdering,dan saat menengok ada nama Rose di layar,awalnnya mereka membiarkan nya tapi karna terus berdering ahirnnnya Jennie mengambilnnya dan menerima panghilan tersebut.

A Sacrifice (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang